Dampak dari Dilakukannya Ekspor Pasir, Selain Merusak Lingkungan
Larangan diperlukan untuk cegah krisis pasir
Intinya Sih...
- Penambangan pasir telah meningkat tiga kali lipat dalam dua dekade terakhir.
- Eksplorasi pasir pantai dan laut berdampak pada lingkungan dan keanekaragaman hayati.
- Dampak lingkungan dari penambangan pasir termasuk erosi, hilangnya perlindungan terhadap gelombang badai, dan produksi pangan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kota-kota, secara harfiah, dibangun di atas pasir. Seiring dengan urbanisasi global yang terus berlanjut, permintaan akan beton, kaca, dan bahan bangunan yang menggunakan pasir pun meningkat.
Pada 2050, diproyeksikan hingga 68 persen populasi dunia akan tinggal di kota. Namun, untuk menampung orang-orang tersebut, penambangan pasir industri atau ekstraksi agregat-di mana pasir dan kerikil diambil dari dasar sungai, danau, lautan, dan pantai untuk digunakan dalam konstruksi, terjadi lebih cepat daripada bahan baku yang dapat diperbarui. Hal ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap lingkungan.
Ini adalah tantangan yang dibahas dalam laporan baru World Economic Forum, Nature-Positive Industry Sector Transitions yang mengidentifikasi lima tindakan prioritas untuk sektor semen dan beton untuk mengurangi dampaknya terhadap alam.
Baca Juga: RI Pernah Ekspor Pasir Laut dari Kepri ke Singapura Senilai Rp153 T