TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ikan Hias dari Genus Acanthurus yang Dapat Dijumpai di Hawaii

Warna cerah dan sirip yang memanjang adalah ciri khasnya

ilustrasi ikan dari genus Acanthurus (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Tahukah kamu kalau Amerika Serikat (AS) mempunyai negara bagian yang berbentuk kepulauan? Apa lagi kalau bukan Hawaii, yang terletak di Samudra Pasifik, sekitar 3.700 kilometer dari daratan utama AS. Luasnya 28.314 kilometer persegi, di mana 11.678 kilometer persegi berupa lautan. Hawaii terdiri dari 137 pulau, tetapi hanya tujuh pulau saja yang berpenghuni.

Karena dikelilingi oleh lautan, Hawaii kaya akan keanekaragaman hayati. Diperkirakan, Hawaii dihuni oleh lebih dari 1.500 spesies ikan, invertebrata (hewan tak bertulang belakang), dan alga. Salah satu yang akan kamu temui di Hawaii adalah ikan-ikan hias dari genus Acanthurus. Penasaran, seperti apa wujudnya?

1. Acanthurus xanthopterus

ilustrasi Acanthurus xanthopterus (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Mari kita buka daftar ini dengan Acanthurus xanthopterus atau yellowfin surgeonfish. Dalam Bahasa Yunani, “akantha” berarti “duri” dan “oura” artinya “ekor”, sementara “xanthos” diterjemahkan sebagai “kuning” dan “ptero” adalah “sirip”. Selain di Hawaii, kamu bisa menjumpainya di pesisir Afrika Timur, Jepang, Polinesia Prancis, Kaledonia Baru, Australia, Teluk California (bagian dari Meksiko), Panama, dan Kepulauan Galapagos (milik Ekuador).

Mereka tinggal di sekitar terumbu karang pada kedalaman 1–100 meter. Panjangnya rata-rata 50 cm, tetapi bisa tumbuh hingga 70 cm. Berhati-hatilah karena ikan yang dapat hidup sampai usia 29 tahun ini berbisa!

2. Acanthurus thompsoni

ilustrasi Acanthurus thompsoni (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Berikutnya adalah Acanthurus thompsoni alias Thompson’s surgeonfish. Sebagian besar tubuhnya berwarna abu-abu tua, kecuali ekornya yang berwarna putih. Mereka dilaporkan terlihat di Hawaii, Kepulauan Mascarene (bagian dari Republik Mauritius dan Prancis), Afrika Timur, Pulau Ducie (bagian dari Inggris), Jepang, serta beberapa wilayah lainnya.

Acanthurus thompsoni menyelam lebih dalam daripada spesies sebelumnya, yaitu hingga 119 meter. Namun, ukurannya lebih kecil, maksimal hanya 27 cm. Selain itu, pemakan zooplankton, krustasea, dan telur ikan ini tidak berbahaya bagi manusia.

Baca Juga: 5 Fakta Mengenai Ikan Arwana, Ikan Hias Populer yang Anggun!

3. Acanthurus nigrofuscus

ilustrasi Acanthurus nigrofuscus (commons.wikimedia.org/Philippe Bourjon)

Next, ada Acanthurus nigrofuscus, yang juga dikenal sebagai brown surgeonfish. Wilayah persebarannya cukup luas, dari Afrika Selatan, Laut Merah (laut sempit antara Benua Asia dan Afrika), Jepang, Australia (tepatnya di Great Barrier Reef), Kaledonia Baru, Kepulauan Tuamotu dan Rapa (bagian dari Polinesia Prancis), hingga Hawaii. Mereka menyukai perairan hangat dengan suhu 24–28 derajat Celsius dan berenang pada kedalaman 0–25 meter.

Cukup mungil, panjangnya hanya 10–21 cm. Spesies yang berstatus risiko rendah (least concern) ini sebenarnya bisa dimakan, baik dalam keadaan mentah maupun matang. Tetapi, terdapat beberapa kasus keracunan ciguatera, yang disebabkan oleh mikroorganisme bernama Gambierdiscus toxicus. Sekitar 1–24 jam setelah mengonsumsi ikan yang terkontaminasi, akan muncul gejala seperti mati rasa pada jari tangan dan kaki, bibir, lidah, mulut, dan tenggorokan, nyeri sendi dan otot, mual, muntah, diare, atau kram perut, sakit kepala, gatal, tekanan darah rendah, hingga jantung berdebar-debar dan kesulitan bernapas.

4. Acanthurus nigricans

ilustrasi Acanthurus nigricans (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Walau Acanthurus nigricans memiliki nama lain whitecheek surgeonfish, sebenarnya yang berwarna putih bukan pipinya, melainkan bawah matanya. Basically, sebagian besar tubuhnya berwarna hitam dengan ekor putih dan aksen kuning. Mereka dapat tumbuh sepanjang 36 cm dengan berat maksimal 620 gram.

Temukan mereka pada kedalaman 0–67 meter di Hawaii, Jepang (spesifiknya di Kepulauan Ryukyu), Australia (mulai dari Kepulauan Cocos-Keeling, Pulau Natal, sampai Great Barrier Reef), Polinesia Prancis, Meksiko (tepatnya di Kepulauan Revillagigedo), serta Kepulauan Galapagos. Pemakan alga berfilamen ini tergolong teritorial dan akan mempertahankan wilayahnya bila dimasuki oleh ikan lain. Hidupnya cukup lama, tercatat yang paling tua umurnya 34 tahun!

Verified Writer

Nena Zakiah

Let God do the rest 🌠

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya