TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kenapa Kuda Memiliki Wajah yang Panjang? Ini Penjelasannya!

Cara makan spesies memengaruhi bentuk wajah

ilustrasi kuda laut (unsplash.com/Helena Lopes)

Tengkorak mamalia mewakili keanekaragaman yang sangat luas. Salah satu pola yang diamati oleh peneliti termasuk diversifikasi tengkorak mamalia, yang disebut sebagai 'alometri evolusi kraniofasial' (CREA).

Ini menunjukkan bahwa mamalia dewasa dari spesies yang lebih besar cenderung memiliki wajah yang relatif lebih panjang.

Menurut temuan baru yang diterbitkan dalam jurnal Biological Reviews pada November 2023, beberapa mamalia besar, seperti kuda, memiliki wajah panjang karena alasan tertentu. 

1. Mamalia kecil dan besar memiliki bentuk wajah yang berbeda

ilustrasi kucing (pexels.com/Pixabay)

Jika dibandingkan, mamalia kecil seperti kucing, atau tikus, memiliki bentuk wajah yang berbeda dengan mamalia besar, seperti kuda atau kangguru. Mamalia besar cenderung memiliki bentuk wajah yang lebih panjang.

Menurut penelitian tersebut, salah satu dugaannya adalah pola CREA mungkin merupakan bagian bawaan dari perkembangan tengkorak. Wajah mamalia secara otomatis menjadi lebih panjang seiring pertumbuhan hewan tersebut. 

Namun, perlu diingat bahwa ukuran tubuh mamalia yang besar tidak selalu menentukan bahwa wajahnya akan selalu panjang. 

2. Bentuk wajah berpengaruh dengan makanan

ilustrasi kuda (pexels.com/Pavel Bak)

Alasan mamalia besar memiliki wajah yang panjang terletak pada biomekanik spesies menggunakan wajah mereka untuk makan. Salah satu analisis penting dari studi tersebut adalah hewan yang berkerabat dekat cenderung memakan makanan serupa.

Misalnya domba memakan rumput yang sama dengan sapi. Namun, karena domba secara keseluruhan lebih kecil, mereka harus menggigit lebih keras dengan rahang, otot rahang, dan gigi. Hal ini membentuk sebagian besar wajah mereka. 

Wajah yang lebih pendek dinilai lebih efisien dalam menggigit keras. Hal ini disebabkan semakin kecilnya jarak antara otot rahang dan gigi.

Baca Juga: Mamalia Bertelur Ditemukan Kembali di Papua Setelah 62 Tahun

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya