TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bagaimana Cara Landak Bereproduksi? Berikut Fakta Uniknya

Mamalia mungil berduri tajam

ilustrasi sepasang landak (pexels.com/Yiğit KARAALİOĞLU)

Landak merupakan salah satu mamalia darat dalam ordo rodentia yang dikenal dengan duri-duri tajam yang menyelimuti sebagian besar tubuhnya. Duri-duri ini digunakan landak sebagai bentuk pertahanan alami mereka terhadap serangan predator. Ketika merasa terancam, landak akan mengembangkan duri tajamnya, membuat sang predator kesulitan untuk memangsanya.

Namun, pernahkah kalian bertanya-tanya bagaimana proses pembuahan landak jantan dan landak betina? Apakah duri-duri tajam di tubuh mereka akan saling melukai satu sama lain ketika proses perkawinan berlangsung? Penasaran? Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

1. Musim kawin

ilustrasi landak dalam musim kawin (unsplash.com/Dušan veverkolog)

Musim kawin tahunan landak sering bervariasi tergantung pada spesies landak dan faktor-faktor lingkungan tertentu. Namun, dilansir National Geographic, awal musim gugur menjadi periode umum di mana banyak spesies landak mengalami musim kawin. Periode ini ditandai dengan hormon-hormon reproduksi dalam tubuh landak yang menjadi lebih aktif, mendorong mereka untuk mulai mencari pasangan untuk berkembang biak.

Landak jantan mencapai usia kematangan seksual pada usia 24 bulan, sementara betina pada usia 12 bulan. Memasuki musim kawin, landak betina akan mengeluarkan sebuah zat berbau yang menjadi sinyal bagi para pejantan bahwa mereka sudah siap untuk berkembang biak.  

2. Pencarian pasangan

ilustrasi landak mencari pasangan (pixabay.com/Holger Grybsch)

Landak jantan akan memperluas teritori mereka hingga 5 kali lipat untuk mencari landak betina yang sudah siap kawin. Apabila terdapat lebih dari satu jantan yang tertarik pada betina yang sama, mereka akan bertarung untuk memperebutkan sang betina. Selain itu, dilansir National Wildlife Federation, ukuran landak jantan dan kepadatan duri mereka juga menjadi pertimbangan utama landak betina dalam memilih pasangannya.

Landak jantan yang siap kawin, akan menyiram landak betina dengan urin mereka. Jika sang betina belum siap, ia akan membersihkan tubuhnya dari urin sang jantan dan pergi. Sebaliknya, jika sang betina sudah siap, dia akan tetap bertahan dan proses perkawinan akan dimulai.

3. Proses perkawinan

ilustrasi sepasang landak yang akan melakukan proses kawin (pixabay.com/Dust in the Wind)

Sebelum landak jantan memulai proses pembuahan, landak betina akan melingkarkan ekornya di atas punggungnya, menutupi sebagian besar duri dan menampilkan bagian belakangnya. Dengan cara ini, landak jantan dapat mendekati landak betina dengan lebih aman, karena sebagian besar duri tertutup oleh ekor betina.

Landak jantan kemudian akan mengangkat kaki depannya dan berjalan dengan kaki belakangnya menuju sang betina untuk memulai proses pembuahan. Proses ini menjadi bagian penting dalam siklus reproduksi mereka. Setelah proses perkawinan selesai, landak betina yang berhasil dibuahi akan mulai memasuki masa kehamilan.

4. Masa kehamilan

ilustrasi induk landak yang hamil (unsplash.com/Derek Otway)

Masa kehamilan atau periode gestasi landak dapat bervariasi tergantung dari jenis dan spesiesnya. Landak jawa (Hystrix javanica) dan landak india (Hystrix indica) misalnya yang memiliki periode gestasi selama 112 hari, sementara landak amerika utara (Erethizon dorsatum) memiliki periode gestasi yang jauh lebih lama yang bisa mencapai 210 hari.

Perbedaan dalam periode gestasi ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran tubuh, lingkungan, dan faktor-faktor genetik

Verified Writer

Bimantara

ga bisa terbang

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya