TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Informasi Dasar soal Kucing yang Perlu Dipahami Calon Majikan

Pemeliharaan yang tepat membuat kucing hidup sejahtera

ilustrasi hewan kucing (unsplash.com/Manja Vitolic)

Kucing kini menjadi hewan yang berhasil memenangkan hati banyak orang karena penampilannya begitu menggemaskan dan tingkah lakunya mengundang gelak tawa. Jika dulu hanya kalangan tertentu saja yang bersedia memelihara, kini hampir seluruh lapisan masyarakat berkesempatan untuk menjadikan kucing sebagai bagian dari keluarga. Hal ini menyebabkan hewan berkaki empat tersebut menjadi salah satu peliharaan favorit.

Sayangnya, tren memelihara kucing yang semakin meningkat ini juga menimbulkan konsekuensi berupa munculnya kelompok orang yang sekadar ikut-ikutan tanpa bekal pengetahuan yang cukup. Akibatnya, banyak kucing yang diterlantarkan karena ternyata tidak berperilaku sesuai ekspektasi atau jatuh sakit dan memerlukan biaya perawatan mahal. Supaya hal itu bisa dihindari, maka calon majikan atau pemilik kucing wajib memahami beberapa informasi dasar terkait kucing berikut ini.

1. Kucing adalah karnivor sejati

ilustrasi kucing yang sedang makan (unsplash.com/Laura Chouette)

Banyak orang mengira kucing bisa hidup dari memakan apa saja, tidak harus pakan yang mengandung protein hewani. Mungkin referensi yang dimiliki adalah kucing jalanan yang diberi makan seadanya dan tetap menghabiskannya dengan lahap. Namun, apakah informasi ini benar? Sayangnya tidak.

Texas A&M University menjelaskan bahwa kucing merupakan hewan karnivor obligat. Artinya, mereka memerlukan makanan tinggi protein hewani dan rendah karbohidrat agar bisa mendapatkan kualitas hidup yang baik. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, makanan kaleng yang memiliki keterangan nutrisi lengkap dan seimbang menjadi pilihan paling sesuai. Jadi, jangan sampai berpikir sebaliknya, memberi makan kucing dengan pakan tinggi karbohidrat seperti nasi karena dapat mengganggu kesehatannya.

Baca Juga: 5 Bahaya Mengurung Kucing di Kandang, Rentan Stres dan Sakit!

2. Kucing akan lebih aktif di waktu senja dan fajar

ilustrasi kucing yang sedang bermain (pexels.com/Gratisography)

Sebagian orang begitu heran karena kucing selalu tidur sepanjang hari, terutama di waktu siang. Namun, mereka akan menjadi jauh lebih aktif saat menjelang malam dan dini hari. Padahal ini merupakan waktu-waktu yang dimanfaatkan manusia untuk beristirahat. Apa yang jadi penyebabnya, ya?

Secara alami, kucing sebenarnya merupakan hewan krepuskular. Artinya, melakukan paling banyak aktivitas di saat cahaya alam remang-remang, seperti waktu senja dan menjelang fajar tiba.

BBC Science Focus menjelaskan bahwa ini merupakan bagian dari hasil evolusi. Kucing menjadi aktif berburu dalam keadaan sedikit cahaya, bukan gelap total seperti hewan nokturnal. Jadi, supaya bisa punya kekuatan penuh untuk beraktivitas di saat senja dan fajar, kucing akan tidur siang dalam waktu lama agar bisa menyimpan sebanyak mungkin energi.

Verified Writer

Ratna Kurnia Ramadhani

Sometimes a Vet, sometimes a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya