TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanaman Beracun yang Banyak Ditemukan di Gunung Indonesia

Jangan asal pegang jika menemukan tanaman ini

ilustrasi pria memegang bendera Indonesia (pexels.com/Dio Hasbi Saniskoro)

Intinya Sih...

  • Kecubung (Datura metel) adalah tanaman berbunga beracun yang dapat menyebabkan efek halusinogen dan bahkan kematian jika dikonsumsi oleh manusia atau hewan.
  • Jarak (Ricinus communis) mengandung racun risin yang mematikan, menyebabkan mual, muntah, diare berdarah, kerusakan ginjal, dan kegagalan organ lainnya.
  • Gympie Gympie (Dendrocnide moroides) memiliki rambut halus yang menyebabkan rasa sakit intens dan pembengkakan yang berlangsung lama jika bersentuhan dengan kulit manusia.

Apakah kamu hobi mendaki gunung dan menikmati keindahan alam? Jika ya, kamu pasti sudah familiar dengan pesona flora yang menghiasi setiap jalur pendakian. Meskipun tampak cantik, terdapat beberapa jenis tanaman beracun dan berbahaya.

Salah satu ancaman yang seringkali terlupakan adalah keberadaan tanaman beracun. Oleh karena itu, dibutuhkan pengetahuan untuk bisa mengenali tanaman yang bisa mengancam. Yuk, simak lebih lanjut beberapa tanaman beracun yang banyak ditemukan di gunung Indonesia.

1. Kecubung (Datura metel)

tanaman kecubung (identify.plantnet.org)eb

Kecubung (Datura metel) adalah tumbuhan berbunga yang termasuk dalam suku Solanaceae. Tumbuhan ini masih sekerabat dengan datura dan memiliki bunga berbentuk terompet yang besar. Kecubung biasanya berbunga putih atau ungu, meskipun hibridanya dapat berbunga dalam berbagai warna. Tanaman ini memiliki batang tegak yang dapat tumbuh hingga ketinggian 1-2 meter.

Kecubung mengandung alkaloid tropane yang sangat beracun, termasuk meteloidine dan ester angelate serta datumetine. Semua bagian tanaman, terutama bijinya, mengandung tingkat racun yang dapat menyebabkan efek halusinogen dan bahkan kematian jika dikonsumsi oleh manusia atau hewan, termasuk ternak dan hewan peliharaan. Beberapa gunung di Indonesia yang menjadi habitat bagi kecubung antara lain Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, dan Gunung Leuser. 

2. Jarak (Ricinus communis)

tanaman jarak (identify.plantnet.org)

Jarak (Ricinus communis) adalah tumbuhan perdu yang dapat tumbuh hingga ketinggian 4 meter. Batangnya berbentuk bulat, licin, dan berongga dengan bekas tangkai daun yang lepas. Daunnya tunggal, menjari, dan biasanya memiliki 7 hingga 9 ruas. Biji jarak yang berwarna cokelat mengilap sering kali menarik perhatian, namun perlu diingat bahwa biji-biji inilah yang mengandung racun yang mematikan.

Biji jarak mengandung racun risin, salah satu racun alami paling mematikan di dunia. Jika tertelan, biji jarak dapat menyebabkan mual, muntah, diare berdarah, kerusakan ginjal, dan kegagalan organ lainnya. Tanaman ini ditemukan hampir di banyak tempat di Indonesia, termasuk pegunungan.

3. Gympie Gympie (Dendrocnide moroides)

tanaman gympie gympie (commons.wikimedia.org)

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Bunga Snowdrop, si Putih yang Beracun 

Gympie Gympie (Dendrocnide moroides) adalah tanaman yang terkenal karena sengatannya yang sangat menyakitkan dan tahan lama. Tanaman ini memiliki penampilan yang cukup biasa, dengan daun berbentuk hati dan permukaan berbulu halus. Namun, bulu-bulu halus inilah yang menjadi senjata utamanya. Bulu-bulu ini mengandung racun neurotoxin yang sangat kuat.

Meskipun rambut-rambutnya kecil, mereka dapat menembus kulit dengan mudah, bahkan jika hanya sedikit bersentuhan dengan tanaman. Akibatnya, kontak dengan Gympie Gympie dapat menyebabkan rasa sakit yang sangat intens dan pembengkakan yang berlangsung dari beberapa hari hingga berbulan-bulan. Rasa sakit yang ditimbulkan digambarkan sebagai sensasi terbakar yang ekstrem, mirip dengan tersiram air mendidih, dan dapat menyebabkan reaksi alergi parah.

4. Daun jelatang (Urtica dioica)

tanaman jelatang (identify.plantnet.org)

Daun Jelatang (Urtica dioica) adalah tanaman berbunga yang termasuk dalam keluarga Urticaceae. Tanaman ini memiliki batang yang tegak dengan daun berbentuk hati yang bergerigi di tepinya. Daunnya berwarna hijau tua dan ditutupi oleh rambut-rambut halus yang mengandung senyawa kimia beracun. 

Ketika menyentuh permukaan daunnya, rambut-rambut ini melepaskan histamin dan bahan kimia lain yang menyebabkan sensasi gatal dan perih pada kulit. Meskipun begitu, tanaman ini digunakan sebagai sumber obat tradisional, makanan, teh, dan bahan baku tekstil di masyarakat kuno. Tanaman ini sering ditemukan tumbuh liar di sekitar hutan, semak belukar, atau di tempat-tempat yang lembap dan teduh.

Verified Writer

Theodore Siagian

ig : the_namora

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya