TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta unik Seputar Banteng yang Jarang Diketahui, Fisiknya Kuat!

Banteng memiliki kekerabatan yang cukup erat dengan sapi

ilustrasi banteng (unsplash.com/@2_bull_photography)

Jika mendengar nama banteng mungkin kamu akan langsung mengingat hewan berbobot besar yang identik dengan fisik kuatnya. Hal ini karena memang banteng kerap dianggap sebagai hewan yang agresif, apalagi didukung dengan karakteristik fisiknya yang juga sangat kuat.

Keberadaan banteng saat ini bahkan sudah masuk ke dalam hewan yang terancam punah, sehingga tak bisa sembarangan diburu atau pun dipelihara lagi. Namun, kamu bisa semakin mengenal banteng dengan baik melalui beberapa fakta menariknya yang berikut ini.

1. Warna kulit dan bobot tubuh bisa membedakan jenis kelamin

ilustrasi banteng (unsplash.com/@jaredschwitzke)

Sebetulnya membedakan antara banteng jantan dan betina tidaklah sulit seperti yang dibayangkan, sebab hewan ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Perbedaan ini terlihat dari warna kulit atau pun bobot tubuh yang dimiliki antara banteng jantan dan betina, sehingga perbedaannya cukup terlihat jelas.

Dilansir Farm and Dairy, secara penampilan biasanya banteng betina memiliki punuk yang mengarah ke bawah dan berwarna lebih kemerahan, sementara untuk banteng jantan justru punuknya mengarah ke atas, berbobot lebih berat, dan memiliki skrotum. Inilah yang sebetulnya menjadi ciri paling terlihat diantara banteng jantan dan betina, sebab dari bobotnya saja sudah berbeda.

Baca Juga: 5 Filosofi Menarik dari Banteng, Hewan dengan Fisik Luar Biasa!

2. Memiliki tanduk yang sangat kuat

ilustrasi banteng (unsplash.com/@dylanleagh)

Banteng memiliki tanduk yang kuat sebagai salah satu bagian terpenting yang ada pada dirinya. Bukan hanya sebagai ciri dari karakteristik fisiknya, namun tanduk tersebut sebetulnya menjadi bentuk pertahanan bagi banteng dari ancaman predator lain yang tak kalah berbahaya.

Dilansir Matador Network, ternyata tanduk yang dimiliki banteng bukan hanya sangat kuat, namun juga cukup tajam selayaknya silet. Bahkan berat dari tanduk banteng ini rata-rata diperkirakan sekitar 544 kilogram atau bahkan bisa lebih berat dari itu, sehingga tak heran jika bisa menjadi senjata andalannya dalam mempertahankan diri.

3. Cara hidup banteng yang soliter dan berkelompok

ilustrasi banteng (unsplash.com/@malogonew)

Setiap jenis hewan biasanya memiliki cara hidup yang berbeda-beda, sebab ada yang hidup secara soliter dan ada pula yang ternyata hidup secara berkelompok. Namun, mungkin tak banyak yang mengetahui bahwa banteng justru menerapkan cara hidup yang berbeda pada saat usianya masih muda dan pada saat sudah mulai beranjak dewasa.

Dilansir Animal Liberation, banteng sebetulnya menjadi hewan yang soliter pada saat usianya masih muda, namun saat sudah dewasa justru bisa sangat sosial karena menerapkan sistem hirarki sosial yang jelas dalam koloninya. Bahkan banteng dianggap mampu mengingat 70 individu berbeda dalam hidupnya, sehingga menjadi hewan yang sangat unik dan cukup cerdas.

4. Hewan yang mudah terprovokasi

ilustrasi banteng (unsplash.com/@giovannicalia)

Rasanya semua orang tentu setuju bahwa banteng merupakan hewan yang cukup berbahaya dan tak bisa didekati secara sembarangan apabila kamu bukanlah seorang profesional. Bahkan banteng kerap dijadikan sebagai tontonan di masa lalu melalui pertunjukan matador dan tampak sekali keagresifan yang dimiliki oleh hewan satu ini.

Dilansir Typepad, sebetulnya dalam realita banteng merupakan hewan yang agresif secara natural dan sangat mudah terprovokasi, sebab kandungan testosteron yang cukup tinggi pada tubuhnya. Selama ini pada adegan matador, banteng bukanlah terprovokasi dengan warna merah karena sebetulnya mereka terprovokasi dengan pergerakan yang dilakukan oleh Torero tersebut.

Baca Juga: 5 Fakta Banteng Liar Indonesia, Hampir Punah Harus Dijaga!

Verified Writer

Salsabila Manlan

Jangan bosan menebarkan ilmu baru pada sesama!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya