5 Contoh Mimikri Batesian pada Hewan, Berguna untuk Mengusir Predator

Tiap spesies punya bentuk mimikri yang berbeda

Intinya Sih...

  • Hewan mengembangkan strategi pertahanan unik, seperti mimikri batesian, untuk bertahan hidup dan menghindari predator.
  • Mimikri batesian hadir di banyak spesies hewan, seperti ular kobra palsu, ular cecak belang, kupu-kupu viceroy, ngengat lebah bulan, dan lalat pembunuh lebah florida.
  • Mimikri batesian membantu hewan menakut-nakuti predator atau mendekati mangsa, memudahkan kehidupan mereka, dan menunjukkan keunikan serta keberagaman dunia hewan.

Setiap hewan pasti akan melakukan segala hal supaya dapat bertahan hidup dan menjauhi predator yang siap memangsa kapanpun. Karena itu berbagai hewan juga mengembangkan strategi pertahanan yang unik, salah satunya adalah mimikri batesian. Mimikri batesian sendiri adalah keadaan di mana spesies yang tidak berbahaya meniru ciri fisik dari spesies yang berbahaya, jelas Britannica.

Dengan mimikri batesian spesies yang tidak berbahaya akan aman dari terkaman predator karena predator akan salah mengira mereka sebagai spesies yang berbahaya. Mimikri jenis ini juga hadir di banyak spesies entah itu reptil, amfibi, sampai serangga.

Tentunya tiap spesies juga punya bentuk mimikri batesian yang berbeda, perbedaan tersebut ada untuk menyesuaikan kebiasaan, habitat, dan predator yang ada di sekitar. Berikut lima hewan yang memiliki mimikri batesian yang mungkin beberapa diantaranya pernah kamu temui.

1. Ular kobra palsu

5 Contoh Mimikri Batesian pada Hewan, Berguna untuk Mengusir PredatorUlar kobra palsu (inaturalist.org/urgen)

Sesuai namanya ular yang berasal dari genus Pseudoxenodon ini merupakan ular yang punya banyak kemiripan dengan ular kobra, jelas berbagai sumber. Pertama, tubuhnya ramping seperti ular kobra. Kedua, saat terancam ia bisa mengembangkan lehernya dan membentuk tudung seperti ular kobra. Terakhir, saat terancam ular ini juga akan menegakan kepala dan lehernya persis seperti ular kobra. Namun kemiripan keduanya hanya sebatas itu karena tentunya ular kobra palsu dan ular kobra punya lebih banyak perbedaan.

Ular kobra sejati berasal dari genus Naja sementara ular kobra palsu berasal dari genus Pseudoxenodon. Kalau ular kobra berbisa tinggi dan berbahaya maka ular kobra palsu merupakan ular berbisa rendah dan tidak berbahaya. Ular kobra palsu juga punya ukuran yang lebih kecil dan tubuh yang lebih berwarna dibandingkan ular kobra yang lebih besar dan tak terlalu berwarna. Tentunya ular kobra palsu juga tidak bisa menyemburkan bisa. Mimikri batesian dengan meniru kebiasaan dan ciri fisik kobra sejati semata-mata dilakukan kobra palsu untuk menakut-menakuti predator.

2. Ular cecak belang

5 Contoh Mimikri Batesian pada Hewan, Berguna untuk Mengusir PredatorUlar cecak belang (inaturalist.org/jake_smith755)

Kalau kamu sering melihat ular belang berukuran kecil di atas pohon atau di sela-sela atap  kamu tidak boleh langsung membunhnya karena bisa saja itu adalah ular cecak belang. Ular dengan nama ilmiah Lycodon subcintus ini punya mimikri batesian di mana ia meniru warna dan corak dari ular welang atau weling yang berasal dari genus Bungarus. Namun berbeda dengan weling atau welang yang berbisa tinggi dan berbahaya ular ini merupakan ular tidak berbisa dan tidak berbahaya, jelas Ecologyasia. Ular ini juga tersebar luas di Asia Tenggara mulai dari Thailand sampai Indonesia.

Ular cecak belang punya tubuh yang lebih kecil jika dibandingkan dengan welang atau weling. Walau tidak berbisa uniknya ular cecak belang ternyata lebih agresif daripada ular yang ia tiru. Pola garis putih di tubuh ular cecak belang juga tak sebanyak ular welang atau weling, seiring bertambahnya usia pola belang putih di tubuhya akan memudar bahkan menghilang. Ular cecak belang juga lebih sering menghuni pepohonan berbeda dengan ular weling dan welang yang habitatnya di tanah atau perairan.

3. Kupu-kupu viceroy

5 Contoh Mimikri Batesian pada Hewan, Berguna untuk Mengusir PredatorKupu-kupu viceroy (inaturalist.org/maractwin)

Limenitis archippus atau kupu-kupu viceroy merupakan kupu-kupu yang berasal dari Benua Amerika dan mengembangkan mimikri batesian di mana ia punya tubuh yang sangat mirip dengan Danaus plexippus atau kupu-kupu raja. Laman iNaturalist menjelaskan kalau kupu-kupu viceroy mengembangkan mimikri batesian supaya predator enggan memakannya. Hal ini terjadi karena kupu-kupu raja yang ia tiru punya zat berbahaya yang menjadikan predator tidak mau memakannya.

Dengan meniru ciri fisik kupu-kupu raja para predator tentunya akan takut dan mengurungkan niatnya untuk memakan kupu-kupu viceroy karena menganggap keduanya adalah spesies yang sama. Kesamaan kedua spesies ini ada pada warna dan pola di tubuh mereka. Warna oranye, putih, dan hitam di sayap dan tubuh kedua kupu-kupu ini sangat serupa bahkan hampir tidak bisa dibedakan. Tapi ada satu hal yang unik, jika predator belum pernah melihat kupu-kupu raja maka ia tidak takut untuk memakan kupu-kupu viceroy karena tidak tahu akan zat berbahaya yang terkandung di dalam tubuh kupu-kupu raja.

Baca Juga: 5 Hewan yang Bisa Melakukan Mimikri dengan Sempurna!

4. Ngengat lebah bulan

5 Contoh Mimikri Batesian pada Hewan, Berguna untuk Mengusir PredatorNgengat lebah bulan (inaturalist.org/jameskennerley)

Mungkin sekilas serangga ini terlihat sangat mirip dengan tawon atau lebah, namun kenyataannya ia adalah spesies ngengat. Sesia bembeciformis atau ngengat lebah bulan merupakan spesies ngengat yang berasal dari Inggris dan punya kemiripan dengan tawon vespa eropa atau Vespa crabro, terang iNaturalistUK. Kemiripan keduanya dapat terlihat dari bentuk sayap, bentuk tubuh, sampai warna kuning dan cokelat yang mereka miliki. Namun berbeda dengan tawon vespa yang berbahaya tentunya ngengat lebah bulan sama sekali tidak berbahaya bagi manusia.

Mimikri batesian yang dimiliki oleh ngengat ini merupakan bentuk pertahanan diri supaya ia tidak diserang oleh predator. Bahkan walau kedua serangga ini punya tubuh yang sangat mirip kamu tetap bisa melihat beberapa perbedaan diantara keduanya. Pertama, tawon vespa eropa punya warna cokelat yang lebih kemerahan dibandingkan dengan ngengat lebah bulan. Kedua, sayap ngengat lebah bulan cenderung transparan berbeda dengan tawon vespa eropa yang walau transparan tapi sayapnya juga punya warna cokelat atau kekuningan. Terakhir tawon vespa eropa panjangnya sekitar 2.5 cm sementara itu ngengat lebah bulan punya ukuran lebih besar dengan panjang maksimal yang mencapai 5 cm.

5. Lalat pembunuh lebah florida

5 Contoh Mimikri Batesian pada Hewan, Berguna untuk Mengusir PredatorLalat pembunuh lebah florida (inaturalist.org/scottsimmons)

Lalat endemik Amerika Serikat ini sangat terkenal di daerah asalnya karena merupakan salah satu predator lebah paling ganas. Lalat pembunuh lebah florida atau Mallophora bomboides sendiri mengembangkan mimikri batesian karena dua alasan. Pertama, untuk melindungi dirinya dari predator seperti kodok dan reptil. Kedua, untuk memudahkannya mendekat ke mangsa utamanya, yaitu lebah atau tawon. Dilansir Robber Flies of the Southeast, lalat ini tak cuma punya ciri fisik seperti lebah atau tawon, saat terbang ia juga mengeluarkan suara yang mirip dengan kedua hewan yang ditirunya tersebut. Tentunya berbeda dari tawon atau lebah yang mampu menyengat lalat ini sama sekali tidak bisa melakukan hal tersebut.

Beberapa hewan seperti ular kobra palsu, ular cecak belang, kupu-kupu viceroy, lalat pembunuh lebah florida, dan ngengat lebah bulan punya mimikri batesian yang sangat membantu kehidupan mereka. Ada yang memanfaatkan mimikrinya untuk mengusir predator ada juga yang memanfaatkan mimikrnya untuk menerkam mangsa. Yang jelas mimikri batesian yang dimiliki berbagai spesies hewan memudahkan kehidupan mereka dan membantu mereka bertahan hidup. Hal ini tentunya menunjukan kalau dunia hewan punya banyak keunikan dan keberagaman yang sangat menarik untuk terus diulik dan diteliti.

Baca Juga: 5 Jenis Mimikri yang Ada di Alam Liar, Apa Saja?

Arzha Ali Rahmat Photo Verified Writer Arzha Ali Rahmat

Mahasiswa Unnes yang suka ular.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Achmad Fatkhur Rozi

Berita Terkini Lainnya