Mengenal Dualisme Gelombang Partikel dan Cara Kerjanya
Konsep ini menjadi landasan bagi kemunculan fisika modern
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana cahaya dapat berperilaku seperti gelombang dan partikel? Konsep menarik ini, yang dikenal sebagai dualisme, adalah salah satu landasan fisika modern. Konsep ini mencuatkan bahwa alam semesta beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip yang sering kali bertentangan dengan pemahaman tradisional kita yang dipengaruhi oleh konsep fisika klasik.
Dari bintang-bintang yang bersinar hingga elektron-elektron kecil, fenomena ini bukan hanya untuk para ilmuwan, namun juga sesuatu yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Pada dasarnya, dualisme gelombang-partikel merujuk pada sifat dan bentuk dari elektron yang berperilaku sebagai gelombang; dan dalam keadaan tertentu, berperilaku sebagai partikel atau materi.
Nah, mengenai ulasan lengkapnya, mari kita telusuri di bawah ini bagaimana dualisme gelombang-partikel membentuk dunia kita.
1. Dualisme gelombang-partikel dalam cahaya
Cahaya menunjukkan dualisme yang luar biasa, yakni dapat berperilaku sebagai gelombang maupun partikel. Konsep ini secara terkenal diilustrasikan oleh eksperimen celah ganda Thomas Young pada abad ke-19. Ketika cahaya melewati dua celah sempit, ia membentuk pola interferensi yang khas, yakni gelombang—seperti kita melihat gerak gelombang pada permukaan air yang kejatuhan sebuah benda.
Namun, ketika diamati dengan saksama, cahaya juga dapat dideteksi sebagai paket-paket diskrit yang disebut partikel atau “foton”. (Istilah foton pertama kali diciptakan oleh Albert Einstein). Partikel-partikel ini membawa energi dan momentum saat bergerak dengan kecepatan yang luar biasa. Perilaku ini membawa gagasan bahwa cahaya tidak terbatas pada satu bentuk; ia sebenarnya dapat menjadi gelombang maupun partikel, tergantung dari keadaan.
Well, anehnya, keadaan ini justru dipengaruhi oleh sang pengamat (orang atau ilmuwan yang mengamati perilakunya). Jika tidak ada yang mengamatinya, cahaya berperilaku sebagai gelombang. Sebaliknya, jika ada yang mengamatinya, perilaku cahaya tersebut berubah—membentuk partikel. Dari sinilah tercipta suatu istilah yang disebut “efek pengamat” (the observer effect).
Dengan demikian, implikasi dualisme ini sangat mendalam bagi pemahaman kita tentang alam semesta. Dualisme gelombang-partikel menantang gagasan tradisional tentang bagaimana kita memahami realitas (segala hal yang nyata). Ini memengaruhi berbagai aspek, mulai dari ilmu mekanika kuantum hingga penemuan teknologi modern.
Baca Juga: Penjelasan Sains Sederhana Mengapa Laut Berwarna Biru
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.