TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menakjubkan Kunang-kunang, si Mini Penghasil Cahaya

Cantik tapi punya sifat kanibal

Kunang-kunang (Pexels.com/Marek Piwnicki)

Kunang-kunang, hewan unik yang bisa mengeluarkan cahaya yang bisa dilihat dengan sangat jelas di malam hari. Namun, saat ini kunang-kunang semakin jarang terlihat karena habitat mereka yang sudah mulai hilang. Padahal hewan eksotis yang bersinar karena reaksi kimia ini menjadi salah satu indikator kualitas lingkungan, lho!

Tidak hanya itu, kunang-kunang juga punya fakta menakjubkan lain. Yuk simak penjelasan berikut ini!

1. Tidak Semua Kunang-kunang Bersinar

Kunang-kunang (Pixabay.com/FranciscoJavierCoradoR)

Kunang-kunang hidup di habitat beriklim sedang dan tropis, dan tersebar di seluruh dunia, kecuali Antartika. Ada lebih dari 2.000 spesies kunang-kunang yang telah ditemukan, dan sekitar 165 didokumentasikan di Amerika Serikat dan Kanada saja.

Di Amerika Serikat, habitat kunang-kunang terkonstrasi di East Coast yang memiliki lingkungan basah. Namun, ada juga yang hidup di West Coast, meski tidak semuanya bisa bersinar, seperti disebutkan TreeHugger.

2. Penghasil Cahaya Paling Efisien di Dunia

Kunang-kunang (Pexels.com/Marek Piwnicki)

Dilansir pestworld, kunang-kunang memiliki organ cahaya yang terletak di bawah perutnya. Kunang-kunang akan mencampurkan osigen dengan pigmen yang disebut luciferin untuk menghasilkan cahaya dan sedikit panas. Enzim luciferase bekerja pada luciferin karena adanya ion magnesium, bahan kimia yang disebut adenosin trifosfat (ATP) dan oksigen.

Hasil pencampuran tersebut menjadi cahaya paling efisien di dunia, karena hampir 100% berasal dari energi reaksi kimia. Warna cahaya yang dihasilkan kunang-kunang pun beragam, seperti hijau, kuning, juga oranye.

3. Masa Hidup yang Cukup Singkat

Kunang-kunang (Pexels.com/Skyler Ewing)

Dilansir TreeHugger, kunang-kunang dapat hidup hingga satu tahun mulai dari telur hingga dewasa. Namun, kunang-kunang hanya mampu terbang dan bertelur sekitar dua bulan dalam jangka waktu tersebut.

Selama berada dalam tahap larva, kunang-kunang akan bersembunyi di liang bawah tanah dan muncul kembali ketika sudah dewasa. Kunang-kunang betina kemudian akan bertelur dengan kisaran rata-rata sekitar 500 butir, dan akan mati setelah lima hingga 30 hari.

4. Kanibalisme

Kunang-kunang (Pixabay.com/FranciscoJavierCoradoR)

Dijelaskan firefly.org, kunang-kunang merupakan karnivora. Larva kunang-kunang biasanya akan memakan siput dan cacing. Sementara, beberapa spesies menjadi kanibal dengan memakan kunang-kunang lain.

Kunang-kunang Photuris betina yang dikenal sebagai kanibal senang memakan pejantan kunang-kunang lain. Ia akan menggunakan teknik mimikri untuk mencari makanannya. Ketika pejantan dari genus lain memancarkan cahayanya, Photuris betina akan membalas dengan pola kilatan kunang-kunang jantan, yang menunjukkan bahwa ia adalah pasangan yang reseptif terhadap kunang-kunang tersebut. betina Photuris akan terus memikatnya hingga kunang-kunang jantan berada dalam jangkauannya, kemudian memakannya, jelas ThoughtCo.

Writer

Sri Latifah Nasution

Kuli ketik yang berjuang melawan rasa malas

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya