TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Ashitaba, Tanaman Penghasil Getah Bermanfaat

Tanaman berdaun hijau yang berpotensi untuk kesehatan.

Ilustrasi tanaman ashitaba (commons.m.wikimedia.org/Doronenko)

Apakah kamu pernah mengetahui tanaman ashitaba? Mungkin bagi yang belum mengerti pasti terdengar asing. Bentuk dari tanaman ini hampir mirip dengan daun seledri, namun ukurannya terlihat lebih besar. Ashitaba dikenal dengan manfaatnya untuk kesehatan. 

Tanaman ashitaba tergolong dalam keluarga Apiaceae yang sama dengan keluarga wortel juga dalam suku seledri-seledrian. Di jepang negara asalnya, tanaman ini digunakan sebagai ramuan sebagai bahan pengobatan. Seperti apa tanaman mirip seledri raksasa ini? Dimana dapat menjumpainya, manfaat hingga cara mengkonsumsinya? Simak beberapa ulasannya sebagai berikut. 

1. Berasal dari Jepang

Ilustrasi peta Jepang (commons.m.wikimedia.org/Chris 73)

Tanaman ashitaba berasal dari Jepang, seperti yang disebutkan dalam sebuah Buku Ilustrasi Pengetahuan. Bahwa tanaman ini berasal dari pulau Hachiyo, Jepang. Orang Jepang pun memiliki nama tersendiri untuk tanaman ini, yaitu Angelica keiskei Koizumi yang berarti "Daun Malaikat". Selain itu tanaman ini juga disebut Tomorrow Leaf atau "Daun Esok Hari" yang memiliki arti tanaman "Panjang Umur". 

Tanaman yang disebut seledri Jepang ini, saat ini juga dibudidayakan di Indonesia. Salah satunya ada di daerah Mojokerto. Sebenarnya tanaman ashitaba sulit untuk tumbuh, namun setelah adanya peneliti dari Jepang yang membawa tanaman ini ke Mojokerto, tepatnya di daerah Trawas. Ashitaba dapat tumbuh subur karena kondisi tanah dan udara yang bersih dan sedikit kontaminasi zat kimia. Sehingga, pada saat itu, banyak petani di Trawas, Mojokerto mulai membudidayakannya. Tanaman ini tumbuh baik pada daerah berhawa sejuk, sekitar diatas ketinggian 500 mdpl, kurang lebih di daerah Trawas kondisinya seperti itu. 

2. Mirip dengan seledri

Ilustrasi daun tanaman ashitaba (commons.m.wikimedia.org/lienyuan lee)

Disebut mirip seledri karena daunnya terlihat sama dengan sayur seledri. Ashitaba tergolong dalam keluarga Apiaceae dengan nama ilmiah Angelica keiskei. Dimana disebutkan dalam website Socfindo Conservation, karakteristiknya dari akar yang serabut, namun setelah berkembang akan mengalami modifikasi sehingga membentuk umbi dan terlihat sistem perakaran tunggang. Awalnya akar ini berwarna putih kekuningan dan akan berubah menjadi cokelat tua ketika sudah dewasa. Batangnya tumbuh tegak lurus, bentuk bulat, beruas, beralur, warnanya hijau, lunak dan berair, serta jika dipotong terdapat getah berwarna kuning yang akan menetes. 

Sedangkan daunnya berwarna hijau mengkilap, daun majemuk, dengan anak daun 3 sampai 7 helai. Bentuk daunnya seperti seledri, pangkal dan ujung daun meruncing, tepinya bergerigi dan tulang yang menyirip. Memiliki aroma seperti ginseng jika daun dihancurkan. Terdapat bunga hermaprodit (organ jantan dan betina terletak dalam satu bunga), pembungaan semacam payung majemuk. Serta bunga ini tumbuh diujung batang. Selain itu, tanaman ini juga menghasilkan buah skhizokarpium yang terdiri dari 2 merikarpium dan memisah ketika masak. Terdapat biji berbentuk lonjong dan lancip pada kedua ujungnya. Biji muda berwarna hijau ketika sudah tua berwarna cokelat. Kulit bijinya menyatu pada perikarp dan endosperm berminyak. 

3. Mengandung zat chalcone

Ilustrasi batang tanaman ashitaba yang mengandung zat chalcone (commons.m.wikimedia.org/Joi Ito)

Kandungan zat chalcone pada tanaman ashitaba disebut memiliki potensi sebagai obat. Zat chalcone terdapat pada getah tanaman. Dilansir dalam jurnal Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik, zat chalcone termasuk dalam senyawa flavonoid. Dimana, zat ini terdapat dalam batang, daun maupun umbi. Dan pada batangnya jika dipotong akan terlihat mengeluarkan getah berwarna kuning.

Kadar zat chalcone pada tanaman ashitaba sekitar 3,18%. Disebutkan pula, zat aktif pada chalcone bermanfaat antara lain untuk meningkatkan konsentrasi, meningkatkan produksi sel darah merah, meningkatkan daya tahan tubuh serta produksi hormon pertumbuhan.

4. Kandungan lainnya

Ilustrasi tanaman ashitaba (commons.m.wikimedia.org/Mason Brock)

Selain zat chalcone yang disebutkan sebelumnya, terdapat kandungan senyawa ataupun nutrisi lainnya pada tanaman ashitaba. Dilansir dalam jurnal Ilmiah Farmasi, kandungan senyawa tersebut antara lain alkaloid, saponin, triterfenoid, glikosida dan flavonoid. Serta adanya senyawa tannin pada daun ashitaba. Tanaman ini juga memiliki potensi sebagai sumber antioksidan, yang mana melebihi efek antioksidan pada anggur.

Selain itu juga memiliki aktivitas sebagai antibakteri, antijamur, antitumor hingga antikanker. Bahkan disebutkan juga, bahwa tanaman ashitaba dapat digunakan untuk penyandang diabetes. Sumber antioksidan didalamnya dapat membantu mengontrol kadar gula darah dan mencegah komplikasi akibat diabetes. Adanya kandungan vitamin, mineral dan asam amino pada tanaman ashitaba, membuatnya disebut sebagai tanaman multifungsi. 

Verified Writer

Nunik Empu Apriliani

Reading will open the world and writing will increase knowledge

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya