TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Menarik Gemak Loreng, Peran Jantan dan Betina Terbalik

Betina mendekati dan mengejar jantan saat musim kawin

Gemak loreng (commons.m.wikimedia.org/Hari K Patibanda)

Gemak loreng atau barred buttonquail juga dikenal sebagai common bustard-quail. Penyebarannya cukup luas, mencakup Asia Selatan dan Asia Tenggara. Mereka berada dalam famili Turnicidae dan memiliki nama ilmiah Turnix suscitator. Panjang tubuhnya sekitar 15 sentimeter, lebar kepakan sayap untuk jantan adalah 72--85 mm dan betina 77--90 mm. Sementara itu ekor jantan sepanjang 35--37 mm dan betina 33--45 mm. Berat jantan kisaran 35--52 gram dan betina 47--68 gram.

Untuk cirinya, jantan punya tenggorokan berwarna krem dan betina agak kehitaman. Warna betina lebih cerah, bagian atasnya abu-abu kehitaman dan terdapat garis-garis putih yang tersebar. Ada corak warna kastanye di lehernya, kaki dan paruhnya abu-abu kebiruan dan matanya putih kekuningan. Yuk, kenalan lebih baik melalui fakta berikut ini.

1. Wilayah penyebaran gemak loreng

Gemak loreng (commons.m.wikimedia.org/Savi.odl)

Penyebaran gemak loreng berada di India, tepatnya di ketinggian 2.500 meter di Himalaya. Mereka juga ditemui di Sri Lanka, Bangladesh, Myanmar, Indonesia, Filipina dan wilayah Asia Tenggara lainnya. Terdapat empat ras tergantung wilayah jelajah yang warnanya agak berbeda.

Animalia menginformasikan bahwa mereka menghuni berbagai macam habitat kecuali hutan lebat dan gurun. Gemak loreng hidup di hutan semak belukar, hutan gugur dan lahan pertanian.

2. Apa yang dimakannya?

Gemak loreng (commons.m.wikimedia.org Mate Batha)

Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, gemak loreng memakan banyak biji-bijian rumput termasuk millet. Mereka juga mengonsumsi sayuran segar dan invertebrata kecil untuk melengkapi dietnya. Jadi bisa disimpulkan bahwa gemak loreng tidak begitu pemilih makanan. Sebagai omnivora, pilihan makanannya sangat beragam dan tidak perlu melakukan migrasi untuk mendapatkan sumber makanan yang melimpah. 

3. Betina sangat agresif satu sama lain

Gemak loreng (commons.m.wikimedia.org/Sheau Torng Lim)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa gemak loreng betina jadi agresif satu sama lain. Saat musim kawin, mereka mengeluarkan dengkuaran keras yang semakin meningkat untuk menarik perhatian jantan. Itu juga dilakukannya untuk menghalangi betina saingannya. Salah satunya terdengar seperti 'drr-r-r-r-r-r-r-r' dan 'hoon-hoon-hoon'.

Panggilan tersebut juga berguna sebagai panggilan teritorial agar betina lain menjauh dari wilayahnya. Betina juga meregangkan lehernya dan menunduk, posisi dadanya menyentuh tanah ketika mengeluarkan vokalisasi tersebut.

4. Betina mengejar jantan terlebih dahulu

Gemak loreng (commons.m.wikimedia.org/Chrstoph Moning)

Selain jadi lebih agresif, betina juga mendekati jantan terlebih dahulu. Mereka melakukan pertunjukan pendekatan dengan mengayunkan tubuhnya ke depan dan ke belakang. Gemak loreng betina bahkan tidak ragu mengejar betina, menangkap jantan dan menarik ekornya.

Ketika jantan bebas, mereka melakukan pengejaran lagi. Jika pengejarannya berhasil, betina akan bertengger bersama jantan pilihannya. Sepertinya, betina melakukan banyak upaya untuk mengejar jantan, ya!

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya