TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Sigmund Freud, Dikenal sebagai Bapak Psikoanalisis

Lahir dengan kondisi langka

Sigmund Freud (commons.wikimedia.org/Photocolorization)

Sigmund Freud adalah nama yang tak asing lagi dalam dunia psikologi dan psikoanalisis. Sebagai pionir dalam memahami pikiran bawah sadar, kontribusinya dalam ilmu pengetahuan telah mengubah cara kita melihat diri kita sendiri dan interaksi manusia.

Di balik teori-teori revolusioner dan analisis mendalamnya, terdapat beberapa fakta menarik dan tidak biasa tentang hidupnya yang mungkin belum banyak diketahui. Dari kondisi langka saat kelahiran hingga pencalonan Hadiah Nobel yang mencengangkan, berikut adalah lima fakta tentang Sigmund Freud.

1. Lahir dengan kondisi yang langka

Sigmund Freud (commons.wikimedia.org/Wellcome Images)

Sigmund Freud lahir dengan kondisi langka yang dikenal sebagai caul yaitu selaput tipis menutupi kepala dan wajahnya saat lahir. Kejadian ini, yang secara medis dikenal sebagai caul, jarang terjadi tetapi umumnya tidak berbahaya. Para tenaga medis dapat dengan mudah menghilangkan selaput tersebut, dan Freud tidak mengalami komplikasi akibat kondisi ini.

Ibu Freud, Amalia, melihat kejadian ini sebagai pertanda positif, percaya bahwa kehadiran selaput ini menunjukkan bahwa putranya memiliki potensi luar biasa untuk mencapai hal-hal besar dalam hidupnya. Pandangan optimisnya ini seolah menjadi omen untuk masa depan Freud yang cemerlang dalam dunia sains dan psikologi.

Kondisi langka ini juga menciptakan cerita menarik dalam keluarga Freud. Di banyak budaya, kelahiran dengan selaput caul dianggap sebagai tanda keberuntungan atau keistimewaan, dan hal ini mungkin menambah keyakinan keluarga Freud akan masa depan anaknya.

2. Dilatih sebagai ahli saraf sebelum jadi psikiater

Sigmund Freud (commons.wikimedia.org/Photocolorization)

Sebelum Freud dikenal sebagai bapak psikoanalisis, ia menjalani pelatihan intensif sebagai ahli saraf. Freud memulai studi medisnya di Universitas Wina pada tahun 1873 dan berhasil meraih gelar MD pada tahun 1881. Selama periode ini, ia bekerja sebagai asisten klinis di Rumah Sakit Umum Wina, di mana ia mendapatkan pengalaman berharga dalam berbagai bidang medis.

Freud juga menghabiskan waktu berharga di Paris di Rumah Sakit Salpêtrière, di bawah bimbingan Jean-Martin Charcot, seorang tokoh terkenal dalam studi histeria dan hipnosis. Pelatihan di bawah Charcot memberikan Freud wawasan mendalam tentang psikologi klinis, yang kemudian mempengaruhi pengembangan teorinya dalam psikoanalisis.

Baca Juga: 5 Fakta Stephen Hawking, Ilmuwan yang Menaklukkan Tantangan Hidupnya

3. Mempromosikan kokain sebagai pengobatan

Sigmund Freud (commons.wikimedia.org/MOs810)

Pada akhir abad ke-19, Sigmund Freud adalah salah satu pendukung awal penggunaan kokain sebagai obat untuk berbagai penyakit fisik dan mental. Freud menganggap kokain sebagai panacea, percaya bahwa zat ini bisa menyembuhkan berbagai kondisi dari kecanduan morfin hingga depresi.

Ia tidak hanya melakukan eksperimen pada dirinya sendiri tetapi juga menulis dengan semangat tentang manfaat kokain dalam esainya yang terkenal, "On Coca." Freud memperkenalkan kokain kepada temannya, Ernst von Fleischl-Marxow, yang juga menderita kecanduan morfin.

Sayangnya, promosi antusias Freud terhadap kokain tidak berakhir dengan baik. Temannya Fleischl-Marxow malah mengalami kecanduan kokain yang parah dan kembali pada morfin, yang akhirnya menyebabkan kematiannya pada usia 45 tahun. Ketika bahaya kokain mulai diketahui secara luas, reputasi Freud dalam komunitas medis mengalami penurunan sementara.

4. Menciptakan istilah Freudian slip

Sigmund Freud (commons.wikimedia.org/JRennocks)

Istilah Freudian slip merujuk pada kesalahan verbal atau memori yang dianggap mengungkapkan pikiran dan keinginan bawah sadar. Freud memperkenalkan konsep ini dalam bukunya yang berjudul The Psychopathology of Everyday Life (1901), di mana ia menganalisis berbagai kesalahan verbal dan memori.

Freud percaya bahwa kesalahan ini bukanlah kebetulan semata, melainkan cerminan dari proses mental yang lebih dalam dan tidak disadari. Walaupun Freud yang mengembangkan dan menganalisis konsep tersebut, istilah Freudian slip sendiri bukanlah ciptaannya.

Terminologi ini diperkenalkan oleh James Strachey, penerjemah bahasa Inggris Freud, yang menerjemahkan istilah Jerman Fehlleistungen menjadi Freudian slip. Dengan demikian, meskipun Freud menyumbangkan gagasan dasarnya, istilah tersebut adalah hasil adaptasi bahasa Inggris yang mempopulerkan konsepnya di dunia berbahasa Inggris.

Verified Writer

Zaffy Febryan

Bingung mau nulis bio apaa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya