TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Burung di Sulawesi dari Keluarga Columbidae yang Bisa Kamu Jumpai

Juga tersebar di pulau-pulau sekitarnya

ilustrasi burung dari keluarga Columbidae (commons.wikimedia.org/Alnus)

Merpati (pigeon dan dove) adalah burung dari keluarga Columbidae. Dalam ornithology, dove merujuk pada spesies yang lebih kecil dan pigeon adalah spesies yang lebih besar. Ada lebih dari 300 spesies dalam keluarga Columbidae yang tersebar di berbagai negara.

Banyak burung dari keluarga Columbidae yang dijumpai di Pulau Sulawesi. Mungkin salah satunya pernah kamu temui. Dilansir Avibase, berikut beberapa di antaranya!

1. Columba livia

ilustrasi Columba livia (commons.wikimedia.org/Razvan Socol)

Juga dikenal sebagai common pigeon atau rock pigeon, ini adalah spesies yang memiliki persebaran sangat luas. Walau ditemukan di Sulawesi, sebenarnya habitat aslinya adalah di barat dan selatan Eropa. Ada juga di utara Afrika dan selatan Asia. Mereka biasanya bersarang di tebing, atap bangunan, atau jembatan.

Sebagai granivorous, makanan utamanya adalah biji-bijian. Namun, mereka juga terlihat mengonsumsi buah-buahan, serangga, bahkan mengais-ngais sisa makanan manusia di tempat sampah. Mereka bisa bertelur hingga enam kali dalam setahun. Biasanya, sekali bertelur jumlahnya dua butir.

Merpati ini juga didomestikasi atau dijinakkan manusia untuk berbagai keperluan, seperti dilatih untuk mengirim surat. Mereka adalah salah satu hewan yang berjasa selama perang. Ada pula yang dijadikan hewan peliharaan maupun diolah menjadi makanan.

Baca Juga: 7 Fakta Hering Mesir, Burung Pemakan Bangkai yang Cerdas

2. Caloenas nicobarica

ilustrasi Caloenas nicobarica (commons.wikimedia.org/David J Stang)

Namanya adalah merpati nikobar karena ditemukan di pulau-pulau kecil di Kepulauan Andaman dan Nikobar. Selain itu, mereka juga dijumpai di Indonesia, Kepulauan Solomon, dan Palau. Burung ini adalah satu-satunya anggota genus Caloenas yang masih hidup.

Selain itu, mereka adalah kerabat terdekat dari dodo (Raphus cucullatus) dan Rodrigues solitaire (Pezophaps solitaria), dua burung yang tidak bisa terbang (flightless) dan telah punah. Ciri khasnya adalah bulu di area leher yang panjang dan berwarna hijau metalik dengan aksen oranye kekuningan. Namun, International Union for Conservation of Nature (IUCN) mengategorikan burung yang cantik ini sebagai spesies yang hampir terancam punah.

3. Gallicolumba tristigmata

ilustrasi Gallicolumba tristigmata (commons.wikimedia.org/Trisha Shears)

Memiliki nama lain Sulawesi ground dove, ini adalah spesies endemik yang menghuni hutan hujan primer di Sulawesi. Panjang tubuhnya sekitar 35 cm dengan bagian dada dan dahi berwarna kuning serta kaki berwarna merah. Sama halnya dengan merpati lain, mereka adalah pemakan biji-bijian dan buah-buahan.

Meski IUCN mengategorikan Gallicolumba tristigmata sebagai spesies dengan tingkat risiko rendah (least concern), populasinya belakangan ini mengalami penurunan. Kemungkinan ini terjadi karena perburuan liar. Karena merupakan hewan terestrial, burung ini lebih banyak menghabiskan waktunya di darat. Spesies lain yang sama-sama berasal dari genus Gallicolumba dan suka menghabiskan waktu di darat adalah Luzon bleeding-heart (Gallicolumba luzonica), burung endemik dari Pulau Luzon, Filipina.

4. Ptilinopus superbus

ilustrasi Ptilinopus superbus (commons.wikimedia.org/Neil Turner)

Selanjutnya adalah superb fruit dove (Ptilinopus superbus), yang hidup di hutan hujan Sulawesi, Papua Nugini, Filipina, Australia, dan Kepulauan Solomon. Seperti namanya, merpati yang panjangnya 22–24 cm ini mengonsumsi buah-buahan. Sebagai hewan yang dimorfik secara seksual, burung jantan warnanya lebih colorful dibandingkan burung betina yang berwarna hijau polos, yang memudahkannya berkamuflase.

Mereka bisa hidup antara 4 hingga 12 tahun. September hingga Januari adalah musim kawin bagi burung ini. Mereka akan membangun sarang dari ranting di ketinggian 5–30 meter dari tanah. Telurnya berwarna putih dan akan dierami secara bergantian oleh burung betina dan pejantan.

Baca Juga: 5 Manfaat Ajaib Burung untuk Kehidupan Manusia

Verified Writer

Nena Zakiah

Online media writer (main job) Photographer & culinary content creator (side job) IG: @nenazakiah @foodgraphy_indonesia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya