TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Penguin Chinstrap, Koloninya Mencapai Jutaan Pasangan Kawin 

Penguin chinstrap banyak memakan krill

Penguin chinstrap (commons.m.wikimedia.org/David Stanley)

Penguin chinstrap merupakan spesies penguin yang menghuni bagian selatan Pasifik dan Lautan Antartika. Kamu mungkin bisa mengenalinya dengan mudah karena garis hitam sempit di bawah kepalanya, membuat mereka terlihat seperti memakai helm. Tingginya mencapai 60-68 sentimeter dan beratnya kisaran 3-6 kilogram. Warna tubuh dari penguin ini dimanfaatkan mereka untuk berkamuflase, lho.

Penguin chinstrap berada dalam famili Spheniscidae dan memiliki nama ilmiah Pygoscelis antarcticus. Yuk, kenalan lebih jauh melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran penguin chinstrap

Penguin chinstrap (commons.m.wikimedia.org/Gregory Slobirdr Smith)

Spesies penguin ini hidup di Antartika dan Laut Scotia, Orkney Selatan, Kepulauan Shetland Selatan dan Kepulauan Sandwich Selatan, tempat di mana koloni terbesar ditemukan. Mereka menghuni tepi pantai Samudera Selatan dan sering berada di habitat berbatu serta berpasir. A-Z Animals menginformasikan bahwa terkadang penguin chinstrap bertengger di atas es yang sama dengan penguin lain seperti penguin adelie.

2. Berada dalam koloni perkembangbiakan yang sangat besar

Penguin chinstrap (commons.m.wikimedia.org/Jerzy Strzelecki)

Di Antartika, kamu bisa melihat penguin chinstrap berkumpul dalam koloni perkembangbiakan yang sangat besar. Setelah menghabiskan musim dingin di bagian utara lautan es, penguin ini kembali ke lokasi sarangnya pada akhir Oktober atau awal November, biasanya bersama pasangan kawinnya. Melansir National Geographic, koloni terbesar berada di Pulau South Sandwich di Zavodovski, jumlah koloninya mencapai 1.2 juta pasangan kawin. Sementara di Baily Head di Kepulauan Shetland Selatan hanya kisaran 100.000 pasangan.

3. Makanan utamanya adalah krill

Penguin chinstrap (commons.m.wikimedia.org/Jerzy Strzelecki)

Saat penguin chinstrap menyelam lautan, mereka akan menangkap beberapa ikan, cumi-cumi dan udang. Tapi mereka lebih banyak mengonsumsi krill. Diperkirakan biomassa krill sebesar 379 juta ton di Samudera Selatan. Namun, rata-rata suhu yang meningkat drastis, kisaran 5 hingga 6 derajat celcius menyebabkan populasi krill naik turun.

Hal tersebut juga mempengaruhi populasi penguin. Selain itu, penguin ini bisa berenang sejauh 80 kilometer untuk mencari makanan, lho.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Penguin Mata Kuning, Sangat Mengedepankan Privasi! 

4. Seberapa baik kemampuan berenang dan menyelam penguin chinstrap?

Penguin chinstrap (commons.m.wikimedia.org/Jorge Alarcon or Dr. Daniel Benetti)

Berdasarkan informasi dari Oceanwide Expeditions, penguin chinstrap bisa berenang dengan kecepatan 30 km/jam. Kemampuan menyelamnya juga sangat bagus, mereka bisa menyelam hingga kedalaman 70 meter. Akan tetapi, penyelamannya itu lebih dangkal jika dibandingkan dengan spesies lainnya.

Mereka bisa bertahan selama kurang dari semenit di bawah permukaan air. Sementara saat berada di daratan, penguin chinstrap kerap tengkurap dan mendorong dirinya di antara es.

5. Menelan batu sangat mempermudah kehidupannya

Penguin chinstrap (commons.m.wikimedia.org/Sastognuti)

Penguin ini tidak memiliki gigi, tapi mempunyai benda seperti duri pada lidah dan di bagian atas paruhnya. Itu memungkinkannya untuk menangkap sekaligus menahan ikan yang licin. Menariknya, saat menelan makanan, penguin chinstrap juga menelan kerikil dan batu, lho.

Apa saja manfaatnya? batu tersebut bisa menambah berat penguin ini sehingga memungkinkannya untuk menyelam lebih dalam. Sementara itu, kerikil yang tertelan bisa membantunya menggiring dan mencerna makanan, dilansir Animalia.

6. Sangat menjaga bulunya

Penguin chinstrap (commons.m.wikimedia.org/Gordon Leggett)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa penguin chinstrap menghabiskan beberapa jam untuk merawat bulunya. Saat melakukannya, mereka akan menyebarkan minyak ke seluruh tubuhnya. Minyak tersebut berasal dari kelenjar khusus yang terletak di samping bulu ekornya. Jika tidak dirawat, bulunya akan kehilangan kemampuan anti airnya.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya