TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Sommaroy, Pulau di Norwegia yang Bebas Waktu, Simak Faktanya!

Zona bebas waktu diterapkan di tempat ini lho.

Ilustrasi Pulau Sommaroy (commons.m.wikimedia.org/Olavfin)

Bagaimana jika ada sebuah tempat di dunia ini, dimana tidak memberlakukan adanya waktu? Iya, dimana tempat itu? Jawabannya adalah pulau Sommaroy. Sebuah pulau di bagian barat kota Tromso, Norwegia. Bahkan di tempat ini disebutkan telah membuat konsep yang mungkin terdengar tidak mungkin yaitu menjadi sebuah wilayah bebas waktu. 

Bagaimana menurutmu? Hal ini mungkin saja terjadi karena adanya alasan tertentu. Namun, nyatanya tempat ini menyuguhkan pemandangan alam yang bukan cuma indah tapi juga menakjubkan. Sehingga menjadikannya destinasi bagi wisata yang ingin menikmati keindahan sekaligus merasakan aktivitas apapun tanpa terhalang waktu. Seperti apa pulau Sommaroy? Simak ulasannya faktanya sebagai berikut. 

1. Matahari tidak terbenam saat musim panas dan tidak terbit saat musim dingin

Ilustrasi sinar matahari bersinar tengah malam di pulau Sommaroy (commons.m.wikimedia.org/Christer Gundersen)

Bagaimana rasanya jika hari-hari terlewati, ditemani sinar matahari yang tidak pernah terbenam? Ataupun ditemani sepanjang hari dengan malam tanpa sinar matahari? Hal ini yang terjadi di pulau Sommaroy. Dilansir dalam Smithsonian Magazine, pulau kecil yang terletak di utara Lingkaran Arktik, selama musim panas matahari tidak tenggelam. Biasanya selama 69 hari saat bulan Mei hingga Juli dan warga melakukan aktivitas normalnya. 

Bahkan ada beberapa warga melakukan aktivitasnya di pukul 2 pagi, seperti anak-anak yang main bola atau ada yang berkebun di halaman mereka atau juga anak-anak yang berenang. Sebab sepanjang hari matahari terus bersinar. Dan saat musim dingin tiba matahari tidak terbit atau tidak menampakkan sinarnya. Biasanya musim dingin ini akan menyebabkan malam yang panjang sekitar 100 hari pada bulan November hingga Januari. Wah, apakah sebebas itu waktu disana? 

Baca Juga: 4 Fakta Morning Glory, Fenomena Awan Gulung di Australia

2. Memberlakukan bebas waktu

Ilustrasi pulau Sommaroy (commons.m.wikimedia.org/Kjetil Ree)

Fenomena perputaran siang dan malam yang ekstrem ini biasa terjadi. Karena letaknya pulau Sommaroy di Lingkaran Arktik. Sehingga masyarakat disana membuat konsep bebas waktu yang sesungguhnya. Bagaimana aktivitas bebas waktu bisa terlewati? Dilansir dalam website The Guardian, konsep waktu yang diterapkan di Sommaroy memberikan kebebasan pada warga untuk melakukan apapun tanpa terjebak waktu. Selain itu, juga dikaitkan dengan keadaan rentan stres dan depresi.

Dengan konsep ini setiap orang bisa melakukan perjalanan hidupnya dan fleksibilitas secara penuh. Maksudnya warga melakukan aktivitas sesuai ritme alami lepas dari jam konvensional. Bahkan warga atau pengunjung yang antusias akan konsep ini, beberapa meninggalkan jam tangannya dan menempelkan ke jembatan arah masuk ke pulau Sommaroy. 

Namun warga sekitar harus terbiasa dengan konsep bebas waktu. Seperti halnya harus tetap menjaga siklus tidurnya, menjaga diri dari paparan sinar matahari sepanjang hari atau menggunakan tirai gelap, tergantung pada musimnya. Karena berkaitan dengan kesehatan tubuh yang tidak hanya terjaga saat melakukan kegiatan yang diinginkan tanpa jebakan waktu. Tetapi juga berkaitan dengan kekebalan tubuh, kesehatan jantung maupun rasa lapar.

3. Sebuah desa nelayan

Ilustrasi desa nelayan pulau Sommaroy (commons.m.wikimedia.org/Harmish Khambhaita)

Pulau Sommaroy disebut sebagai sebuah desa nelayan tua yang memiliki populasi sekitar 300 an jiwa penduduk. Disebut demikian karena terlihat khas dengan kawasan yang terdapat armada penangkapan ikan lokal beserta industri pengolahannya. Dilansir dalam website nordnorge, awalnya ketika sebagian orang berada di tempat yang disebut Pulau Hillesoya berdekatan, menggembalakan sapi di Sommaroy pada musim panas. Namun seiring bergantinya waktu, mulai terjadi perkembangan semenjak adanya motorisasi armada penangkapan ikan. Sehingga dibangun adanya pelabuhan juga yang lebih layak. 

Lalu hasil utama dari sektor penangkapan ikan di pulau ini adalah ikan haring. Dimana hasil tangkapan tersebut diolah lalu dikemas di industri pengolahan yang canggih. Kemudian dibekukan dan diekspor ke berbagai negara. Sehingga adanya komunitas nelayan ini menjadi penyumbang ekonomi nasional yang penting dengan nilai per kapita cukup besar. Maka dengan alasan ini, pulau Sommaroy juga disebut desa nelayan tua. 

Verified Writer

Nunik Empu Apriliani

Reading will open the world and writing will increase knowledge

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya