TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Koakiau, Burung Berisik Penyuka Nektar yang Agresif

Koakiau lebih sering mencari nektar di kanopi hutan

Koakiau (commons.m.wikimedia.org/JJ Harrison)

Koakiau atau noisy friarbird merupakan burung penyanyi yang tersebar di Australia dan Papua Nugini. Mereka berada dalam famili Meliphagidae dan memiliki nama ilmiah Philemon corniculatus. Panjang tubuhnya kisaran 31--36 sentimeter dan beratnya tidak diketahui. Agar kamu bisa mengenalinya di alam liar, ingatlah bahwa bagian atas tubuhnya abu-abu kecokelatan kusam dan bagian bawahnya abu-abu cokelat pucat.

Kepala hitamnya botak, hanya ada jumbai bulu di bawah dagu dan sepanjang alisnya. Sementara itu, kakinya biru kehitaman dan matanya merah. Tidak banyak informasi tentangnya, tapi fakta berikut bisa membantumu mengetahui gaya hidupnya di alam liar.

1. Wilayah penyebaran koakiau

Koakiau (commons.m.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Penyebaran alami koakiau berada di sekitar Lakes Entrance dan Lembah Murray di Victoria, ke utara melalui New South Wales dan Queensland hingga Cape York. Sementara di Papua Nugini, spesies ini terbahats di Trans-Fly di bagian selatan pulau. Australian Museum menginformasikan bahwa koakiau menghuni hutan kering dan hutan eukaliptus, semak belukar pantai, padang rumput, lahan basah dan hutan basah.

2. Menu makannya sangat beragam

Koakiau (commons.m.wikimedia.org/John Robert McPherson)

Berdasarkan informasi dari Birds in Backyards, koakiau punya menu makan yang beragam. Mereka mengonsumsi nektar, buah-buahan, serangga, invertebrata, telur dan bahkan anak burung. Koakiau menghabiskan banyak waktunya mencari nektar di pepohonan yang tinggi, terkadang mengunjungi permukaan tanah untuk memakan serangga. Mereka berada dalam kawanan mencari makan berukuran besar dan sewaktu-waktu bersama burung pemakan nektar lainnya seperti red wattlebird.

Baca Juga: 5 Spesies Burung dari Famili Phylloscopidae yang Menghuni Tunisia

3. Apakah mereka bermigrasi?

Koakiau (commons.m.wikimedia.org/Andrew Mercer)

Di bagian selatan Australia Timur, koakiau bermigrasi dan bergerak ke utara ketika musim dingin tiba dan kembali ke selatan saat musim semi. Mereka mungkin membentuk kawanan besar dan terkadang bersama little friarbird. Melansir Animalia, pada kondisi tersebut kicauan dan celotehannya sangat berisik dan bisa memeriahkan hutan dengan vokalisasinya.

Panggilannya itu digunakan untuk mengidentifikasi area mencari makan burung lain dan juga menginformasikan keberadaan sumber makanan yang layak dipertahankan bagi mereka. Itu tidak hanya berlaku bagi koakiau tapi juga spesies lainnya.

4. Si teritorial yang agresif

Koakiau (commons.m.wikimedia.org/JJ Harrison)

Menu makan koakiau ditanam secara komersial seperti anggur dan beri. Karenanya, mereka bisa berkonflik langsung dengan manusia yang menganggapnya sebagai hama. Walaupun begitu, koakiau juga akan jadi agresif ketika melindungi sarangnya dan terkadang melakukan gerakan menukik, nampak seperti menyerang.

Selain dari vokalisasi yang dijelaskan pada fakta sebelumnya, mereka juga punya panggilan seperti klakson yang kasar dan sumbang, dikenal sebagai 'tobacco' atau 'four o'clock'. Panggilan lainnya berupa 'owk-owk' bernada tajam.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya