TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Unik Katak Jenis Baru yang Diberi Nama 'Oreophryne riyantoi'

Spesies baru Oreophryne ini dari endemik Sulawesi

Katak Oreophryne riyantoi (dok. BRIN)

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini menemukan spesies baru katak Oreophryne dari endemik Sulawesi. Katak bermoncong bulat ini diberi nama Oreophryne riyantoi. Berwarna coklat, amfibi ini ditemukan di serasah daun hutan di Gunung Mekongga, Sulawesi Tenggara pada ketinggia 2.528mdpl.

Tim peneliti herpetologi Pusat Penelitian Biosistematika dan Evolusi (PRBE) BRIN melakukan analisis morfologi dan filogenetik. Tim terdiri dari Auni Ade Putri, Wahyu Trilaksono, Hellen Kurniati, Amir Hamidy, dan tim dari Institut Pertanian Bogor, Universitas California, dan Zoological Community of Celebes, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: BRIN Sebutkan IKN Gunakan Hidrogen Hijau pada 2038 

Asal usul nama riyantoi

Gedung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) (brin.go.id)

Nama “riyantoi” pada katak spesies baru ini didedikasikan untuk Awal Riyanto, peneliti senior yang saat ini aktif melakukan penelitian di PRBE BRIN. Apresiasi ini diberikan sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya di bidang taksonomi dan konservasi herpetofauna di Sulawesi.

Auni Ade Putri menjelaskan bahwa penemuan Oreophryne Riyantoi didukung oleh data morfologi dan analisis filogenetik gen 16S rRNA. Hasil identifikasi menyatakan bahwa spesies baru ini didiagnosis memiliki moncong bulat pada tampilan punggung dan lateral, membran timpani tidak jelas, jarak interorbital sempit, tangan kecil, jari tangan dan kaki tidak berselaput, cakram terminal pada jari tangan dan kaki kecil, kaki sangat pendek dan permukaan punggung kepala, badan, serta anggota badan yang memiliki tuberkel tidak beraturan.

“Akhirnya, berdasarkan analisis mendalam dan sejumlah pendekatan identifikasi lainnya, tim sepakat dan meyakini spesimen ini tervalidasi sebagai spesies berbeda, dan belum memiliki nama ilmiah,” ujarnya, dikutip dari laman resmi BRIN.

Peneliti lihat sesuatu yang menarik

Ada yang menarik dari penemuan katak jenis baru ini. Biasanya genus Oreophryne ditemukan hidup di wilayah terestrial, seperti padang rumput terbuka di dataran tinggi atau padang rumput yang didominasi tanaman pakis. Namun uniknya, kali ini tim menemukan Oreophryne riyantoi tinggal di hutan pegunungan.

Wahyu menjelaskan, dalam proses identifikasi, tim memeriksa morfologi 50 spesimen Oreophryne Sulawesi dan mengenali berbagai spesies yang belum dideskripsikan. Seluruh spesimen Oreophryne riyantoi dikoleksi Wahyu pada 20 November 2011, di Gunung Mekongga, Pegunungan Mekongga, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Holotipenya disimpan di Museum Zoologicum Bogororiense (MZB) Direktorat Pengelolaan Koleksi Ilmiah BRIN dengan paratipe jantan dewasa dan jantan remaja.

Penemuan ini dipublikasikan pada 12 Oktober 2023 di Jurnal Zootaxa Volume 5353 Nomor 5, dimana terdapat empat spesies Oreophryne endemik di Sulawesi.

Menurutnya, kegiatan penelitian herpetologi termasuk survei dataran tinggi dan penelitian taksonomi tambahan masih sangat diperlukan untuk mencapai pemahaman komprehensif tentang keanekaragaman Oreophryne dan filogeografi di Sulawesi.

“Studi taksonomi Oreophryne dan diagnosis spesies baru sudah lama terhambat karena beberapa spesies sudah tidak ditemukan lagi sejak pertama kali dideskripsikan sehingga sebagian besar belum diteliti,” ujarnya.

Baca Juga: Peneliti BRIN Digitalisasi 19 Manuskrip Quran Demak dan Ponorogo

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya