TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Racun Paling Mematikan di Dunia, Melebihi dari Sianida!

Racun ini ratusan kali lebih berbahaya dari sianida

Ilustrasi racun (unsplash.com/Mika Baumeister)

Belakangan ini sedang ramai film Ice Cold: Murder, Coffe, and Jessica Wongso yang mengulas tentang kasus pembunuhan menggunakan kopi sianida. Bersamaan dengan film tersebut, sianida sendiri juga jadi ramai diperbincangkan.

Sianida adalah senyawa kimia yang sangat berbahaya. Tak butuh sampai 1 gram untuk bisa membunuh kita dalam sekejap. Tapi tahukah kamu, kalau ternyata ada racun yang jauh lebih mematikan dari Sianida. Berikut racun mematikan di dunia melebihi Sianida!

1. Risin, hanya butuh 1 miligram untuk jadi mematikan bagi manusia

ilustrasi biji jarak (unsplash.com/CDC)

Risin adalah racun mematikan yang ditemukan secara alami di biji jarak. Dilansir National Library of Medicine, dosis letal risin adalah 5-10 mikrogram per kilogram. Artinya, hanya butuh 1 miligram untuk mengakhiri nyawa seseorang seberat 100 kilogram.

Begitu risin terhirup atau dicerna, dia akan membuat sel berhenti memproduksi protein yang dibutuhkan. Alhasil, kita akan mengalami demam, mual, sesak, dan sulit bernafas. Dalam dosis letalnya, risin merupakan racun paling mematikan yang akan menyebabkan kematian 1-3 hari setelah ia tercerna atau terhirup.

Baca Juga: 6 Fakta Katak Eropa, Kulitnya Mengandung Racun!

2. VX, memiliki dosis letal 0,4 miligram untuk orang seberat 100 kilogram

ilustrasi racun VX (unsplash.com/Denise Chan)

VX adalah salah satu racun mematikan yang menghentikan saraf. Dilansir DW, hanya dengan mencerna 0,4 miligram, racun ini dapat membunuh orang dewasa seberat 100 kilogram. Bahkan, tanpa perlu dimakan, racun ini juga dapat membunuh melalui kontak kulit jika dosisnya dinaikkan 20 kali lipat.

Racun ini akan membuat kinerja saraf terganggu. Alhasil, indera kita akan terganggu, kemudian kita kesulitan bernafas, banyak mengeluarkan liur, berkeringat banyak, hingga akhirnya hilang kesadaran dan berhenti bernafas.

Saking berbahayanya, dalam perang, penggunaan VX tak hanya membunuh musuh, tapi juga rekan. Maka dari itu, penggunaan VX sendiri dilarang keras.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Lemur Bambu Besar, Punya Cara untuk Detoksifikasi Racun

3. Batrachotoxin, dosis 100 mikrogram sudah sangat mematikan

ilustrasi katak panah penghasil batrachotoxin (unsplash.com/Zdeněk Macháček)

Seperti VX, batrachotoxin adalah salah satu racun saraf paling mematikan. Racun ini dihasilkan dari spesies katak panah beracun dari genus Phyllobates yang tinggal di Amerika Selatan dan Tengah.

Dilansir Chemeurope, dosis letalnya adalah 100 mikrogram bagi seseorang dengan berat 68 kilogram. Jumlah tersebut setara dengan 2 butir garam dapur!

Efek dari racun mematikan ini adalah menyebabkan aritmia dan fibralasi ventrikel pada otot jantung. Pada akhirnya menyebabkan henti jantung dan kematian. Racun ini sendiri banyak digunakan oleh suku pedalaman di Amerika Tengah untuk melapisi anak panah mereka dan berburu.

Baca Juga: 7 Alasan Kenapa Jangan Memelihara Ular, Bisa Menyebarkan Penyakit!

4. Botulinum toxin, butuh kurang dari 0,5 mikrogram untuk membunuh orang

ilustrasi botulinum toxin (unsplash.com/Diana Polekhina)

Botulinum toxin atau botox adalah obat untuk mengurangi kerutan di wajah dan kaku otot dengan cara menyuntikkannya. Namun jika sampai dimakan atau tertelan, botox dapat menjelma menjadi racun paling mematikan di dunia.

Dilansir World Health Organization, botox memiliki dosis letal 2 nanogram per kilogram berat tubuh. Itu artinya, tak butuh setengah mikrogram untuk membunuh manusia.

Racun ini sendiri dihasilkan dari bakteri Clostridium botulinum. Ia mengakibatkan kelumpuhan sistem saraf dan kelemahan otot yang pada akhirnya berujung kematian.

Baca Juga: 6 Fakta Terunik Ular, Ada yang Mampu Merayap Sangat Cepat

Verified Writer

Pradhipta Oktavianto

Tukang tulis yang menyukai alam dan konservasi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya