TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alat Medis Mengerikan yang Pernah Digunakan di Masa Lalu

Dulunya dianggap efektif, kini terbukti berbahaya

ilustrasi trepanasi (commons.wikimedia.org/Peter Treveris)

Mungkin kamu akan bersyukur hidup di abad ke-21 ini setelah mengetahui alat-alat medis yang aneh dan mengerikan dari masa lalu. Di era lampau, banyak alat-alat medis yang mengerikan dan mungkin gak akan pernah kamu bayangkan sebelumnya.

Bahkan ada alat medis mengerikan di masa lalu yang penggunaannya tanpa anestesi. Bisa bayangkan betapa mengerikan dan sakitnya operasi tanpa anestesi? Meski di masa lalu alat medis begitu mengerikan, hal tersebut yang menjadi pengantar alat medis modern yang sekarang lazim digunakan. Kira-kira, apa saja alat-alat medis mengerikan yang pernah dipakai di masa lalu?

1. Alat pemandian listrik (electrictheraphy)

alat pemandian listrik atau electrictheraphy (digital.library.mcgill.ca)

Penemuan listrik juga melahirkan perangkat medis listrik pertama yang dikenal sebagai pemandian listrik. Ini adalah sebuah alat yang berbeda, yang memanfaatkan arus listrik untuk memberikan energi kepada tubuh.

Pelopor dalam eksperimen pemandian listrik adalah Benjamin Franklin, yang kemudian dikenal dengan istilah proses elektrifikasi manusia yang dinamakan Franklinisasi. Prototipe awal pemandian listrik ini muncul pada pertengahan abad ke-18 dan mencapai puncak popularitasnya pada abad ke-19.

Namun, pada abad ke-20, pemandian listrik mulai tergantikan oleh perangkat terapi cahaya. Bentuknya berupa ruangan atau kotak dengan dilengkapi lampu yang memancarkan berbagai jenis cahaya, yang dianggap bermanfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

Secara fundamental, versi modern dari pemandian listrik ini dapat dianggap sebagai tempat penyamakan kulit awal. Hal ini konon mampu menyembuhkan berbagai masalah kesehatan kronis, serta kecemasan dan depresi.

Saat ini, kita menyadari bahwa tempat penyamakan kulit modern pun sangat berisiko dan dapat menyebabkan kanker kulit. Sementara itu, versi sebelumnya bahkan lebih berbahaya dan sering kali mengakibatkan luka bakar serius, kerusakan otot, serta kondisi yang mengancam nyawa.

2. Guillotine amandel

Guillotine amandel tipe MacKenzie, Inggris, 1930-1960. (commons.wikimedia.org/Wellcome Collection)

Alat ini memiliki kesan mengerikan yang sejalan dengan namanya dan berfungsi sesuai dengan tujuan yang diembannya. Guillotine amandel adalah instrumen logam panjang dengan bilah tajam di bagian ujungnya. Ini digunakan dalam prosedur tonsilektomi, yang merupakan tindakan rutin untuk mengatasi infeksi amandel dengan sifat kronis.

Alat mengerikan ini telah digunakan sejak abad ke-18, jauh sebelum adanya penemuan anestesi dan antibiotik yang efektif. Namun alat ini tetap digunakan hingga tahun 1970-an, ketika penggunaannya mulai berkurang. Alat medis yang terlihat menyakitkan ini memungkinkan dokter untuk mengakses amandel pasien, mengeluarkan abses, serta mengangkat jaringan yang meradang secara bersamaan.

Baca Juga: 7 Penemuan Alat Medis yang Mengubah Dunia Kedokteran, Sangat Berguna!

3. Bangku Hipokrates

Scamnum (Bangku Hipokrates) yang digunakan untuk koreksi dislokasi. (commons.wikimedia.org/Wellcome Collection)

Dikenal juga dengan sebutan scamnum, bangku Hipokrates adalah temuan yang berasal dari Hipokrates, yang memanfaatkan traksi untuk mengatur kembali posisi tulang yang patah serta memperbaiki kelengkungan tulang belakang. Dokter Yunani yang terkenal ini menggunakan alat tersebut untuk menangani masalah tulang belakang dan meluruskan fraktur yang saling tumpang tindih.

Alat ini terdiri dari sebuah bangku kayu yang dilengkapi dengan tali dan kerekan di setiap sudutnya. Pasien akan ditempatkan di atas bangku tersebut, dan tali akan diikatkan di sekitar anggota tubuh, leher, dan pinggang, tergantung pada area yang memerlukan perawatan. Secara bertahap, tali akan dikencangkan menggunakan kerekan, menarik dan menciptakan jarak antara bagian-bagian tubuh.

Well, apakah alat ini mengingatkan kamu pada alat penyiksaan di Abad Pertengahan? Kesamaan yang mencolok ini memang memiliki alasan, karena alat penyiksaan tersebut juga sebenarnya terinspirasi dari bangku Hipokrates. Hal tersebut sama halnya dengan banyak perangkat ortopedi modern yang menggunakan traksi rangka, sehingga dapat dikatakan bahwa metode ini masih digunakan hingga saat ini.

4. Alat trepanasi

Ilustrasi trepanasi (commons.wikimedia.org/Peter Treveris)

Dalam konteks metode kuno yang masih dipraktikkan hingga kini, trepanasi menjadi prosedur medis awal yang tercatat dalam sejarah umat manusia. Praktik trepanasi telah berlangsung selama ribuan tahun, di mana para tabib dari Yunani dan Aztec menerapkan metode pengeboran di bagian tengkorak manusia.

Trepanasi dianggap mampu mengobati berbagai masalah fisik dan mental, atau bisa juga menjadi bagian dari ritual keagamaan. Prosedur ini digunakan untuk menangani berbagai penyakit, mulai dari epilepsi, sakit kepala, abses, hingga gangguan mental. Pun juga sebagai cara untuk mengusir roh jahat yang diyakini terperangkap di dalam kepala seseorang.

Meskipun tidak semua kasus trepanasi berhasil, beberapa artefak kuno dari Peru menunjukkan bahwa praktik ini digunakan untuk membersihkan jaringan terinfeksi setelah cedera kepala yang parah. Beberapa pasien akhirnya berhasil selamat setelah menjalani prosedur tersebut.

Namun, seperti yang dapat dibayangkan, rekan-rekan mereka di Abad Pertengahan, seperti yang terlihat dalam gambar ilustrasi di atas, tidak seberuntung itu. Namun, hal yang mengejutkannya adalah trepanasi masih termasuk dalam prosedur yang dilakukan hingga saat ini, di mana ahli bedah saraf menerapkan teknik ini untuk mengakses otak dengan tujuan mengangkat tumor otak.

5. Merkuri

Toples obat berisi pil merkuri, Italia, 1731--1770. (commons.wikimedia.org/Wellcome Collection)

Merkuri bukanlah bahan baru, melainkan telah digunakan oleh manusia selama ribuan tahun sebagai sarana untuk “menyembuhkan” berbagai penyakit. Tidak perlu dijelaskan lebih lanjut tentang merkuri, bahan lain seperti arsenik, dan timbal ini, semuanya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, namun nenek moyang kita tidak menyadari hal tersebut.

Salep merkuri merupakan metode pengobatan yang banyak dipakai di kalangan masyarakat Persia dan Yunani kuno. Para ahli kimia dari Tiongkok kuno percaya bahwa merkuri dapat memperpanjang umur atau bahkan memberikan kehidupan abadi serta kemampuan untuk berjalan di atas air.

Akan tetapi, Kaisar Tiongkok, Qin Shi Huang, meninggal akibat keracunan merkuri setelah mengonsumsi ramuan yang diyakini dapat memberikan keabadian. Berabad-abad kemudian, para apoteker Eropa menjual pil merkuri untuk mengobati penyakit menular seksual, seperti sifilis.

Dalam gambar di atas, terlihat stoples dari abad ke-18 yang dirancang untuk menyimpan pil merkuri tersebut. Jelas bahwa pengobatan ini tidak efektif dalam menyembuhkan penyakit. Banyak pasien yang akhirnya meninggal akibat kerusakan hati dan ginjal, karena mengalami rasa sakit dan penderitaan yang luar biasa.

Namun, praktik ini terus berlangsung hingga awal abad ke-20. Dikatakan bahwa Paul Gaugin, seorang seniman Impresionis terkenal, juga meninggal karena keracunan merkuri yang ia konsumsi untuk mengobati sifilis. Arsenik, timbal, dan yang terbaru, serat asbes, memiliki kisah-kisah tragis serupa terkait klaim manfaat kesehatan atau kecantikan yang sangat keliru.

Dengan demikian, alat-alat medis dan metode pengobatan dari masa lalu ini menunjukkan betapa jauhnya perkembangan pengobatan modern yang berbasis bukti. Di mana banyak praktik yang dulunya dianggap efektif kini terbukti berbahaya dan tidak bermanfaat. Kesadaran akan risiko yang ditimbulkan oleh alat-alat medis kuno ini menegaskan pentingnya mengembangkan ilmu kedokteran dan perlunya pendekatan yang lebih aman untuk mengatasi berbagai penyakit.

Baca Juga: 7 Kasus Medis Paling Aneh di Dunia, Bikin Bingung  Ilmuwan

Verified Writer

Ali Akbar Muhamad

Menulis dalam kesunyian

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya