TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siapa Penemu Matematika? Simak Biografi Beserta Sejarah Lengkapnya

Matematika berperan dalam pembangunan peradaban manusia

potret ilustrasi matematika (pexels.com/JESHOOTS)

Matematika jadi salah satu bidang studi yang banyak tidak disukai namun akan selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin kalau tidak ada matematika kita tidak bisa menikmati teknologi yang kita gunakan saat ini.

Karena peran matematika tersebut, apakah kamu mengetahui siapa penemu matematika? Simak penjelasan penemu matematika berikut ini sesuai sejarah penemuan dan perkembangannya.

Siapa penemu matematika?

Menurut Institut Teknologi Batam, Al-Khawarizmi adalah seorang ilmuwan yang menyumbangkan pemikiran tentang ilmu Matematika. Memiliki nama lengkap Abu Abdullah Muhammad Ibn Musa Al-Khawarizmi yang lahir di sebuah kota kecil yang sangat terkenal di Uzbekitasnya bernama Khawarizm pada tahun 780M. 

Al-Khawarizmi dikenal dengan sebutan Algoritm, Algorismus, atau Algoritma para ilmuwan Barat dan Eropa. Al-Khawarizmi juga merupakan ilmuwan yang pertama kali memperkenalkan ilmu aljabar, geometri, hingga aritmatika. Aljabar adalah cabang matematika yang menyatukan angka rasional, irasional, dan besaran geometrik sebagai objek di aljabar. Salah satu teorinya, yaitu aljabar berasal dari bukunya yang terkenal berjudul Al-kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala ( The Compendious Book on Calculation by Completion and Balancing ). 

Selain itu, Ia juga berperan dalam mengembangkan tabel sinus, cosinus, dan trigonometri. Berdasarkan hasil penumain ini yang membuatnya dikenal sebagai salah satu ilmuwan matematika terbesar di dunia. Berikut ini beberapa ilmu matematika lain yang ditemukan oleh Al-Khawarizmi.

  1. Menemukan angka nol (0) yang ia perkenalkan dalam kitab berjudul Al-Jam'a wa Al-Tafriq bi Al-Hisab Al-Hindi. Dari pernyataan bahwa angka nol memiliki nilai dapat menghasilkan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian menjadi semakin mudah dan sederhana.
  2. Ilmu Astronomi.
  3. Mengembangkan sistem nilai tempat desimal melalui angka 1 sampai 9.

Sejarah penemuan matematika

Bidang studi mengenai sejarah matematika mempelajari asal usul penemuan matematika seperti bagaimana notasi dan aktivitas matematika di masa lalu. Hanya terdapat beberapa tempat yang mana contoh tertulis mengenai perkembangan matematika mulai muncul sebelum zaman modern dan sains menyebar ke seluruh dunia.

Matematika berperan dalam pembangunan peradaban manusia sepanjang masa dalam perjalanan sejarah penemuannya. Buku matematika tertua yang ditemukan adalah Plimpton 322 (Matematika Babilonia) sekitar tahun 1900 SM, Rhind Mathematical Sheets (Matematika Mesir) ditemukan sekitar tahun 2000-1800 SM, dan Moscow Mathematics (Matematika Mesir) ditemukan sekitar 1890 SM. Semua buku ini menjelaskan mengenai teorema atau dikenal dengan teorema Pythagoras. Dalam matematika setelah aritmatika dasar dan geometri teorema ini menjadi yang tertua dan paling umum. Para matematikawan Yunani yang berkontribusi sudah menyempurnakan metode dan memperluas subjek matematika. 

Dilansir College Search, kata ’matematika’ berasal dari bahasa Yunani ‘mathema’ yang berarti pengetahuan. Studi matematika berhubungan secara logis dengan alasan, kuantitas, keteraturan, dan bentuk. Matematika memiliki  beberapa jenis antara lain matematika Cina dan matematika Islam. Matematika Cina berkontribusi awa dalam notasi skala. Melalui kuliah notasi skala dikembangkan kemudian dengan matematika Islam diturunkan ke Barat.

Sedangkan, ilmu matematika semakin luas sampai peradaban saat ini karena matematika Islam. Teks Yunani dan Arab mengenai matematika banyak yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin untuk mengembangkan matematika di Eropa abad pertengahan lebih lanjut.

Kreativitas matematika yang semakin meledak dari zaman kuno hingga Abad Pertengahan bersamaan dengan stagnasi selama berabad-abad. Dimulai dari Renaissance Italia abad ke-16 di mana matematika baru berkembang dan berinteraksi bersama penemuan-penemuan ilmiah baru yang berhasil menciptakan pertumbuhan penemuan yang berlanjut hingga saat ini. Selain itu, berikut  ini beberapa jenis matematika yang lainnya:

1. Matematika prasejarah

ilustrasi Archimedes (commons.wikimedia.org/The Jefferson R. Burdick Collection, Gift of Jefferson R. Burdick)

Asal mula berpikir matematis mengenai bilangan dan besaran terjadi saat matematika prasejarah.  Seorang ahli matematika yang terkenal di prasejarah adalah Archimedes dari zaman Yunani. 

Dilansir Engineerine, Archimedes dari Syracuse (sekitar 287-212 SM) seorang ahli matematika terbesar dan bapak matematika yang menggunakan metode kelelahan untuk menghitung luas di bawah busur parabola dengan menjumlahkan deret tak hingga dengan yang cara yang tidak berbeda melalui kalkulus modern. Sebagai prestasi terbesarnya ia mampu menentukan luas permukaan dan volume bola dengan menunjukkan bahwa keduanya adalah ⅔ luas permukaan dan volume silinder yang mengelilingi bola.

Baca Juga: 5 Game Matematika Terpopuler di Play Store, Bantu Anak Lebih Pintar!

2. Matematika kuno

Dilaporkan Moonpreneur, matematika kuno digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan sebelum adanya matematika modern. Matematika kuno berbagai sistem yang akan memudahkan dalam mengembangkan. 

Matematika kuno bagian dua menjadi jenis yaitu matematika Mesopotamia dan matematika Mesir. 

  1. Matematika Mesopotamia
    Matematika Mesopotamia mengarah pada matematika yang berkembang di Mesopotamia yang sekarang menjadi Irak dari awal Sumeria hingga awal peradaban Helenis. Mesopotamia terlebih Bagdad menjadi tempat terpenting bagi penelitian matematika Islam. Disebut dengan 'Matematika Babilonia' karena tempat penelitiannya berada di wilayah Babilonia.

    Matematika Babilonia berdasarkan sistem sexagesimal di mana penggunaan angka 60 untuk mengukur dan menghitung waktu, matematika komputasi, dan astronomi. Sebelum India mencatat angka nol untuk pertama kalinya, sistem bilangan posisi Babilonia menunjukkan angka nol yang berfungsi untuk menunjukkan tempat. Orang Babilonia dapat melakukan perhitungan rumit misalnya perkalian menggunakan sistem ini.

  2. Matematika Mesir
    Matematika Mesir mengacu pada matematika yang ditulis dengan bahasa Mesir. Ditemukan sebuah prasasti matematika Mesir yang sangat panjang adalah Rhind Gazette 1650 SM atau disebut 'Ahmes Gazette'. Lembaran prasasti ini berisikan panduan untuk siswa matematika dan geometri, selain itu juga memberikan bukti untuk bilangan majemuk dan bilangan prima.

    Sistem hierarki matematika Mesir berguna dalam penyederhanaan perhitungan melalui simbol yang mewakili angka dan berguna dalam pengukuran dan serta perhitungan simbol, pajak, dan barang lainnya. Angka nol di Mesir berperan sebagai pemisah arah.

3. Matematika Yunani

ilustrasi Pythagoras (commons.wikimedia.org/ Wellcome Images)

Matematika Yunani mengarah pada kondisi yang terjadi selama 600 SM yang ditulis dengan bahasa Yunani. Matematika Yunani lebih rumit daripada yang berkembang di masa sebelumnya. Penalaran yang digunakan oleh matematikawan Yunani adalah deduktif.

Dilansir College Search, dibandingkan dengan matematika yang berkembang di negara-negara primitif, matematika Yunani jauh lebih canggih. Orang Yunani menggunakan matematika untuk membuktikan kebenaran untuk menyimpulkan kesimpulan dari definisi dan aksioma.

Penemu Matematika Yunani adalah Thales menurut Miletus sekitar 624 hingga 546 SM dan Pythagoras menurut Samos sekitar 582 hingga 507 SM. Pythagoras sempat menjelajah ke Mesir untuk mengusut matematika, geometri, dan astronomi menurut rahib Mesir.

4. Matematika Cina

Tulisan matematika Cina tertua adalah Chou Pei Suan Ching berangka tahun selang 1200 SM hingga 1000 SM. Matematika Cina menggunakan sistem notasi posisional sapta desimal.

Dilansir Engineerine, penerapan sistem posisi desimal ‘angka batang’ menggunakan sandi berbeda untuk bilangan bulat antara 1 dan 10, serta sandi tambahan untuk pangkat sepuluh. Angka batang memungkinkan tampilan angka dengan ukuran berapapun dan menghitung menggunakan sempoa Cina. Orang cina menjadi orang pertama yang dapat menghitung bilangan negatif dan segitiga pascal sebelum pascal sendiri yang melakukan perhitungan ini.

5. Matematika India

Penemuan matematika awal di benua India adalah peradaban Lembah Indus, yang hidup antara 2600 dan 1900 SM yang dimulai pada SM di daerah tangkapan sungai Indus. Temuan dari matematika India adalah Rahmana Shatapatha (abad ke-9 SM) dan Sutra Sulba (800-500 SM) adalah buku-buku geometris yang berisi bilangan irasional, bilangan prima, aproksimasi 3, dan akar pangkat tiga hingga ratusan ribu. Buku ini berisikan kegiatan yang menyangkutkan lingkaran yang mendekati persegi dengan luas dan memecahkan persamaan linear dan kuadrat.

Dilansir Moonpreneur, salah satu perkembangan yang penting dalam matematika India adalah penemuan sistem desimal dan konsep nol yang mendukung penghitungan matematis lebih maju. Sistem ini pertama kali dikembangkan oleh Aryabhatta pada tahun 500 M dan digunakan di seluruh dunia saat ini. Ia juga berjasa dalam pengembangan konsep nilai tempat. Penyebaran angka nol di India hingga ke arab barat menjadi komponen dasar angka India merupakan bab yang benar-benar luar biasa dalam sejarah matematika hingga dikenal luas.

Baca Juga: 7 Ahli Matematika Paling Berjasa Sepanjang Masa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya