TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Gunung Sampah Ghazipur, Racuni Satu Kota!

Disebut sebagai gunung sampah terbesar di dunia

kehidupan di area gunung sampah Ghazipur (nytimes.com)

Sampah merupakan salah satu masalah utama yang harus dihadapi negara berkembang lantaran masyarakatnya yang konsumtif.

Di Indonesia sendiri terdapat gunung sampah di TPST Bantargebang, Bekasi yang menjadi sorotan dunia. Namun, ada gunung sampah yang jauh lebih besar jika dibandingkan TPST Bantargebang. Ia adalah gunung sampah Ghazipur di India.

Disebut sebagai gunung sampah terbesar di dunia yang menjadi bom waktu, berikut 5 fakta gunung sampah Ghazipur. Menjadi salah satu fenomena yang patut diwaspadai, Indonesia harus banyak belajar agar tak mengalami hal serupa.

Apa saja sih faktanya?

1. Terletak di pemukiman penduduk

kehidupan di kawasan gunung sampah Ghazipur (indianexpress.com)

Menurut The Indian Express, Ghazipur adalah tempat pembuangan sampah terbesar di Asia. Letaknya bersebelahan dengan pemukiman penduduk. Bahkan, penduduk setempat menjadikan gunung sampah ini sebagai sumber mata pencaharian.

Sayangnya, banyak warga di sana mengaku sampah-sampah yang ada kerap membuat mereka susah bernapas karena bau busuk yang menyengat.

Ada yang mengatakan jika hidup di kawasan ini bagaikan tinggal di neraka. Gunung sampah Ghazipur mengeluarkan bau beracun yang mengancam sistem pernapasan. Tak hanya itu, cairan hitam beracun hasil dari pembusukan sampah diketahui turut merembes ke saluran air penduduk.

Baca Juga: 5 Kapas Kain Brand Lokal, Solusi untuk Mengurangi Sampah

2. Tingginya melampaui Taj Mahal

kehidupan di kawasan gunung sampah Ghazipur (aljazeera.com)

Memiliki predikat sebagai gunung sampah terbesar di dunia, gunung sampah Ghazipur memiliki tinggi yang melampaui Taj Mahal atau dua kali dari tinggi Monas. Selain tinggi, wilayah ini memiliki luas yang setara dengan 40 lapangan bola.

Menurut Arun Kumar, seorang insinyur pengawas wilayah Delhi, gunung sampah Ghazipur memiliki tinggi 65 meter di tahun 2019 dan diperkirakan mencapai 73 meter pada 2020.

Dikatakan tingginya selalu naik 10 meter tiap tahunnya, Mahkamah Agung India sempat memerintahkan pemasangan lampu peringatan berwarna merah di tahun 2018. Hal ini bertujuan untuk memberi tanda jet yang lewat mengingat kemungkinan ketinggian dari gunung sampah ini tak dapat terdeteksi oleh radar.

3. Kapasitas penuh sejak 2002

kehidupan di area gunung sampah Ghazipur (nytimes.com)

Arthur TV sempat menayangkan dokumenter Ghazipur sebagai tempat pembuangan sampah yang dibuka pada tahun 1984. Kapasitasnya telah penuh sejak 2002 lalu karena kawasan ini menjadi pusat pembuangan sampah dari sejumlah wilayah India.

Pemerintah yang tidak menemukan area pembuangan akhir di tempat lain memutuskan untuk menampung sampah-sampah yang ada lebih dulu.

Sayangnya niat itu berakhir fatal. Ghazipur masih menampung ribuan ton sampah baru yang masuk setiap harinya hingga saat ini. Tak heran bila hal  tersebut menciptakan timbunan sampah yang sukses meraih gelar sebagai gunung sampah terbesar di dunia.

4. Memakan korban jiwa

kehidupan di kawasan gunung sampah Ghazipur (tribuneindia.com)

Kawasan gunung sampah Ghazipur sempat ditutup karena memakan dua orang korban di tahun 2018. Peristiwa tersebut diakibatkan dari tingginya curah hujan yang menimbulkan bencana longsor. Sayangnya, lagi-lagi karena pemerintah tak memiliki area pembuangan akhir, penutupan Ghazipur hanya bertahan beberapa hari.

India diketahui sebagai salah satu produsen sampah terbesar di dunia dan tengah mengalami krisis limbah. Seorang dokter di New Delhi mengatakan jika ada sekitar 70 orang setiap harinya mengalami sakit perut dan gangguan pernapasan akibat udara tercemar.

Antara tahun 2013 dan 2017 sendiri terdapat 981 kematian di Delhi terkait infeksi saluran pernapasan akut.

Baca Juga: Ini 7 Hewan yang Senang Makan Sampah, Apa Alasannya?

Verified Writer

Putri Anggraeni

Find me on instagram: @ptriaggr

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya