TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Remehkan Tungau pada Kucing, Ini 3 Bahayanya!

Tidak mengancam nyawa bukan berarti tidak perlu diobati

ilustrasi kucing menggaruk (pexels.com/Cats Coming )

Salah satu jenis ektoparasit atau parasit yang berada di luar tubuh pada kucing adalah tungau. Jenis dan lokasinya pun beragam. Ada yang berada di tubuh, kepala, leher, dan juga telinga. Kendati begitu, tungau yang berlokasi di area kepala dan telinga sering kali menimbulkan gangguan yang lebih besar.

Makhluk ini ukurannya sangat kecil, sehingga alat bantu seperti mikroskop sangat diperlukan bila hendak melakukan pemeriksaan. Namun demikian, parasit ini tidak bisa dianggap remeh hanya karena ukuran tubuhnya yang tidak seberapa.

Jika jumlahnya banyak, tungau mampu menumbangkan kucing yang merupakan inangnya, lho! Penasaran bagaimana caranya? Simak penjelasan bahaya tungau pada kucing berikut ini, yuk!

1. Tungau bisa memicu kerusakan kulit kucing

ilustrasi seekor kucing yang sedang menggaruk telinganya (pexels.com/FOX1004)

Para pemilik kucing tentu sudah tidak asing dengan kondisi kulit yang dinamakan scabies. Penyakit ini membuat kulit area daun telinga, wajah, leher, dan beberapa bagian tubuh kucing berkerak, bahkan berdarah. Ketika sudah parah, muncul keropeng-keropeng tebal menyerupai “batu karang” dan menimbulkan sensasi gatal yang semakin hebat, sehingga memicu kucing menggaruk lebih keras.

PetMD melansir, scabies pada kucing kerap kali disebabkan oleh tungau Notoedres cati atau pun Sarcoptes scabiei yang berasal dari anjing. Tungau betina menggali semacam terowongan di dalam kanal telinga inangnya untuk meletakkan telur, seperti dijelaskan oleh MSD Manual Veterinary Manual. Proses penggalian inilah yang memicu munculnya iritasi dan gatal. Akibatnya, kucing akan sering menggelengkan kepala atau menggaruk area telinga dengan kuat, sehingga menimbulkan luka cakar yang parah.

Baca Juga: 5 Bahaya Mengurung Kucing di Kandang, Rentan Stres dan Sakit!

2. Tungau dapat menimbulkan kondisi radang telinga parah

ilustrasi seekor kucing yang sedang menggaruk kepalanya (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)

Selain berada di area daun telinga dan bagian wajah yang rambutnya tipis, ada tungau lain bernama Otodectes cynotis yang menempati liang telinga dan menyebabkan radang telinga atau disebut dengan otitis. Cornell Feline Health Center menjelaskan, gejala klinis kucing yang terinfestasi tungau tersebut berupa kotoran telinga atau earwax menjadi gelap dan sering kali kering, serta aromanya busuk. Telinga pun rasanya sangat gatal, sehingga membuat kucing menggelengkan kepala atau menggaruk telinganya sekuat tenaga.

Selain itu, terkadang daun telinga bagian dalam terkena luka cakar yang cukup parah hingga menyebabkan pecahnya pembuluh darah di area tersebut. Akumulasi darah yang semakin banyak menyebabkan telinga menggembung dan keadaan ini disebut dengan aural hematoma, seperti dilansir VCA Animal Hospitals. Penanganan terbaik adalah melalui prosedur operasi.

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya