6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Naga

Sekilas seperti sedang melihat seekor naga, ya?

Intinya Sih...

  • Kadal armadillo punya penampilan unik dengan kulit yang mirip zirah tebal.
  • Mereka hewan endemik Afrika Selatan dengan hidup di habitat kering dan berbatu.
  • Mereka rentan terhadap perubahan iklim dan perburuan liar.

Biasanya, badak ataupun buaya jadi hewan yang identik dengan kulit atau sisik keras yang berbentuk layaknya zirah tebal. Namun, keunikan itu ternyata tak hanya dimiliki oleh dua hewan berukuran besar itu, lho. Bahkan, untuk urusan kemiripan kulit dengan baju zirah, sebenarnya kadal armadillo (Ouroborus cataphractus) justru punya penampilan yang lebih mencolok ketimbang dua hewan tersebut.

Saat pertama kali ditemukan, kadal ini sebenarnya diklasifikasikan dalam genus Cordylus. Karena itu, nama ilmiah reptil ini dulunya adalah Cordylus cataphractus. Akan tetapi, setelah penelitian genetik lebih lanjut yang dilaksanakan pada 2011, ternyata kadal armadillo merupakan kadal dalam genus yang berbeda dalam famili Cordylidae, yakni genus Ouroborus. Hanya mereka satu-satunya spesies yang masuk dalam genus tersebut. Ukuran kadal ini terbilang sangat kecil. Panjang rata-rata mereka hanya sekitar 15—25 cm dan bobot 70—100 gram saja.

Meski begitu, kadal yang satu ini punya sejumlah keunikan yang membuat mereka tampil menonjol ketimbang jenis kadal lainnya. Nah, kali ini, yuk, kita kenalan lebih dekat dengan kadal armadillo, si imut dengan zirah supertebal! Langsung gulir layar ke bawah, ya!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Nagapotret habitat buatan yang cocok untuk kadal armadillo (commons.wikimedia.org/Paul Korecky)

Kadal armadillo ternyata merupakan hewan endemik dari Afrika Selatan. Di negara ini, kadal armadillo dapat ditemukan pada bagian pesisir barat, misalnya Sungai Jingga, Gunung Piketberg, hingga Matjiesfontein. Menariknya, pilihan habitat kadal armadillo biasanya berupa karroid, suatu tempat dengan karakteristik seperti gurun dan vegetasi yang tak banyak serta penuh semak pendek, dilansir Animal Diversity. Selain itu, kadal ini juga menghuni gurun pasir dan dataran tinggi berbatu yang bisa mereka masuki.

Untuk makanan sendiri, kadal armadillo tergolong sebagai karnivor atau lebih tepatnya insektivor. Serangga favorit mereka berbeda-beda, tetapi rayap selatan jadi incaran utama reptil ini saat musim hujan tiba. Selain itu, mereka diketahui juga mengonsumsi kalajengking, kaki seribu, kumbang, sampai kadang tanaman di sekitar. Menariknya, saat musim panas tiba, kadal armadillo diketahui akan jarang bergerak untuk mencari mangsa dan lebih banyak berpuasa karena memang mangsa sulit ditemukan pada musim tersebut.

2. Untuk apa zirah milik kadal ini?

6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Nagaseekor kadal armadillo dengan sisik tebal yang sedang berjemur di atas batu (commons.wikimedia.org/Handré Basson)

Salah satu keunikan dari kadal armadillo tentunya ada pada bagian luar tubuh yang berbentuk layaknya zirah tebal. Inilah yang menjadi salah satu inspirasi penamaan mereka. "Zirah" milik kadal armadillo terdiri atas tulang belakang yang sangat keras dan sisik osteoderm mulai dari leher, badan, hingga ekornya. Tentunya, tujuan utama dari keberadaan tulang belakang dan sisik keras ini untuk mempertahankan diri dari predator.

Sebab, di habitat kadal armadillo, ada begitu banyak predator yang juga hidup. Hal ini kemudian mengharuskan kadal armadillo untuk beradaptasi supaya tidak menjadi target mudah bagi banyak predator. Dilansir AZ Animals, sisik osteoderm milik kadal armadillo sebenarnya juga dimiliki reptil lain, misalnya buaya, aligator, dan kura-kura darat. Karena itu, wajar kalau sisik milik reptil ini sama kerasnya dengan saudara-saudaranya itu.

Warna sisik ini biasanya cenderung polos, tapi terdiri atas gabungan beberapa warna. Ada warna cokelat tua dan muda, kuning kecokelatan, hingga corak hitam pada beberapa titik. Oh, ya, sisik mereka juga terlihat ada bagian yang menonjol ke luar sehingga membuat kesan seperti duri tajam, khususnya pada bagian sekitar leher.

3. Ada mekanisme pertahanan lain yang tak kalah unik dari kadal armadillo

6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti NagaMenggigit ekor hingga membuat tubuhnya melingkar jadi salah satu mekanisme pertahanan dari kadal armadillo. (commons.wikimedia.org/Zanahary)

Walau terlihat tangguh dari luar, kadal armadillo bukannya tanpa kelemahan. Sisik bak zirah ini sayangnya tak tumbuh di area perut. Karena itu, bisa dikatakan kalau bagian inilah yang menjadi titik lemah kadal armadillo. Beruntung, di balik kelemahan ini, kadal armadillo mengembangkan taktik unik yang dapat membantunya bertahan dengan lebih baik terhadap serangan predator.

Dilansir Animalia, kadal armadillo akan menggigit ekornya hingga membuat tubuh mereka melingkar dan berbentuk seperti bola, layaknya armadillo sungguhan. Taktik ini sebenarnya hanya akan mereka lakukan saat sudah merasa sangat terancam dan tak bisa lari. Lewat posisi ini, sisik keras milik kadal armadillo dapat melindungi tubuhnya secara keseluruhan, termasuk bagian perutnya yang lunak itu. 

Meski begitu, kadal armadillo tak selamanya langsung mengandalkan kemampuan spesialnya ini. Jika sarang ataupun celah berbatu dekat dengan kadal ini, mereka sebisa mungkin akan mencari perlindungan di sana. Selain itu, gigitan kadal armadillo juga terbilang cukup kuat. Hal tersebut bisa menjadi salah satu senjata yang bisa kadal ini gunakan untuk mengancam balik predatornya.

Baca Juga: 6 Hewan Asli Indonesia yang Sudah Punah, Harimau Jawa hingga Kuau

4. Kadal yang hidup secara berkelompok

6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Nagakelompok kadal armadillo yang bersembunyi di celah batu (commons.wikimedia.org/Paul Korecky)

Kebanyakan keluarga kadal dengan ukuran sejenis hidup secara menyendiri. Namun, hal tersebut justru berbanding terbalik dengan kadal armadillo. Reptil ini hidup berkelompok dalam jumlah yang bervariasi. Dilansir AZ Animals, biasanya anggota kelompok inti kadal armadillo berjumlah enam individu. Anggota kelompok ini—yang biasanya terdiri atas 1 jantan, beberapa betina, dan anak-anak mereka—akan saling menjaga, khususnya jika ada predator yang mengancam di sekitar tempat tinggal mereka.

Menariknya, kadal armadillo kadang akan membentuk kelompok komunal. Dalam kelompok ini, jumlah individu yang ada di dalamnya bisa menjadi sangat banyak. Sekitar 50—60 individu diketahui dapat hidup dalam kelompok komunal ala kadal armadillo.

Bentuk komunikasi antaranggota kelompok kadal armadillo pun terbilang cukup beragam. Mereka akan mengayunkan kepala, mengeluarkan lidah beberapa kali, sampai mengibaskan ekor untuk memberi sinyal tertentu pada kadal armadillo lainnya. Bagi para jantan, cara berkomunikasi ini sangat penting untuk menjaga batas teritorial miliknya.

Kadal armadillo jantan sama sekali tak menoleransi kehadiran pejantan lain di sekitar wilayah kelompoknya. Akan tetapi, kondisi itu tidak berlaku bagi kadal betina. Diketahui kalau mereka dapat dengan bebas keluar dan masuk ke daerah kelompok lain maupun kelompoknya sendiri, terutama saat musim kawin tiba.

5. Sistem reproduksi yang sangat unik

6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Nagapotret pasangan kadal armadillo (commons.wikimedia.org/frank wouters)

Bagi kadal armadillo, musim kawin berlangsung mulai dari September hingga Oktober. Reptil ini merupakan hewan poliginandri yang artinya baik jantan maupun betina akan sama-sama kawin dengan beberapa pasangan yang berbeda dalam satu musim kawin. Menariknya, kalau kebanyakan kadal merupakan hewan bertelur atau ovipar, kadal armadillo ini merupakan salah satu contoh hewan yang bertelur sekaligus melahirkan atau disebut juga ovovivipar.

South African National Biodiversity Institute melansir kalau setelah proses kawin selesai, betina akan bertelur di dalam tubuhnya. Kemudian, telur-telur ini akan dikandung selama kurang lebih 6—8 bulan sebelum akhirnya menetas di dalam perut dan dilahirkan oleh sang betina. Saat baru lahir, anak-anak kadal armadillo langsung menyerupai kadal dewasa secara penampilan, tetapi dalam ukuran jauh lebih kecil.

 

6. Status konservasinya cukup rumit

6 Fakta Terunik Kadal Armadillo, Reptil dengan Zirah seperti Nagasosok kadal armadillo yang sedang disentuh seseorang (commons.wikimedia.org/Handré Basson)

Kalau melihat data yang disebutkan IUCN Red List, sebenarnya status kadal armadillo di alam liar adalah berisiko rendah (Least Concern). Akan tetapi, angka populasi dari kadal ini masih belum bisa dipastikan karena sejumlah faktor. Masalah utama jelas sulitnya untuk menemukan reptil ini karena mereka hidup di lubang dan celah berbatu. Selain itu, spesies kadal ini juga mengalami fluktuasi populasi yang sangat signifikan karena perubahan iklim maupun pengaruh manusia.

Meski berdarah dingin, kadal armadillo tak tahan dengan suhu yang terlalu panas. Ini pula yang menjadi faktor mengapa mereka jadi jarang beraktivitas saat musim panas tiba. Sayangnya, saat ini kondisi iklim di seluruh dunia makin memburuk sehingga suhu yang relatif panas tetap bisa mereka rasakan. Hal ini bahkan terjadi saat bukan musim panas. Belum lagi, kebakaran hutan juga dapat meningkatkan suhu di sekitar habitat kadal armadillo yang membuat reptil ini makin sulit bertahan.

Ada pula andil manusia dalam kondisi membingungkan. Dilansir Animal Diversity, kadal armadillo terbilang cukup populer sebagai peliharaan sehingga mereka sering ditangkap dan diekspor ke luar Afrika Selatan. Sebenarnya, pemerintah Afrika Selatan sudah melarang penangkapan hingga ekspor kadal ini ke luar negeri. Namun, perburuan liar, ekspor liar, dan pengembangbiakan kadal armadillo di berbagai negara membuat hewan ini masih terus diperjualbelikan.

Atas sejumlah masalah itu, Red Data Book of South Africa sendiri melabeli kadal armadillo sebagai hewan yang rentan punah (vulnerable). Peraturan yang melindungi spesies ini juga sudah tersedia sehingga siapa saja yang memburu kadal armadillo secara ilegal dapat diadili. Ditambah lagi, komunitas masyarakat setempat yang hidup dekat dengan habitat reptil ini mengambil peran dalam menjaga ekosistem supaya populasi kadal armadillo dan hewan lain di sekitarnya dapat tetap terjaga.

Kuat di luar, tetapi sangat rentan di dalam mungkin jadi penggambaran yang paling sesuai untuk kadal armadillo. Sekalipun memiliki sisik yang keras, ternyata kadal ini sangat sensitif pada suhu di sekitar dan masih ada beberapa kelemahan lainnya. Akan tetapi, si imut yang satu ini tentu sudah beradaptasi sedemikian rupa sehingga mereka masih bisa tetap eksis di habitatnya yang sangat keras tersebut.

Baca Juga: 5 Hewan Paling Malas di Dunia, Ada Panda hingga Koala

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis artikel dengan tema sains, alam, dan teknologi | Email: anjar.triananda85@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya