TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

NASA Temukan Galaksi Termuda yang Pernah Terdeteksi

Galaksi termuda ini bernama JADES-GS-z14-0

Intinya Sih...

  • Galaksi JADES-GS-z14-0 adalah galaksi paling awal yang pernah terdeteksi, kurang dari 300 juta tahun setelah Big Bang.
  • Pengamatan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb menunjukkan bahwa galaksi ini berada pada redshift 14.32, memecahkan rekor sebelumnya.
  • Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang pembentukan galaksi besar dalam waktu singkat setelah Big Bang dan memaksa para ilmuwan untuk merevisi model kosmologi yang ada saat ini.

Para astronom baru-baru ini menemukan galaksi yang memecahkan rekor sebagai galaksi paling awal yang pernah terdeteksi bernama JADES-GS-z14-0. Galaksi ini diperkirakan kurang dari 300 juta tahun setelah Big Bang. 

Selain itu, galaksi lain yang hampir sama jauhnya, JADES-GS-z14-1, juga baru-baru ini dikonfirmasi. Kedua penemuan ini memberikan wawasan baru yang menarik tentang periode awal alam semesta, yang dikenal sebagai Cosmic Dawn. Tiga makalah terpisah telah ditulis mengenai subjek ini, dengan satu makalah kini diterbitkan baru-baru ini di jurnal Nature.

1. Pengamatan dengan NIRSpec

ilustrasi JADES-GS-z14-0 (dok. NASA, ESA, CSA, STScI, Brant Robertson (UC Santa Cruz), Ben Johnson (CfA), Sandro Tacchella (Cambridge), Phill Cargile (CfA))

Pada Januari 2024, instrumen NIRSpec di Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) mengamati galaksi JADES-GS-z14-0 selama hampir sepuluh jam. Spektrum yang dihasilkan menunjukkan bukti tak terbantahkan bahwa galaksi ini berada pada redshift 14.32.

Ini berarti bahwa cahaya dari galaksi ini telah menempuh perjalanan lebih dari 13,4 miliar tahun untuk mencapai kita. 

Ini memecahkan rekor sebelumnya untuk galaksi paling jauh yang pernah terdeteksi. Pengamatan ini memberikan data yang sangat berharga untuk memahami galaksi pada zaman awal alam semesta.

2. Ukuran dan cahaya galaksi

Dari gambar yang diperoleh, JADES-GS-z14-0 ditemukan memiliki diameter lebih dari 1.600 tahun cahaya. Cahaya yang kita lihat sebagian besar berasal dari bintang-bintang muda dan bukan dari emisi di dekat lubang hitam supermasif yang sedang tumbuh.

Ini menunjukkan bahwa galaksi ini terdiri dari banyak bintang muda yang sangat terang. Penemuan ini juga penting karena menyoroti perbedaan antara sumber cahaya dari bintang muda dan aktivitas lubang hitam. 

3. Massa galaksi

Ilustrasi galaksi (pexels.com/ pixabay)

Jumlah cahaya bintang yang terlihat dari JADES-GS-z14-0 menunjukkan bahwa galaksi ini memiliki massa beberapa ratus juta kali massa Matahari.

Ini menimbulkan pertanyaan penting: Bagaimana alam semesta bisa membentuk galaksi yang begitu terang, besar, dan masif dalam waktu kurang dari 300 juta tahun setelah Big Bang?

Teori pembentukan galaksi yang ada saat ini menyatakan bahwa galaksi besar membutuhkan waktu lebih lama untuk terbentuk.

Oleh karena itu, penemuan ini menantang pemahaman kita dan memaksa para ilmuwan untuk mempertimbangkan kembali bagaimana galaksi bisa tumbuh dan berkembang dalam waktu yang begitu singkat.

Baca Juga: Studi: Dengan Lindungi 1,2% Daratan Bumi, Bisa Cegah Kepunahan Massal

4. Tiga makalah ilmiah

Penelitian ini memberikan wawasan mendalam tentang galaksi pada periode Cosmic Dawn dan membantu menjelaskan bagaimana galaksi-galaksi besar terbentuk lebih awal daripada yang diperkirakan sebelumnya. 

Makalah-makalah ini mencakup analisis data pengamatan, model teoretis, dan implikasi penemuan ini terhadap pemahaman kita tentang alam semesta awal.

Publikasi dalam jurnal Nature menunjukkan betapa pentingnya penemuan ini bagi komunitas ilmiah dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi penelitian di masa depan.

5. Tantangan untuk model kosmologi saat ini

Ilustrasi langit dan galaksi (unsplash.com/ Greg Rakozy)

Sampai saat ini, pengetahuan pasti kita tentang Cosmic Dawn sangat terbatas. Alam semesta awal dipenuhi dengan kabut hidrogen netral yang menyebarkan cahaya dan mencegahnya menyebar.

Kabut ini kemudian terionisasi dan hilang oleh cahaya ultraviolet yang dipancarkan oleh objek-objek di alam semesta awal, membuat ruang angkasa menjadi transparan.

Namun, penemuan galaksi seperti JADES-GS-z14-0 menunjukkan bahwa pembentukan galaksi mungkin terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan. Ini menantang model kosmologi yang ada saat ini.

Model-model ini perlu direvisi untuk menjelaskan bagaimana galaksi besar dapat terbentuk dan berkembang dalam kondisi yang sebelumnya tidak dipertimbangkan.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya