Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Komodo di Alam Liar?

Tetap hati-hati saat sedang berwisata ke Pulau Komodo, ya!

Intinya Sih...

  • Komodo adalah kadal terbesar di dunia dengan panjang tubuh mencapai 3,1 meter dan bobot 70—165 kg
  • Interaksi manusia dengan komodo di Pulau Komodo meningkat karena kebiasaan komodo dalam mencari makanan.
  • Jika bertemu komodo, hindari gigitannya, jangan buat gerakan tiba-tiba, dan cari pertolongan jika terkena gigitan.

Sudah jadi rahasia umum kalau komodo (Varanus komodoensis) merupakan jenis kadal terbesar di dunia. Hewan endemik Nusa Tenggara Timur ini mampu mencatatkan panjang tubuh hingga 3,1 meter dan bobot 70—165 kg. Sisik keras milik komodo biasanya berwarna cokelat atau abu-abu kemerahan. Ekor dan kaki milik reptil ini pun dikenal sangat kuat sehingga mereka dapat menggunakannya untuk berdiri tegak, menggali tanah, sampai berburu mangsa.

Selain Pulau Komodo, konsentrasi persebaran komodo sebenarnya berada di pulau-pulau yang juga dihuni oleh manusia di sekitaran Taman Nasional Komodo, semisal Pulau Flores dan Pulau Rinca. Karena itu, interaksi antara kadal besar ini dengan manusia memang bisa saja terjadi. Ditambah lagi, Taman Nasional Komodo juga menjadi destinasi wisata unggulan yang ada di Nusa Tenggara Timur. 

Potensi pertemuan antara manusia dengan komodo semakin tinggi karena kebiasaan dari komodo itu sendiri. Mereka dikenal sebagai reptil yang selalu bergerak tiap harinya untuk mencari makan. Animal Diversity melansir kalau dalam sehari saja, komodo bisa mengelilingi daerah seluas 1,9 km persegi demi mencari makanan.

Dekatnya habitat asli komodo dengan pemukiman manusia jelas dapat menjadi masalah untuk keduanya. Dari sisi manusia, ancaman dari reptil besar dengan gigitan berbahaya ini jadi risiko besar saat tak sengaja bertemu. Sementara, bagi komodo, kehilangan tempat tinggal ataupun kehadiran manusia dapat membuat mereka bertindak agresif dan berpotensi membahayakan diri sendiri. Kalau sudah demikian, pengetahuan tentang apa-apa saja yang harus dilakukan saat bertemu dengan komodo menjadi sangat penting untuk diingat.

Kamu sendiri punya rencana berwisata atau tinggal dalam waktu tertentu di Pulau Komodo? Tips berikut pastinya akan sangat membantu saat tak sengaja berinteraksi dengan kadal terbesar di dunia ini. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Waspada dengan gigitan komodo

Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Komodo di Alam Liar?Komodo memiliki liur dan racun yang sangat berbahaya. (commons.wikimedia.org/Charles J Sharp)

Hal pertama yang perlu diingat jika bertemu komodo liar dalam jarak relatif dekat: jangan sampai terkena gigitannya. Gigi komodo cukup besar, tajam, dan bergerigi. Tak hanya dapat memberikan gigitan yang sangat menyakitkan, tetapi komodo juga mengunci giginya pada objek yang digigit. Masalahnya, bukan hanya rasa sakit yang perlu diperhatikan dari gigitan komodo. Ada hal lain yang jauh lebih berbahaya.

Ada kombinasi antara liur yang penuh dengan bakteri dan kelenjar racun di dalam rahang komodo. Dilansir Smithsonian National Zoo, bakteri pada liur komodo sendiri bisa terdiri atas 50 macam bakteri yang berasal dari sisa-sisa daging mangsa komodo yang membusuk. Kondisi ini sempurna bagi bakteri berbahaya untuk hidup di dalamnya. Sementara, untuk kelenjar racun komodo, ia berada tepat di rahang bagian bawahnya.

Kombinasi mengerikan antara gigi, bakteri, dan racun itu dapat menjadi sangat berbahaya jika terkena manusia. Mula-mula, gigi komodo akan membuka luka yang sangat besar karena kekuatan dan tekstur bergeriginya. Kemudian, bakteri-bakteri dalam liurnya dapat menyebabkan infeksi dan pembusukan pada luka yang menganga. Terakhir, racunnya akan bekerja untuk menghambat pembekuan darah sehingga korban akan kehilangan banyak darah dan syok.

Parahnya lagi, kombinasi ketiganya berjalan secara perlahan. Artinya, infeksi akibat bakteri dan penghambatan pembekuan darah akibat racun tak akan membunuh korban dalam hitungan jam. Hal tersebut jelas bukan berita baik jika korban telat diberi perawatan. Sebab, rasa sakit yang ditimbulkan sangat luar biasa dan terjadi secara terus-menerus selama berjam-jam, bahkan berhari-hari!

2. Jangan lakukan gerakan tiba-tiba

Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Komodo di Alam Liar?Gerakan tiba-tiba justru hanya akan membuat komodo menyerang manusia. (commons.wikimedia.org/NAPARAZZI)

Kalau sudah telanjur berpapasan dengan komodo, hal pertama yang perlu diingat ialah jangan buat gerakan tiba-tiba. Sebab, komodo bisa saja merasa terancam dengan gerakan tiba-tiba dari manusia. Bahkan, mereka juga bisa berbalik dan menganggap kita sebagai mangsa potensial. Kewaspadaan jadi kunci dalam poin ini.

Sebab, pada dasarnya, komodo merupakan predator yang mengandalkan penyergapan. Karena itu, sebaiknya pantau terlebih dahulu sekeliling guna memastikan apakah ada komodo lain. Jangan sampai membelakangi komodo di depanmu agar tidak diserang, dilansir Explorers Web. Kalau sudah merasa yakin tak ada komodo lain di sekitar, menjauh secara perlahan-lahan supaya tidak menarik perhatian komodo di depan. Barulah saat jarak antara kamu dengan komodo sudah dirasa cukup jauh, segera ambil langkah seribu menuju tempat aman.

3. Jangan coba adu lari dengan komodo!

Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Komodo di Alam Liar?Di balik penampilannya, komodo sebenarnya dapat berlari relatif cepat. (commons.wikimedia.org/Mark Dumont)

Punya tubuh besar dan kaki yang tak terlalu panjang mungkin membuat beberapa di antara kamu berpikir kalau manusia bisa dengan mudah lari dari kejaran komodo. Sayangnya, hal itu sangat keliru. Reptil yang satu ini bisa berlari relatif cepat, bahkan tak kalah dari kecepatan rata-rata lari manusia. Smithsonian National Zoo mencatat kalau kecepatan lari yang bisa diraih komodo mencapai 20 km per jam!

Sebagai perbandingan, rata-rata kecepatan lari maksimal manusia itu 24—30 km per jam. Jadi, sebenarnya bisa saja kamu mengalahkan mereka dalam adu sprint. Pada dasarnya, komodo tak bisa berlari dalam waktu yang panjang. Akan tetapi, dalam kondisi panik ataupun tubuh yang tak prima, adu lari dengan komodo bisa saja menjadi berbahaya.

Kalau kamu bukan pelari yang cepat, bisa dibilang mustahil untuk lepas dari kejaran komodo. Jika ini yang terjadi, ada satu cara yang bisa dilakukan. What If Show melansir kalau komodo selalu berlari tegak lurus ke depan. Mereka sangat buruk dalam bermanuver ketika berlari. Karena itu, berlari secara zig-zag dapat membuat komodo bingung dan lebih cepat lelah. Kalau sukses, bisa saja reptil yang satu ini berhenti untuk mengejarmu.

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Ular Masuk Rumah? Jangan Panik!

4. Cari tempat yang tinggi

Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Komodo di Alam Liar?Komodo muda berada di atas batang pohon. (commons.wikimedia.org/Clément Bardot)

Pada saat berusia muda, komodo sebenarnya merupakan hewan arboreal. Artinya, anak komodo dan komodo muda lebih banyak hidup di atas pohon karena satu alasan yang sama seperti kamu yang membaca artikel ini: demi menghindari serangan komodo dewasa. Mengapa demikian? Alasannya, komodo dewasa sudah kehilangan kemampuan memanjatnya. Karena itu, berada di tempat yang tinggi dapat membantumu jika sudah telanjur dikejar.

Namun, ingat juga agar jangan sampai memanjat pohon karena bisa saja ada komodo muda di atasnya. Dilansir Forest Wildlife, akan jauh lebih aman jika kamu memanjat bangunan buatan manusia, misalnya tangga. Reptil yang satu ini diketahui tak dapat menaiki tangga yang tinggi, apalagi jika berbentuk vertikal. 

Hal di atas juga menjadi alasan mengapa kebanyakan rumah masyarakat yang tinggal di sekitar Taman Nasional Pulau Komodo berbentuk rumah panggung. Kalau tidak memungkinkan untuk mencari bangunan buatan manusia, mencari batu tinggi dan curam juga bisa jadi solusi lain. Seandainya terpaksa untuk menaiki pohon supaya bisa menghindar, pastikan kalau di atas pohon itu tak ada komodo muda dan batangnya kokoh.

5. Kalau tidak dapat melarikan diri, siap-siap melawan komodo dengan apa pun yang ada di sekitar

Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Komodo di Alam Liar?dua ekor komodo dewasa yang sangat mengintimidasi (commons.wikimedia.org/Viglianti)

Jika langkah-langkah di atas tak berhasil membuatmu terlepas dari kejaran komodo, langkah terakhir yang bisa kamu lakukan ialah lawan balik! Ingat, langkah ini hanya boleh dilakukan sebagai usaha terakhir kalau opsi melarikan diri sama sekali tak tersedia. Selain itu, ada beberapa poin yang perlu diperhatikan. 

Jangan berusaha memukul komodo dengan tangan kosong. Reptil yang satu ini dikelilingi oleh sisik yang cukup tebal sehingga tinju manusia dewasa sekalipun tak ada artinya bagi mereka. Cari senjata apa pun yang bisa diraih tangan, misalnya tongkat, batu, ataupun objek lain yang dibawa. Hantamkan sekeras mungkin ke arah komodo. Forest Wildlife juga mengimbau untuk mengincar bagian tubuh komodo yang tak dilindungi sisik tebal, seperti menekan bagian mata.

Usahakan agar tak terkena gigitan reptil ini, bagaimanapun caranya. Halangi gigi mereka dengan sepatu, batu, ataupun benda lain sekuat tenaga sampai komodo lari darimu. Andaikan pertarungan itu tetap berakhir dengan terkena gigitan komodo, segera cari petugas medis setelah berhasil melarikan diri. Mau sekecil apa pun luka gigitan yang diterima dari komodo, perawatan intensif tetap perlu dilakukan supaya luka tidak menimbulkan dampak yang lebih berbahaya. 

6. Kalau tidak mau berakhir seperti poin sebelumnya, ikuti langkah pencegahan ini

Apa yang Harus Dilakukan jika Bertemu Komodo di Alam Liar?Seekor komodo dewasa sedang berjemur. (commons.wikimedia.org/Christoph Moning)

Oke, pertarungan antara manusia dengan komodo di atas jelas sangat menakutkan jika benar-benar terjadi. Kalau memang tak ingin mengalami pertemuan tak mengenakan dengan komodo seperti di atas, sebenarnya ada langkah pencegahan, kok. Salah satu yang paling penting ialah jangan coba-coba pergi sendirian saat berada di Taman Nasional Pulau Komodo.

Dilansir What If Show, berada dalam kelompok dapat membuatmu lebih waspada dengan sekeliling sekaligus membuat komodo di sekitar mengurungkan niat untuk mendekat. Selain itu, tetap berada di jalur resmi yang sudah dibuat petugas taman nasional juga bisa mencegah pertemuan yang tak perlu dengan komodo. Sebab, komodo biasanya jarang melewati jalur resmi dan pastinya kamu dapat dengan mudah memperoleh pertolongan dari petugas yang berjaga.

Urungkan niat jika ingin mengenakan parfum ataupun wewangian lain. Komodo punya indra penciuman yang kuat sehingga aroma yang terlalu menyengat justru hanya akan mengundang mereka. Masih soal aroma, hati-hati jika memiliki bekas luka yang masih mengalirkan darah karena hal tersebut masih bisa dideteksi oleh komodo. Ini pula yang menjadi alasan mengapa perempuan yang sedang menstruasi tidak dianjurkan untuk pergi melihat komodo di alam liar secara langsung.

Sekalipun ada petugas yang berjaga, memperhatikan keamanan pribadi tetap menjadi prioritas jika ingin berkunjung ke alam liar. Tak hanya soal akomodasi selama di Pulau Komodo, mengetahui cara berinteraksi dan menghindari masalah dari kadal terbesar di dunia ini juga bisa menjadi bekal yang bermanfaat. Kalau kamu ada rencana berwisata, bekerja, atau tinggal di sekitar Taman Nasional Pulau Komodo, jangan lupa untuk simpan artikel ini, ya!

Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan jika Ketemu Biawak? Ikuti Tips Ini!

Anjar Triananda Ramadhani Photo Verified Writer Anjar Triananda Ramadhani

Penulis artikel dengan tema sains, alam, dan teknologi | Email: anjar.triananda85@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha

Berita Terkini Lainnya