TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Tumbleweed, Gulma Invasif Penyebab Banyak Masalah

Tumbleweed ditemukan menggelinding di gurun nan gersang

Tumbleweed (commons.m.wikimedia.org/Imperfect Tommy, Edmond Meinfelder)

Tumbleweed merupakan spesies gulma invasif yang mungkin cukup familiar bagimu, khususnya bagi kamu si pecinta film cowboy. Sama seperti cowboy, banteng dan iring-iringan kereta berkuda, tumbleweed adalah simbol ikonik Old West. Tanaman ini biasa terlihat dalam bentuk dedaunan dan ranting mati seperti bola besar yang menggelinding di gurun atau area terbuka.

Jika kamu menganggap bahwa tumbleweed hanyalah tanaman biasa yang menggelinding saat mengering, sebenarnya tidak sesederhana itu. Tumbleweed adalah gulma invasif si penyebab masalah, mengapa demikian? Penjelasan berikut ini bisa memberikan jawabannya.

1. Dari mana asal tumbleweed?

Tumbleweed (commons.m.wikimedia.org/Kaibab National Forest)

Tanaman ini berasal dari area gersang dan semi gersang di sepanjang Eropa dan Asia Tengah. Tumbleweed ternyata spesies yang sangat invasif, lho. Treehugger menginformasikan bahwa di tahun 1873, imigran Rusia tiba di South Dakota membawa biji rami yang sepertinya terkontaminasi oleh biji tumbleweed. Gulma ini bisa cepat bertunas dan tidak diganggu oleh pemangsa herbivora.

Baca Juga: 5 Dinosaurus Terkenal dari Periode Kapur, Sering Muncul di Film-Film!

2. Satu tanaman bisa menghasilkan ratusan ribu biji

Tumbleweed (commons.m.wikimedia.org/Frad Bauder)

Berdasarkan informasi dari Nature Collective, tumbleweed punya strategi unik untuk menyebarkan benihnya. Ada bagian lemah pada batang di dekat pangkal tanaman yang akan menjadi rapuh seiring bertambahnya usia. Hembusan angin bisa menyebabkannya patah, luas permukaannya yang besar dan ringan memungkinkan tumbleweed memantul di tanah.

Hal tersebut membantunya melepaskan cabang-cabang kecil dan biji-bijian yang menempel. Satu tanaman bisa menghasilkan 20.0000 biji atau lebih, sumber lain menjelaskan bahkan satu tanaman bisa menghasilkan 250.000 biji. Tidak heran penyebarannya cukup cepat, terlebih lagi di area terbuka.

3. Biji tumbleweed butuh suhu 20 derajat celcius di siang hari dan 5 derajat celcius di malam hari untuk tumbuh

Tumbleweed (commons.m.wikimedia.org/Dcrjsr

Ketika biji-bijian dari tumbleweed jatuh di lokasi yang ideral, mereka butuh kondisi sesuai untuk berkecembah. Tumbleweed hanya bergantung pada suhu 20 derajat celcius di siang hari dan 5 serajat celcius di malam hari untuk bertunas. Melansir Natural History Museum, gulma ini tumbuh di area yang kelembapannya sangat sedikit dan juga beradaptasi dengan tanah basa dan asin.

4. Bisa menjelajah sejauh angin membawanya

Tumbleweed (commons.m.wikimedia.org/Renji Shino)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa tumbleweed tidak bisa memilih ke mana mereka akan pergi. Itu tergantung pada seberapa jauh angin membawanya pergi. Karenanya, tanaman ini biasa saja tersangkut di pagar, bangunan lain atau bahkan tanaman lainnya. Saat arah angin berubah dan benih dari tumbleweed tersebar bebas, tapi benihnya bisa jadi mati atau dimakan oleh hewan.

5. Apa masalah yang disebabkan oleh tumbleweed?

Tumbleweed (commons.m.wikimedia.org/Noah Wulf)

Karena tumbleweed adalah tanaman invasif, penyebarannya yang cepat bisa membawa beberapa masalah. Lahan yang dipenuhi tumbleweed rentan akan kebakaran. Mereka juga bisa tersangkut di rumah dan bangunan lainnya. Tumbleweed bisa memblokir jalan dan menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Tumbleweed juga bisa menjadi rumah berbagai serangga yang menyebarkan penyakit. Serbuk sarinya bisa menjadi masalah bagi mereka yang alergi serbuk sari atau permasalahan pernapasan lainnya. Beberapa laporan menyebutkan bahwa getahnya bisa mengiritasi kulit.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya