TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lokasi Melihat Gerhana Matahari Total 8 April 2024, Ada Indonesia?

Ini rute lintasannya

ilustrasi gerhana matahari (unsplash.com/Justin Dickey)

Fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi di tahun 2024. Sayangnya ini dikonfirmasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tidak akan terjadi di Indonesia.

Mengutip dari situs NASA, peristiwa ini hanya akan melintas di Amerika Utara, melewati Meksiko, Amerika Serikat, dan Kanada. GMT akan dimulai di Samudera Pasifik Selatan.

Jika cuaca memungkinkan, lokasi pertama di benua Amerika Utara yang akan mengalami peristiwa astronomi ini adalah pantai Pasifik Meksiko sekitar pukul 11:07 PDT.

Baca Juga: NASA Siapkan 5 Eksperimen untuk Gerhana Matahari Total 2024

Terjadi di bulan April

Pantauan Gerhana Matahari di Ponpes Assalam. (IDN Times/Larasati Rey))

GMT akan terjadi pada 8 April 2024. Ini merupakan fenomena astronomi yang berkaitan dengan bayangan. Gerhana terjadi saat sebuah objek bergerak lewat di depan objek lain atau objek tersebut masuk ke dalam bayangan objek yang diamati dari permukaan Bumi.

"Ada juga fenomena gerhana di tahun 2024, tetapi sayangnya tidak melintas di wilayah Indonesia," kata Peneliti Pusat Riset Antariksa, Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Farahhati Mumtahana, dikutip dari situs BRIN.

Meski begitu, menurutnya kita masih dapat mempertimbangkan GMT untuk perencanaan wisata atau ekspedisi mengejar gerhana.

Gerhana Matahari terjadi ketika Bulan melintas di antara Bumi dan Matahari, sehingga mengaburkan pandangan Matahari dari sebagian kecil Bumi, baik seluruhnya maupun sebagian.

Peristiwa tertutupnya piringan matahari berlangsung perlahan, selama kurang lebih satu jam hingga tiba pada fase totalitas gerhana, saat piringan ditutupi sepenuhnya.

Fase totalitas akan terjadi selama beberapa menit saja sampai perlahan Matahari meninggalkan bayangan umbra dan gerhana berangsur selesai.

Dalam kasus GMT, piringan Matahari akan tertutup seluruhnya oleh Bulan. Gerhana tersebut hanya terjadi sekali setiap 360 hingga 410 tahun di lokasi tertentu.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya