TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Fainting Goat, Kambing Menggemaskan yang Suka Pingsan

Perilaku pingsannya menyulitkan betina melahirkan anaknya

Fainting goat (commons.m.wikimedia.org/Jean)

Fainting goat (Capra aegagrus hircus) merupakan ras kambing yang sama seperti namanya, mereka suka pingsan! Mereka memiliki tubuh panjang yang ramping tapi kakinya pendek. Warna tubuhnya beragam, mulai dari putih atau krem, tapi ada juga yang berwarna hitam, cokelat dan abu-abu. Tidak hanya itu, tanduknya juga bervariasi antar individu. Betina cenderung memiliki tanduk lebih kecil dari jantan.

Beberapa jantan punya tanduk panjang melengkung, sementara yang lain lebih pendek dan lurus. Apakah kamu penasaran mengapa fainting goat suka pingsan, apa sih yang menyebabkannya? Yuk, baca penjelasan ilmiahnya berikut ini.

1. Wilayah penyebaran fainting goat

Fainting goat (commons.m.wikimedia.org/Jean)

Pada tahun 1880-an, fainting goat pertama kali dibawa ke Marshall County di Tennessee. ThoughtCo menginformasikan bahwa saat ini, mereka tersebar ke seluruh dunia tapi paling banyak berada di Amerika Serikat. Habitat yang dihuni fainting goat berupa padang rumput dan tempat terbuka lainnya. Tidak sama seperti ras kambing lainnya, kambing ini butuh ruang datar sebab mereka tidak begitu pandai memanjat dan melompat.

2. Apa yang dimakan fainting goat?

Fainting goat (Getty Images/passion4nature)

Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, fainting goat sebenarnya bisa bertahan hidup dengan berbagai jenis makanan, lho. Mereka biasanya lebih suka rerumputan, herba dan dedaunan. Walaupun begitu, kambing ini juga mengonsumsi jerami dan pelet jika dibutuhkan. Beberapa makanan yang baik untuk ras kambing ini adalah rumput jerami, sayuran hijau dan jerami alfafa.

Makanan tersebut bisa menjaga otot-otot fainting goat tetap solid dan sehat. Mereka harus menghindari buah-buahan dan sayuran manis karena bisa meningkatkan tingkat gula yang bisa menyebabkan myotonic episode. Fainting goat juga harus memiliki akses untuk air, ya.

3. Mengapa fainting goat suka pingsan?

Fainting goat (commons.m.wikimedia.org/Redleg)

Semua fainting goat memiliki kelainan otot bawaan yang disebut sebagai myotonic congenita atau Thomsen's disease. Hal tersebut disebabkan oleh mutasi missense pada gen CLCN1 yang menurunkan konduktansi ion klorida pada saluran klorida serat ototnya. Saat fainting goat merasa terkejut, otot-ototnya jadi tegang dan tidak langsung rileks sehingga membuat mereka terjatuh.

Saat kamu mengagetkan fainting goat, itu menyebabkan mata dan telinganya mengirimkan sinyal listrik pada otaknya untuk memulai respons melawan atau lari. Saat respon dimulai, otak menentukan apakah akan tetap tinggal atau lari, saat itu otot-otot sadar menjadi tegang. Pada fainting goat, ion natrium bermuatan positif dan ion klorida bermuatan negatif tidak seimbang.

Baca Juga: 7 Fakta Kambing Hutan Jepang, Dianggap Aneh oleh Orang Jepang

4. Tingkat keparahannya berbeda

Fainting goat (commons.m.wikimedia.org/Jean)

Sumber yang sama menjelaskan bahwa tingkat keparahan kondisi fainting goat bervariasi berdasarkan individu, ketersediaan air, usia dan suplementasi taurin. Kambing muda lebih sering menjadi kaku dan terjatuh dibandingkan kambing tua. Hal itu terjadi sebab kambing dewasa telah beradaptasi dengan kondisinya dan tidak mudah terkejut.

Berdasarkan pemahaman terhadap myotonia congenita yang terjadi pada manusia, kondisi itu tidak menimbulkan rasa sakit. Itu juga tidak berpengaruh pada tonus otot, kesadaran dan harapan hidup seseorang.

5. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menjadi normal?

Fainting goat (Getty Images/passion4nature)

Kamu mungkin bertanya-tanya, jika fainting goat berada dalam kondisi tersebut, dibutuhkan berapa lama untuk kembali normal? Melansir Fact Animal, butuh sekitar 5--20 detik agar ketidakseimbangan ion natrium bermuatan positif dan ion klorida bermuatan negatif untuk jadi seimbang. Jadi, itulah kisaran waktu yang dibutuhkan fainting goat untuk jadi lebih santai dan kembali berdiri.

6. Tidak bisa melompat terlalu tinggi

Fainting goat (factanimal.com/Fact Animal)

Ras kambing ini ternyata tidak bisa melompat terlalu tinggi atau lebih dari 1,6 kaki, tidak sama seperti sepupunya si kambing kerdil. Mengapa demikian? Jika fainting goat melompat lebih itu, mereka merasa terlalu bersemangat dan akan pingsan. Di sisi lain, fainting goat jauh lebih mudah dipelihara dari kebanyakan ras kambing lain karena perilakunya ini.

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya