TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Apakah Kita Bisa Merasakan Gempa di Pesawat? Ini Penjelasannya!

Gelombang gempa ternyata bisa merambat ke atmosfer

ilustrasi berada di dalam pesawat. (pexels.com/Pew Nguyen)

Saat gempa terjadi, umumnya kita akan merasakan getaran atau guncangan di tanah yang kita pijak. Jika kekuatannya besar, guncangan tersebut bisa memorakporandakan bangunan dan pepohonan yang ada di sekitar. Bahkan gempa bumi dengan kekuatan besar terkadang memicu bencana yang lebih dahsyat, yaitu tsunami.

Namun, apa jadinya jika kita berada di pesawat ketika gempa terjadi? Akankah getaran atau guncangan yang disebabkan oleh gempa terasa di dalam pesawat? Untuk menjawab rasa penasaran tersebut, yuk, simak penjelasan hubungan gempa dan atmosfer berikut!

1. Gempa terjadi di permukaan bumi

ilustrasi berada di dalam pesawat. (pexels.com/Pixabay)

Gempa adalah peristiwa bergetarnya permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba. Peristiwa ini ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Mengutip dari British Geological Survey, pergerakan lempeng bumi yang disebabkan oleh gempa melepaskan simpanan energi regangan elastis dalam bentuk gelombang seismik.

Gelombang seismik tersebut merambat ke seluruh area bumi dan menyebabkan permukaan tanah berguncang. Ketika peristiwa itu terjadi, semua makhluk hidup yang berpijak di bumi akan merasakan getaran atau guncangan. Kekuatan gempa pada suatu wilayah bisa berbeda-beda tergantung jaraknya dengan pusat gempa.

Baca Juga: Apa itu Gempa Megathrust yang Berpotensi Mengguncang Indonesia?

2. Hubungan antara gempa dan atmosfer

ilustrasi pesawat (pexels.com/Tibor Szabo)

Saat gempa terjadi, getaran yang berasal dari dalam bumi tersebut mengeluarkan gelombang seismik yang datang dalam bentuk gelombang tekanan (P) dan gelombang geser (S). Dilansir IFL Science, gelombang geser hanya akan merambat melalui tanah, tetapi gelombang tekanan bisa merambat ke media atau zat lain seperti cairan dan gas. Dari penjelasan tersebut, diketahui bahwa gelombang tekanan dari gelombang seismik bisa merambat ke atmosfer.

Hal ini selaras dengan penjelasan seorang ilmuwan Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA dari Institute Teknologi California, Attila Komjathy. Ia menerangkan, tanah yang berguncang karena gempa akan menyebabkan gelombang atmosfer kecil yang merambat ke ionosfer (lapisan pelindung bumi). Saat hal itu terjadi, gelombang tersebut bakal berubah menjadi gelombang suara yang biasanya terdengar di bawah 20 Hz (suara infrasonik yang tidak bisa didengar oleh manusia).

3. Ini yang akan kita rasakan di pesawat saat gempa terjadi

ilustrasi berada di dalam pesawat. (unsplash.com/Suhyeon Coi)

Dari penjelasan di atas, kita ketahui bahwa gelombang seismik bisa merambat ke atmosfer menjadi gelombang suara di bawah 20 Hz. Lalu, apakah hal itu akan memengaruhi penumpang di pesawat? Jawabannya adalah tidak.

Ketika kita berada di pesawat, kita tidak akan merasakan getaran atau guncangan yang dihasilkan oleh gempa. Sekalipun terjadi gempa dengan kekuatan besar, para penumpang di pesawat tidak akan merasakan pengaruh apa pun. Ini lantaran saat gelombang tekanan merambat ke udara, gelombang tersebut sudah berkurang sedikit demi sedikit, sehingga dikalahkan oleh kebisingan dan gerakan pesawat itu sendiri.

Kendati demikian, bukan berarti pesawat lepas dari risiko saat terjadi gempa. Masalah gangguan navigasi serta lainnya bisa saja terjadi karena landasan (bandara) terdampak gempa. Sebagai contoh, gempa bumi bisa menyebabkan masalah listrik (pemadaman) di bandara, yang mana akan memengaruhi instrumen navigasi atau lalu lintas udara.

Namun, tak perlu khawatir. Biasanya semua masalah tersebut berlangsung dalam beberapa detik atau hitungan menit. Jika hal itu terjadi, pihak bandara akan segera mengatasi masalah dengan menyalakan listrik darurat.

Baca Juga: Mitos tentang Gempa Bumi yang Perlu Kamu Tahu

Verified Writer

Mutiara Ananda

From the sea who love everything in the sky.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya