TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kabut Asap yang Perlu Diwaspadai, Sebabkan Masalah!

Kabut asap menjadi menyebabkan banyak dampak buruk

ilustrasi kabut asap (unsplash.com/Call Me Fred)

Kamu sudah tidak asing lagi dengan keberadaan kabut asap, bukan? Kabut asap sejatinya merupakan paparan udara kotor yang menyebabkan asapnya jadi membumbung berlebih. Kondisi kabut asap ini memang bisa menjadi masalah tersendiri apabila terus berlanjut.

Faktor penyebab dari kabut asap pun bisa sangat beragam, entah itu faktor alami atau karena perbuatan manusia. Kamu bisa menyimak deretan fakta berikut ini seputar kabut asap agar tak sampai keliru.

1. Kabut asap dihasilkan secara fotokimia

ilustrasi kabut asap (unsplash.com/Peggy Anke)

Kabut asap memang menjadi masalah tersendiri yang sangat merugikan. Namun, sebetulnya keberadaan kabut asap ini tidak hanya bisa terjadi di daerah perkotaan saja, melainkan juga di wilayah pedesaan yang jauh dari hiruk pikuk kendaraan.

Dilansir Louisina Department of Environmental Quality, saat ini kabut asap biasanya dihasilkan secara fotokimia. Proses tersebut terjadi ketika polutan kimia di udara dibakar oleh Matahari, sehingga kemudian bereaksi secara kimia.

2. Kabut asap bisa dihasilkan dari bencana alam

ilustrasi kabut asap (unsplash.com/Kevin Mueller)

Kabut asap memang mungkin identik sebagai polusi udara, sehingga membuat banyak orang sering salah kaprah dengan hal ini. Sebetulnya faktor penyebab dari kabut asap bisa cukup beragam dan bukan hanya diakibatkan dari aktivitas manusia seperti asap knalpot atau asap industri saja.

Dilansir Airly, nyatanya ada faktor alami yang bisa menyebabkan hal tersebut, misalnya ketika terjadi bencana gunung meletus atau pun kebakaran hutan akibat cuaca panas. Semua hal tersebut bisa berpotensi menyebabkan kabut asap yang sangat merugikan.

Baca Juga: Studi: ISPA Bisa Sebabkan Dampak Jangka Panjang Mirip Long COVID

3. Suhu saat kabut asap cenderung bervariasi

ilustrasi kabut asap (unsplash.com/Photoholgic)

Pada saat kabut asap terjadi di beberapa tempat, mungkin hal tersebut akan sedikit banyak memengaruhi suhunya. Banyak orang yang berpikir bahwa suhu pada saat kabut asap terjadi relatif panas, padahal sebetulnya tidak demikian.

Dilansir ACS Publications, secara umum suhu pada saat terjadi reaksi fotokimia yang menyebabkan kabut asap berkisar minus 25 hingga 35 derajat Celsius. Suhu tersebut tidaklah panas, melainkan justru bisa turun karena sinar Matahari yang tak bisa menembusnya.

4. Kabut asap bisa menyebabkan efek domino yang buruk

ilustrasi kabut asap (unsplash.com/Amir Hosseini)

Memang tak dapat dimungkiri bahwa keberadaan kabut asap sangat mengganggu aktivitas banyak orang, bahkan seolah bisa menyebabkan dampak yang sangat buruk. Tak heran jika memang kabut asap ini bisa memberikan efek domino yang sangat merugikan.

Dilansir EDF, kabut asap bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi pada saluran pernapasan hingga penyakit jantung dan paru-paru. Selain itu, kabut asap juga bisa mengganggu aktivitas penerbangan, sehingga menghambat banyak hal.

Verified Writer

Salsabila Manlan

Hello!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya