TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Si Merah Berduri yang Disebut Buah dari Surga, Simak! Fakta Buah Gac

Buah berbentuk unik yang memiliki banyak khasiat

Ilustrasi buah gac (commons.m.wikimedia.org)

Buah berwarna merah jika matang ini masih terbilang langka di Indonesia. Apakah kamu pernah mencicipi buah gac ini? Buah yang memiliki duri tumpul pada kulitnya ini banyak ditemukan di Asia Tenggara. Buah ini memiliki keunikan tersendiri, apalagi di Indonesia belum terlalu dikenal.

Namun, saat ini buah gac mulai dibudidayakan di Indonesia. Sebab, memiliki kandungan nutrisi yang cukup baik. Biasanya dikonsumsi dalam bentuk jus atau bisa dimakan langsung. Bagaimana buah Gac, tekstur, rasa hingga khasiatnya? Yuk cari tahu dengan menyimak ulasannya sebagai berikut. 

1. Berasal dari Asia Tenggara

Ilustrasi peta Asia Tenggara (commons.m.wikimedia.org)

Buah Gac (Momordica cochinchinensis) tergolong dalam keluarga Cucurbitaceae (melon, mentimun maupun labu-labuan). Buah ini memiliki bentuk bulat dan pada permukaan kulitnya terdapat duri tumpul yang menutupi seluruh lapisan kulit tersebut.

Dilansir website The Heaven Fruit (2024), buah tropis yang terkenal dengan sebutan buah surga ini berasal dari Asia Tenggara seperti dari Thailand, Vietnam, Laos dan Kamboja. Ukuran buah Gac sebesar melon atau semangka kecil, kisaran 500 hingga 800 gram. Saat muda kulit buah berwarna hijau dan akan berubah menjadi merah tua atau oranye saat matang. Ketika buah dibelah akan terlihat bagian dalam berwarna merah darah.

Dimana buah Gac tumbuh dari tanaman yang memiliki sulur yang panjang hingga 15 meter. Diameter batang berkisar 4 cm. Daunnya lebar 10 hingga 15 cm, warna hijau tua dengan 3 hingga 5 lobus. Di Indonesia sendiri disebutkan bahwa tanaman buah Gac mulai dibudidayakan di Gunungkidul, Yogyakarta. 

2. Kandungan nutrisi

Ilustrasi buah gac yang kaya nutrisi (commons.m.wikimedia.org/Susan Slater)

Buah yang masih belum banyak dibudidayakan atau terbilang masih langka di Indonesia ini memiliki beberapa kandungan nutrisi. Seperti yang kita ketahui, nutrisi yang terdapat pada buah baik untuk tubuh jika dikonsumsi. Dilansir National Library of Medicine (2020), pada umumnya sayuran dan buah-buahan mengandung sumber yang kaya fitokimia, dimana berperan sebagai antioksidan untuk kekebalan tubuh serta antikanker.

Sedangkan mesocarp atau aril buah Gac kaya akan kandungan fitokimia seperti karotenoid, flavonoid dan fenolik. Aril buah Gac memiliki kandungan karotenoid yang cukup tinggi seperti likopen dan beta-karoten (vitamin A) serta vitamin C. Disebutkan bahwa beta-karoten tersebut 10 kali lebih banyak daripada yang terdapat pada wortel. Yang mana beta-karoten dapat berperan menjaga kesehatan penglihatan, sistem kekebalan tubuh serta pertumbuhan dan perkembangan sel.

Sedangkan likopen pada buah Gac kandungannya 70 kali lebih banyak daripada tomat. Dimana mampu menurunkan resiko penyakit jantung, kanker dan gangguan mata terkait usia. Karotenoid dapat berperan sebagai antioksidan, antiinflamasi hingga melindungi jantung. Selain itu kandungan gula yang rendah menjadikan buah ini baik untuk diabetes. Sehingga beberapa khasiat yang diberikan buah gac menjadikan sebagai buah yang disebut dari surga. 

3. Fase Pertumbuhan

Ilustrasi buah gac muda dengan kulit warna hijau (commons.m.wikimedia.org/Marvin Bikolano)

Sebelumnya telah disebutkan bahwa terdapat perubahan warna kulit buah saat masih muda hingga menjadi buah matang. Buah Gac memiliki empat fase perubahan warna buah pada pertumbuhannya. Dilansir Echo Community (2024), tanaman ini hanya menghasilkan buah Gac setahun sekali. Buah dapat dipanen 5 bulan setelah berbunga. Tanaman buah Gac biasanya berbunga 2 hingga 3 bulan setelah penanaman bibit.

Pada awal pertumbuhan buah memiliki warna hijau. Selanjutnya kulit buah akan berwarna kuning serta mulai muncul duri pada permukaan kulitnya. Setelah itu kulit buah akan mengalami perubahan warna menjadi jingga. Kemudian setelah matang sempurna kulitnya akan berubah menjadi merah, lalu siap untuk dipanen. 

Verified Writer

Nunik Empu Apriliani

Reading will open the world and writing will increase knowledge

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya