TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Manfaat Obat Anti Ektoparasit untuk Kucing Kesayangan

Jangan tunggu kucing kesayangan sakit parah dulu, ya!

ilustrasi hewan kucing (pexels.com/Arina Krasnikova)

Satu hal yang perlu diperhatikan saat memelihara kucing adalah kesehatannya. Meski tampak sehat dan aktif, ternyata kucing bisa saja terinfestasi beragam jenis ektoparasit atau parasit di luar tubuhnya. Sebagai informasi, beberapa macam ektoparasit yang sering dijumpai pada hewan ini berupa kutu, pinjal, tungau, dan terkadang caplak.

Meski tampaknya berada di luar tubuh dan hanya menyebabkan gatal, ternyata ancaman ektoparasit yang sesungguhnya lebih dari itu. Kamu perlu mengetahui beberapa fakta penting bahwa parasit tersebut mampu mengganggu kesehatan kucing, bahkan pada suatu titik ketika kondisinya sudah tidak terkendali, dapat membuat kucing kesayanganmu menemui ajalnya.

Oleh sebab itu, jangan pernah melewatkan obat anti ektoparasit berdasarkan beberapa alasan penting berikut ini. Sayangi kucing peliharaan, ya!

Baca Juga: 6 Rekomendasi Obat Kutu Kucing, Efektif dan Aman bagi Anabul

1. Menghindarkan kucing dari infestasi beragam jenis ektoparasit

ilustrasi kucing menggaruk (pexels.com/Cats Coming )

Keberadaan ektoparasit pada tubuh kucing tentu sangat mengganggu. Beberapa gejala yang dijumpai berupa gatal, muncul bintik kemerahan pada kulit, hingga kerontokan rambut di beberapa area tertentu. Jika kondisi ini tidak lekas ditangani, maka kucing bisa mengalami permasalahan yang lebih buruk.

Untungnya, pemberian obat antiektoparasit yang sesuai bisa mencegah situasi ini berubah menjadi semakin parah. Obat yang tepat akan bekerja dengan sangat efektif untuk membasmi kutu, pinjal, tungau, bahkan caplak yang ada. Hasilnya, kucing akan lebih sehat dan tampak semakin menggemaskan.

2. Mencegah kucing terinfestasi cacing pita

ilustrasi hewan kucing (pexels.com/Arina Krasnikova)

Jika memperhatikan dengan saksama, kucing yang terinfestasi ektoparasit, terutama pinjal, sering kali juga menderita cacingan. Kucing jadi kurus, sering gatal, dan rambutnya tampak tidak sehat. Namun, adakah korelasi antara keduanya?

CDC melansir, pinjal merupakan inang perantara dari Dypilidium caninum, yaitu cacing pita yang sering menyerang kucing. Pinjal dapat memakan telur cacing yang sudah mengandung larva cacing. Jika pinjal tersebut hinggap, menginfestasi, dan termakan oleh seekor kucing, maka telur akan dilepaskan di tubuh hewan tersebut. Telur kemudian berkembang menjadi cacing dewasa. Oleh sebab itu, ada baiknya untuk memberikan obat antiektoparasit sekaligus obat anti cacing pada kucing yang terbukti terinfestasi pinjal.

Baca Juga: 5 Dampak Kembang Api bagi Kucing Peliharaan, Sebabkan Trauma

3. Menghindarkan kucing dari infeksi oleh parasit darah

ilustrasi kucing yang sedang tidur (pexels.com/Ihsan Aditya)

Keberadaan ektoparasit pada tubuh kucing tidak dapat dianggap remeh. Pasalnya, parasit-parasit tersebut berpotensi membawa parasit darah yang berbahaya. Ketika infeksi terjadi, maka kesehatan kucing dapat menurun, bahkan tidak mampu untuk bertahan hidup apabila kondisinya sudah semakin parah.

MSD Manual Veterinary Manual menjelaskan bahwa parasit darah penyebab Babesiosis, Cytauxzoonosis, Hemoplasmosis, dan Hepatozoonosis dapat ditularkan ke tubuh kucing melalui perantara ektoparasit. Begitu berhasil menginfeksi, parasit darah tersebut dapat menyebabkan terjadinya berbagai jenis penyakit. Oleh sebab itu, cegah agar hal ini tidak sampai terjadi dengan cara memberikan obat antiektoparasit sesuai kebutuhan secara rutin, ya!

4. Mencegah kucing mengalami kondisi anemia

ilustrasi kucing yang sedang sakit (pexels.com/freestocks.org)

Sekilas keberadaan beragam jenis ektoparasit pada tubuh kucing memang tidak mengganggu, karena kucing masih terlihat mampu beraktivitas seperti biasa. Namun, bila pemilik lengah dan abai terhadap kondisi ini, kucing kesayangan bisa terancam bahaya.

Today’s Veterinary Practice melansir, ektoparasit, seperti pinjal dan caplak, hidup dengan cara menghisap darah inangnya. Semakin banyak jumlahnya, semakin besar kemungkinan parasit tersebut menyebabkan terjadinya anemia, terutama pada kitten dengan daya tubuh yang masih lemah.

Selain itu, bila ternyata ektoparasit tersebut turut membawa parasit darah, maka keadaan bisa bertambah parah. Dilansir MSD Manual Veterinary Manual, parasit darah tertentu dapat membuat sel-sel darah lisis atau pecah. Jika banyak kehilangan darah, maka kucing akan menderita anemia, bahkan kematian.

Pemberian obat antiektoparasit secara rutin merupakan langkah preventif yang paling efektif untuk mencegah kucing kesayangan terinfestasi kutu, pinjal, tungau, mau pun caplak. Selain tubuh jadi lebih bersih dan tidak gatal, kucing juga terbebas dari beragam penyakit lain yang dapat dibawa oleh parasit tersebut. Hasilnya, hewan lucu ini dapat hidup nyaman dan sejahtera, deh!

Baca Juga: 6 Tips agar Kucing Tidak Merusak Sofa di Rumah

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya