Fakta Membingungkan Laut Kaspia, Bisa Disebut Laut maupun Danau?

Sebenarnya apa itu Laut Kaspia?

Pastinya pernah dengar soal Laut Kaspia, kan? Tempat ini berlokasi di timur Pegunungan Kaukasus, Asia Tengah, ini jadi lokasi yang sangat penting bagi lima negara sekaligus. Azerbaijan di barat daya, Rusia di barat laut, Kazakhstan di timur laut, Iran di selatan, dan Turkmenistan di tenggara jadi negara-negara yang menghimpit dan memanfaatkan Laut Kaspia untuk berbagai kepentingan. Laut Kaspia sendiri memiliki luas sekitar 386.400 km persegi dan titik terdalamnya mencapai 1.025 meter.

Ada sekitar 50 pulau yang bisa ditemukan di Laut Kaspia dan lebih dari 100 aliran sungai berakhir tempat ini, termasuk sungai Volga, Terek, dan Ural. Terdapat juga berbagai jenis hewan dan tumbuhan endemik sekitar Laut Kaspia karena mempunyai habitat yang terbilang unik dan berbeda dari tempat lain di seluruh dunia.

Tentunya terdapat sejumlah fakta menarik dari Laut Kaspia. Salah satunya tentang penamaan tempat ini yang sebenarnya agak membingungkan. Yuk, kenalan dengan salah satu sumber air terbesar di dunia yang satu ini. Langsung gulir layar ke bawah, ya!

1. Asal usul penamaan Laut Kaspia

Fakta Membingungkan Laut Kaspia, Bisa Disebut Laut maupun Danau?momen Matahari terbit yang dipotret dari Laut Kaspia (commons.wikimedia.org/Samaksasanian)

Sebelum dipanggil dengan sebutan Laut Kaspia yang kita kenal sekarang, sebenarnya tempat ini dulunya memiliki beberapa nama lain. Nama-nama tersebut berasal dari bahasa dan kebudayaan dari masyarakat zaman dulu yang hidup dekat dengan Laut Kaspia. Beberapa nama lain dari Laut Kaspia antara lain Khazarsk, Daryāye Khezer, Khvalynsk, Kaspiyskoye More, dan Girkansk.

Dilansir Britannica, salah satu nama populernya, yakni Girkansk, berasal dari orang-orang Girkanos yang secara harfiah berarti 'negara para serigala'. Nah, nama Laut Kaspia sendiri berasal dari masyarakat kuno di sekitar daerah itu yang disebut Kaspi. Mereka hidup di kawasan Transkaukasia. Oleh karena masyarakat Kaspi hidup dekat dan sangat memanfaatkan Laut Kaspia untuk aktivitas sehari-hari, nama Kaspia pun jadi melekat pada tempat ini hingga menjadi nama resminya sampai sekarang.

2. Ada hal membingungkan soal status Laut Kaspia

Fakta Membingungkan Laut Kaspia, Bisa Disebut Laut maupun Danau?potret cantik di sekitar Laut Kaspia (commons.wikimedia.org/Bivojood1169)

Meski ada kata "laut" pada namanya, sebenarnya area ini kurang tepat untuk digolongkan sebagai laut. Tempat ini terisolasi dari lautan lepas, berada di bawah permukaan laut, dan kadar keasinan airnya hanya setengah dari jumlah minimal untuk suatu perairan disebut sebagai laut. Lantas, apakah hal ini berarti Laut Kaspia merupakan sebuah danau terbesar di dunia?

Sayangnya, kata "danau" pun juga tak 100 persen sesuai untuk disematkan pada Laut Kaspia. Sebab, kalaupun Laut Kaspia memang sebuah danau, maka hukum internasional PBB, yaitu United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), seharusnya tidak bisa mengikat tempat yang satu ini. Selain itu, air di Laut Kaspia juga bukan berupa air tawar, melainkan air asin dengan kadar 12 parts per thousand (ppt), kecuali pada bagian utaranya di mana banyak hilir sungai berakhir di sana dan melarutkan kadar air asinnya.

Padahal karakteristik dari Laut Kaspia itu lebih dekat sebagai danau sehingga banyak yang menobatkan tempat ini sebagai danau paling luas di dunia. Jadi, beberapa sumber menyebutkan bahwa Laut Kaspia itu danau karena karakteristiknya. Ada pula yang menyebutnya sebagai laut karena sejarah pembentukannya dan sebagian lainnya mengatakan tempat ini lebih tepat disebut sebagai badan air di daratan.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Anjing Laut Kaspia, Mereka Menyelam Sedalam 50 Meter! 

3. Proses pembentukan Laut Kaspia

Fakta Membingungkan Laut Kaspia, Bisa Disebut Laut maupun Danau?bentangan Laut Kaspia dengan sebuah kilang minyak di sekitarnya (commons.wikimedia.org/Asif Masimov)

Proses pembentukan Laut Kaspia ternyata berlangsung selama ratusan juta tahun dan sebenarnya dulu badan air ini memang benar-benar terhubung dengan laut lepas. Struktur geografis yang sekarang menjadi daerah Laut Kaspia hari ini dipercaya sudah mulai terbentuk sejak zaman Precambrian atau sekitar 541 juta tahun yang lalu dan terbagi atas tiga bagian utama, yakni utara, tengah, dan selatan. Dilansir Britannica, pergerakan tektonik secara konstan pada bagian-bagian seperti Platform Rusia, Tepian Mangyshlak, Semenanjung Tüpqaraghan, dan Gunung Hercynian membentuk bagian utara Laut Kaspia. 

Sedangkan bagian depresi atau kedalaman Laut Kaspian bagian tengah terbentuk sejak zaman Palaeozoik atau sekitar 252 juta tahun yang lalu. Berkat gerakan geosiklin Kaukasus dan Platform Turan yang tenggelam hingga membentuk Gelombang Kara-Bogaz jadi dua faktor utama yang membentuk kedalaman di Laut Kaspia.

Sedangkan pada bagian selatan, Semenanjung Abşeron dan Pegunungan Alpine jadi aktor utama yang membentuk bagian ini. Prosesnya terjadi sekitar 10—26 juta tahun lalu dan menghasilkan struktur kerak basal. Uniknya, aktivitas lipatan pada perbatasan bagian tengah dan selatan sebenarnya masih terus terjadi hingga hari ini.

Selain itu, Laut Kaspia bukan badan air pertama yang ada di kawasan ini. Dulunya, terdapat sebuah laut bernama Laut Paratethys yang jadi bagian Samudra Tethys ada pada 50—60 juta tahun yang lalu. Nah, Samudra Tethys ini dulunya terhubung dengan Samudra Pasifik dan Atlantik. Akan tetapi, pada akhirnya samudra ini harus terputus karena suhu Bumi yang terus naik kala itu sehingga mengisolasi Laut Paratethys ke lautan lepas, dilansir Live Science.

Menariknya, setelah Laut Paratethys menghilang, Laut Kaspia, Laut Aral, dan Laut Hitam terbentuk serta saling terhubung. Kemudian, ketiga laut itu saling terhubung dengan lautan lepas di Mediterania sehingga sejatinya dulu Laut Kaspia memang merupakan laut yang terhubung dengan lautan lain hingga akhirnya terputus. Laut Kaspia sendiri dipercaya terbentuk sekitar 30 juta tahun yang lalu.

4. Badan air di daratan terbesar

Fakta Membingungkan Laut Kaspia, Bisa Disebut Laut maupun Danau?salah satu bagian pesisir dari Laut Kaspia (commons.wikimedia.org/Mahdiz)

Soal penyebutan laut atau danau bagi Laut Kaspia memang membingungkan. Akan tetapi, hal tersebut tak membuat badan air ini lepas dari berbagai rekor impresif. Laut Kaspia dikenal sebagai badan air dan danau terbesar yang ada di dunia. Luas permukaannya saja sudah mencapai 386.400 km persegi yang artinya luas tempat ini kurang lebih sama dengan Jepang. Jumlah air yang tersimpan di dalamnya pun jauh lebih mencengangkan.

Dilansir Facts, titik terdalam dari Laut Kaspia ternyata mencapai 1.025 meter di bawah permukaan. Akan tetapi, pada bagian utara, rata-rata kedalamannya agak dangkal, yakni sekitar 4—20 meter saja. Total air yang ditampung di Laut Kaspia ditaksir sekitar 78.200 km kubik atau setara dengan sepertiga badan air daratan yang ada di Bumi. 

5. Kaya akan sumber daya, tapi saat ini keadaannya semakin mengkhawatirkan

Fakta Membingungkan Laut Kaspia, Bisa Disebut Laut maupun Danau?Kehadiran kilang minyak jadi salah satu penyebab mulai rusaknya Laut Kaspia. (commons.wikimedia.org/AlixSaz)

Tak hanya kaya akan keanekaragaman hayati, Laut Kaspia juga memiliki begitu banyak sumber daya alam yang melimpah. Gas, cadangan minyak bumi, serta beberapa jenis ikan konsumsi bisa ditemukan di sini. Ditambah lagi, terdapat jalur perdagangan yang sangat penting sehingga membuat sejumlah negara yang mengimpit Laut Kaspia berebut untuk mengontrol wilayah ini. 

Sejumlah sengketa sering kali terjadi dari kelima negara tersebut hingga PBB beberapa kali turun tangan. Perjanjian antar negara pun sebenarnya sudah didorong sehingga menghasilkan batas-batas yang jelas bagi masing-masing negara untuk memanfaatkan Laut Kaspia. Ditengah-tengah masalah sengketa, sebenarnya saat ini Laut Kaspia sedang dalam kondisi yang memprihatinkan.

Dalam catatan Natural History Magazine, saat ini Laut Kaspia menghadapi polusi paling parah karena ekstraksi gas dan minyak bumi di dalamnya. Sekitar 1,5 miliar barel diproduksi di kawasan Laut Kaspia sehingga dampak-dampak dari pengeboran dan limbah yang dihasilkan juga mulai terasa. Ditambah lagi, saat ini Laut Kaspia sudah mulai mengering karena suhu yang semakin panas. Pada tahun 2010 saja, tempat ini sudah mulai menyusut sekitar 30 cm. 

Ledakan populasi fitoplankton pun perlahan membuat kadar oksigen di dalam air Laut Kaspia mulai berkurang. Tanda paling menyakitkan dari mulai mengeringnya Laut Kaspia bisa dilihat pada tembok di Giz Galasi. Dulunya, tembok ini tepat berada di pesisir air Laut Kaspia, tetapi saat ini tembok tersebut sudah berada 213 meter dari pesisir.

Tentunya upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami Laut Kaspia sudah didorong oleh berbagai pihak. Akan tetapi, sayangnya sampai saat ini Laut Kaspia belum menunjukkan tanda-tanda perbaikan.

Kalau ini terus dibiarkan, nasib Laut Kaspia bisa sama dengan Laut Aral yang sudah mengering hingga tahap yang mengerikan. Semoga saja ke depannya kita bisa menyelamatkan Laut Kaspia dari kerusakan supaya salah satu badan laut yang unik ini bisa tetap eksis hingga generasi-generasi berikutnya, ya!

Baca Juga: 5 Hewan yang Menghuni Laut Kaspia, Semuanya Unik!

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis artikel dengan tema sains, alam, dan teknologi | Email: anjar.triananda85@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya