TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Kadal Bertanduk Gurun, Mampu Mengeluarkan Darah dari Mata!

Memiliki mekanisme pertahanan diri yang unik

Kadal bertanduk gurun (flickr.com/usfwshq)

Berasal dari keluarga Phrynosomatidae, kadal bertanduk gurun merupakan kadal yang hidup dari wilayah barat Amerika Utara. Mereka memiliki ciri fisik yang khas yaitu tanduk khas di kepala dan tubuh yang datar serta berduri untuk memudahkan mereka beradaptasi dan bentuk pertahanan di lingkungan kering dengan kondisi iklim yang ekstrem.

Hidup di dataran berpasir, wilayah berbatu, hingga gurun, kadal bertanduk gurun memiliki kemampuan adaptasi di lhabitat ekstrem dan mekanisme perlindungan diri yang tidak biasa. Simak sederet fakta unik dari pemilik nama ilmiah Phrynosoma platyrhinos berikut ini!

1. Kemampuan berkamuflase kadal bertanduk gurun

Kadal bertanduk gurun (inaturalist.org/sheriff_woody_pct)

Kadal bertanduk gurun memiliki tubuh datar dengan satu baris sisik berjumbai di sisi tubuh. Pada setiap sisi tenggorokan terdapat satu baris sisik dengan ukuran yang lebih besar. Warna tubuh mereka bisa bervariasi dan umumnya menyatu dengan warna tanah di sekitarnya, namun umumnya mereka memiliki punggung berwarna krem, cokelat, atau kemerahan dengan bercak bergelombang yang kontras berwarna lebih gelap. Di leher mereka terdapat dua bercak gelap yang sangat mencolok, dibatasi oleh warna putih atau abu-abu terang di bagian belakang. Mereka juga memiliki sisik tajam yang tersebar dan bercak gelap tidak teratur di sepanjang punggung.

Karakteristik fisik yang dimiliki oleh kadal bertanduk gurun tersebut memudahkan mereka untuk berbaur dengan habitat mereka yang kering, tandus dan gersang. Kadal ini mampu menyamarkan diri mereka di antara semak belukar hingga lingkungan gurun dan berpasir. Hal ini memudahkan mereka untuk terhindar dari serangan predator.

2. Kadal bertanduk gurun dapat mengeluarkan cairan darah dari mata

Kadal bertanduk gurun (flickr.com/lauracamp)

Selain memiliki kemampuan kamuflase dengan karakteristik fisiknya, kadal bertanduk gurun juga memiliki kemampuan pertahanan diri dari ancaman predator dengan cara menyemprotkan darah dari matanya. Ketika merasa terancam, mereka dapat mengeluarkan darah yang berbau busuk dari pembuluh di sekitar mata untuk menakuti dan mengusir predator. Proses tersebut disebut auto-hemorrhaging.

Melansir Ask Nature, Kadal bertanduk gurun mampu melakukan auto-hemorrhaging karena mereka memiliki dua otot di sekitar pembuluh darah dekat matanya. Saat otot-otot ini berkontraksi, aliran darah ke jantung terhenti, namun darah tetap mengalir ke kepala. Hal ini membuat area di sekitar mata terisi penuh darah hingga area tersebut membengkak. Ketika ototnya terus berkontraksi dengan cepat, tekanan darah jadi sangat tinggi sampai akhirnya pembuluh tipis di sekitar mata pecah hingga darah dapat menyembur keluar. Darah yang disemprotkan ini bisa mencapai jarak sekitar 1,2 meter dari matanya. Kadal ini juga menggunakan mekanisme ini untuk membersihkan partikel asing dari permukaan matanya.

Baca Juga: 7 Fakta Kadal Monster Gila, Racunnya Dapat Dijadikan sebagai Obat 

3. Kemampuan adaptasi kadal bertanduk gurun di lingkungan ekstrem

Kadal bertanduk gurun (inaturalist.org/bobby23)

Selain memiliki pertahanan diri yang luar biasa terhadap serangan pemangsa, kadal bertanduk gurun juga memiliki kemampuan pertahanan diri dari kondisi ekstrem di habitatnya. Mereka mampu beradaptasi dengan baik pada suhu yang ekstrem di siang hari dan dinginnya malam hari. Kulit mereka juga membantu menyerap air dari embun atau permukaan basah, yang mana mekanisme ini penting untuk dilakukan di habitat yang sangat kering. 

Menurut Nevada Department of Wildlife, kadal ini juga mampu bertahan di musim kering dengan membatasi pertumbuhan, reproduksi, dan aktivitas di atas tanah. Mereka akan mengubur diri di tanah saat tidak aktif untuk tetap dingin dan menyembunyikan diri.

4. Kadal bertanduk gurun merupakan spesialis pemakan semut

Kadal bertanduk gurun (flickr.com/kevinmgill)

Semut merupakan makanan utama dari kadal bertanduk gurun, terutama semut pemanen. Meski semut pemanen memiliki rahang yang kuat dan sengatan beracun, namun kadal bertanduk gurun mampu melumpuhkan semut tersebut dengan lidahnya yang lengket oleh kelenjar liur khusus yang membantu mereka mencerna semut yang mengandung zat kimia beracun.

Menkonsumsi semut sebagai makanan utama membuat kadal bertanduk gurun sering ditemukan di dekat sarang semut. Jika semut tidak tersedia, mereka juga bisa memakan serangga lain, laba-laba, dan tumbuhan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya