TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Makaka Ekor Singa, si Tukang Kebun yang Picky Eater

Makaka ekor singa hidup dalam kelompok keluarga kecil

Makaka ekor singa (commons.m.wikimedia.org/Rison Thumboor)

Makaka ekor singa adalah spesies monyet dari dunia lama dan hanya bisa kamu temui di Western Ghats, bagian selatan India. Sebutan lain dari mereka adalah wanderoo. Untuk memberikanmu gambaran lebih jelas, makaka ekor singa memiliki ekor panjang, tipis dan berumbai, sama seperti singa.

Panjang tubuhnya kisaran 40--61 sentimeter dengan berat 3--10 kilogram. Rentang hidupnya mencapai 20--38 tahun. Mereka berada dalam famili Cecropithecidae dengan nama ilmiah Macaca silenus. Berikut adalah fakta mereka!

1. Wilayah penyebaran makaka ekor singa

Makaka ekor singa (commons.m.wikimedia.org/Shino Jacob koottanad)

Penyebaran alami makaka ekor singa terbatas pada Pegunungan Ghats Barat yang terletak di bagian barat daya India. Animalia menginformasikan bahwa mereka lebih memilih menghuni habitat dengan pepohonan berdaun lebar. Misalnya seperti hutan monsun dan hutan hujan yang selalu hijau.

2. Makaka ekor singa memiliki kantong pipi

Makaka ekor singa (commons.m.wikimedia.org/William Crochot)

Sama seperti makaka lainnya, mereka juga mempunyai kantong pipi yang bisa menyimpan makanan. Menariknya, jumlah makanan yang bisa disimpan sama dengan ditampung di perutnya, jelas Net Primate Conservancy. Sangat memudahkannya untuk membawa makanan ketika melakukan perjalanan jauh. Menarik bukan?

3. Makaka ekor singa itu cukup pemilih makanan

Makaka ekor singa (pixabay.com/Nagaraja Papanna)

Sebenarnya makaka ekor singa sangat pemilih makanan, lho. Dietnya terdiri dari buah-buahan yang kebanyakan berasal dari pohon ara. Saat persediaan buah itu tidak melimpah, mereka akan melengkapi dietnya dengan biji-bijian, getah, pucuk, bunga, serangga, siput, telur burung, katak pohon, kadal, kelelawar dan bahkan bayi tupai.

Tapi, di beberapa daerah yang terdapat kebakaran hutan, konversi lahan untuk perkebunan dan aktivitas manusia lainnya, habitat makaka ekor singa menjadi berkurang. Karenanya, diet mereka juga harus disesuaikan dengan persediaan makanan yang ada di habitatnya. Makaka bahkan mau tidak mau harus memakan tanaman kopi dan mengonsumsi lebih banyak serangga.

4. Makaka ekor singa hidup dalam kelompok keluarga

Makaka ekor singa (commons.m.wikimedia.org/N.A Nazeer)

Berdasarkan informasi dari Kidadl, makaka ekor singa adalah hewan yang menghabiskan banyak waktu di atas pohon dan lebih aktif di siang hari. Mereka menjelajah bersama dalam kelompok keluarga, biasanya terdiri dari 10-20 individu, atau bahkan bisa lebih. Dalam kelompok tersebut ada satu jantan dominan, walaupun terkadang beberapa kelompok memiliki tiga jantan dewasa di dalamnya.

5. Makaka ekor singa berkomunikasi dengan berbagai cara

Makaka ekor singa (pixabay.com/Nagaraja Papanna)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa makaka ekor singa adalah satu-satunya makaka yang menggunakan vokalisasi untuk mengumumkan batas wilayahnya. Makaka sangat teritorial dan biasanya mengeluarkan seruan keras untuk memperingatkan kelompok pengganggu akan keberadaannya. Jika dua kelompok bertemu, biasanya salah satu dari mereka akan melarikan diri.

Tidak hanya itu, ekor juga penting dalam proses komunikasinya. Makaka ekor singa dengan peringkat lebih tinggi mempunyai ekor lurus ke atas, sementara ekor mengarah ke bawah untuk mereka yang peringkatnya lebih rendah dan penakut.

6. Makaka ekor singa berperan sebagai penyebar benih di habitatnya

Makaka ekor singa (pixabay.com/Nagaraja Papanna)

Makaka ekor singa berperan penting sebagai penyebar benih di habitatnya, bisa kamu sebut sebagai tukang kebunnya hutan! Mereka biasanya menyimpan makanan di kantong pipinya dan mengonsumsinya sepanjang perjalanan. Saat itu, mereka akan menjatuhkan biji-bijian sehingga tanaman baru bisa tumbuh di tempat lainnya.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya