TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Komet Berbahaya bagi Bumi? Begini Penjelasan Ilmuwan

Keberadaan komet di dekat Bumi kerap terekam oleh satelit

ilustrasi komet menabrak Bumi. (freepik.com/kjpargeter)

Luar angkasa memiliki banyak objek yang menarik sekaligus menakutkan, salah satunya adalah komet. Objek padat yang memiliki berbagai bentuk tersebut kerap terekam oleh satelit milik NASA atau lembaga antariksa lainnya di sekitar orbit Bumi. Tak jarang, beberapa komet tertangkap kamera sedang menuju ke arah Bumi.

Hal tersebut jelas menimbulkan tanda tanya, apakah komet berbahaya bagi Bumi? Pasalnya, belakangan ini ada beberapa fenomena astronomi berupa objek bercahaya memasuki atmosfer Bumi. Objek bercahaya tersebut diketahui adalah meteor yang merupakan serpihan komet yang tertinggal di luar angkasa.

Lalu, apa jadinya jika yang masuk ke atmosfer Bumi itu adalah komet utuh? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

1. Pengertian dan asal usul komet

ilustrasi komet (dok. NASA/ESA/Rosetta/NAVCAM)

Komet adalah objek luar angkasa yang terbuat dari debu, batu, dan es sisa-sisa pembentukan tata surya 4,6 miliar tahun lalu. Objek padat tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sangat beragam. Mengutip dari NASA, komet di tata surya dipercaya berasal dari dua tempat, yaitu Sabuk Kuiper dan Awan Oort. 

Sabuk Kuiper adalah wilayah di tata surya yang berada di sekitar orbit Neptunus. Sementara, Awan Oort merupakan area yang digambarkan bak bola raksasa yang mengelilingi tata surya. Artinya, Awan Oort adalah sebuah wilayah yang terletak di luar tata surya. Jaraknya dari Matahari 50 kali lebih jauh daripada Sabuk Kuiper.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Ngengat Komet, Apa Fungsi Ekor Panjangnya?

2. Kenali jenis dan ukuran komet

ilustrasi komet (dok. NASA/JPL-Caltech/UMD)

Berdasarkan waktu orbitnya terhadap Matahari, komet dibedakan menjadi dua jenis, yaitu komet periode pendek dan komet periode panjang. Komet periode pendek adalah komet yang membutuhkan waktu kurang dari 200 tahun untuk mengitari Matahari. Komet jenis ini banyak ditemukan di Sabuk Kuiper.

Sementara, komet periode panjang adalah komet yang membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk mengitari Matahari. Berbeda dengan komet periode pendek, komet periode panjang tinggal di Awan Oort. Ini lantaran jarak Awan Oort terhadap Matahari 50 kali lebih jauh dibandingkan Sabuk Kuiper.

Adapun bentuk dan ukuran komet sangat beragam. Dilansir European Comission, menurut seorang ilmuwan dari Univesitas Sorbonne,  Bruno Sicardy, pada umumnya komet memiliki ukuran yang lebih kecil dari planet atau satelit. Sicardy menjelaskan bahwa sebagian besar komet memiliki ukuran hingga 10 kilometer. Namun, adapula komet-komet besar yang mempunyai ukuran hingga 250 kilometer, contohnya komet Chiron.

3. Komet bisa berbahaya bisa juga tidak bagi Bumi

ilustrasi komet dan planet di luar angkasa. (freepik.com/Freepik)

Lalu, apakah komet berbahaya bagi Bumi? Jawabannya adalah bisa dan tidak. Dilansir Scientific American, seorang ilmuwan dari NASA Ames Research Center, David Morrison, menjelaskan bahwa bahaya atau tidaknya sebuah komet tergantung pada ukuran, energi, serta dampak yang mungkin ditimbulkan.

Menurut Morrison, komet dengan ukuran 100 meter bakal meledak di atmosfer dan tidak akan membawa dampak yang signifikan ke Bumi. Berbeda dengan komet yang ukurannya 10 kilometer atau lebih, itu berpotensi menyebabkan kerusakan global dan kepunahan massal.

Sejalan dengan penjelasan Morrison, seorang astrofisikawan sekaligus astronom radio dari The University of Memphis, Gerrit L. Verschuur, menerangkan bahwa tabrakan antara komet dan Bumi akan membawa bencana besar. Berdasarkan simulasi komputer terbaik yang ada, tumbukan antara Bumi dengan objek yang berukuran satu kilometer atau lebih berpotensi memusnahkan peradaban atau kehidupan di Bumi.

Akan tetapi, tak perlu khawatir lantaran sejauh ini tidak ada sinyal yang benar-benar menunjukkan bahwa sebuah komet akan menabrak Bumi. Beberapa komet yang tertangkap kamera hanya sekadar lewat atau berpapasan dengan Bumi. Adapun sejumlah objek bercahaya yang kerap terekam kamera di atmosfer diketahui adalah sebuah meteor yang tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap Bumi.

Baca Juga: Daftar Komet yang Melintasi Bumi pada Mei 2024, Jangan Terlewat!

Verified Writer

Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya