6 Alasan Mengapa Tikus jadi Hewan Percobaan Penelitian Kanker

Karena dipengaruhi oleh tujuan spesifik penelitian

Dalam upaya memahami dasar-dasar molekuler kanker, termasuk mekanisme pertumbuhan, metastasis (penyebaran kanker ke bagian tubuh) serta untuk mengembangkan metode diagnostik dan pengobatan terbaru sangat diperlukan penelitian yang diawali dengan penggunaan hewan percobaan. lebih dari 95% penelitian kanker menggunakan tikus. penelitian ini dilakukan setelah serangkaian eksperimen laboratorium pada sel kanker.

Pemilihan hewan percobaan untuk penelitian onkologi (penyakit kanker) sangat dipengaruhi oleh tujuan spesifik dari penelitian tersebut. berikut adalah enam alasan utama mengapa tikus menjadi hewan percobaan dalam penelitian kanker.

1. Kemiripan genetik dengan manusia

6 Alasan Mengapa Tikus jadi Hewan Percobaan Penelitian KankerIlustrasi Genetik (istockphoto.com/Shutter2U)

Tikus memiliki kesamaan genetik dengan manusia. idmana sekitar 85 persen gen tikus memiliki homolog dan genom manusia (Sengupta, 2013). hal ini membuat tikus menjadi hewan percobaan yang berguna dalam penelitian biomedis termasuk onkologi. karena kesamaan genetiknya hasil penelitian yang diperoleh dari studi pada tikus sering kali relevan dan dapat diterapkan pada manusia.

Banyak temuan yang diperoleh dari eksperimen pada tikus bisa memberikan wawasan yang berharga terkait mekanisme penyakit dan respons terhadap pengobatan. sebagai hasilnya tikus digunakan secara luas dalam penelitian kanker untuk mengembangkan metode diagnostik dan pengobatan yang efektif.

2. Siklus hidup yang pendek dan reprduksi cepat

6 Alasan Mengapa Tikus jadi Hewan Percobaan Penelitian KankerIlustrasi Anak Tikus (istockphoto.com/ familylifestyle)

Tikus memiliki siklus hidup yang pendek dan kemampuan reproduksi yang cepat menjadikannya ideal untuk penelitian jangka panjang. dalam konteks studi kanker dimana pengamatan perubahan genetik dan efek terapi dalam jangka waktu lama sangat penting (Day et al., 2015). tikus memungkinkan peneliti untuk memantau beberapa generasi dalam waktu yang relatif singkat.

Dengan demikian, para ilmuwan dapat mengamati bagaimana kanker berkembang dan merespons terapi dari waktu ke waktu yang memberikan wawasan mendalam mengenai dinamika penyakit dan efektivitas pengobatan 

Baca Juga: Kenapa Tikus Menjadi Hewan Percobaan Lab Paling Populer?

3. Ukuran tubuh yang kecil dan biaya pemeliharaan rendah

6 Alasan Mengapa Tikus jadi Hewan Percobaan Penelitian KankerIlustrasi Tikus Dengan Ukuran Tubuh yang Kecil (istockphoto.com/Georgejason)

Ukuran tubuh tikus yang kecil memudahkan penanganan dan pengelolaan di laboratorium sehingga menjadikannya hewan model yang praktis untuk berbagai eksperimen. selain itu, biaya pemeliharaan tikus jauh lebih rendah dibandingkan dengan hewan model yang lebih besar, seperti anjing atau primata (Karnik et al., 2023).

Hal tersebut membuat penelitian menjadi ekonomis dan memungkinkan para peneliti untuk melakukan eksperimen dalam skala yang lebih besar dan berkelanjutan dengan anggaran yang terbatas .

4. Kemudahan manipulasi genetik

6 Alasan Mengapa Tikus jadi Hewan Percobaan Penelitian KankerIlustrasi Tikus (istockphoto.com/Alexander Pytskiy )

Tikus sangat responsif terhadap manipulasi genetik membuatnya menjadi hewan model untuk penelitian genetik. berdasarkan informasi dari One Health Laboratory Network, Ilmuwan dapat dengan mudah membuat tikus transgenik atau knock out  untuk mempelajari fungsi gen tertentu dalam perkembangan kanker.

Manipulasi genetik pada tikus memungkinkan identifikasi gen yang berperan dalam inisiasi, pertumbuhan, dan metastasis kanker, serta evaluasi efek genetik dari terapi kanker.

Baca Juga: 5 Predator Alami Tikus, Membantu Petani Padi Secara Tak Langsung!

5. Data historis yang luas

6 Alasan Mengapa Tikus jadi Hewan Percobaan Penelitian KankerIlustrasi Pengurutan DNA Data (istockphoto.com/ filo)

Data historis yang luas tersedia dari penelitian sebelumnya menggunakan tikus sebagai model. dengan basis data, ilmuwan dapat membandingkan dan memvalidasi hasil penelitian mereka terhadap temuan sebelumnya sehingga memastikan konsistensi dan akurasi (Mak et al., 2014).

Penggunaan tikus dalam berbagai studi telah menghasilkan banyak informasi berharga tentang biologi, patofisiologi, dan respons terhadap terapi yang semuanya menjadi landasan penting dalam penelitian kanker.

6. Reaktivitas terhadap agen terapi

6 Alasan Mengapa Tikus jadi Hewan Percobaan Penelitian KankerIlustrasi Tikus Lab Dalam Kotak Berkaca (istockphoto.com/ shironosov)

Dilansir dari CXO Media, Tikus memiliki respons imun dan fisiologis yang serupa dengan manusia, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi bagaimana manusia akan merespon agen terapi kanker baru. hal ini menjadikan tikus model untuk uji awal efektivitas dan keamanan terapi kanker.

Sebelum terapi diterapkan pada manusia dalam uji klinis tikus seringkali menjadi subjek penelitian untuk mengevaluasi potensi efek terapeutik dan toksisitas. Penggunaan tikus dalam tahap awal sangat penting untuk pengujian kandidat terapi dan memastikan bahwa aman untuk pengujian lebih lanjut pada manusia.

Penemuan penting dalam pengobatan kanker banyak yang berawal dari penelitian menggunakan tikus dan menunjukkan betapa pentingnya model hewan dalam memajukan penelitian biomedis.

Baca Juga: 3 Ciri-ciri Daging Tikus Matang yang Biasa Digunakan untuk Bakso

Apriliani Eka Syakira S Photo Writer Apriliani Eka Syakira S

masih menutup diri

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya