TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Perbedaan Kutu Rambut dan Kutu Caplak, Hewan Kecil Penghisap Darah

Tak hanya menghisap tapi juga menyebarkan penyakit

ilustrasi ticks (pixabay.com/Paco Silva)

Walaupun berukuran kecil, kutu rambut dan kutu caplak cukup mengganggu saat menempel di kulit. Tak hanya pada manusia, hewan juga kerap merasakan gatal karena gigitannya. Bahkan tak hanya menggigit, kutu rambut dan kutu caplak juga menyebarkan penyakit. Untuk itu perlu antisipasi jika hewan-hewan ini menyerang.

Meski sama-sama menghisap darah tapi penanganan karena gigitan kutu rambut dan kutu caplak berbeda. Tapi sebelum mengerti cara mengantisipasinya, lebih baik mengerti dulu apa perbedaan kutu rambut dan kutu caplak. Untuk lebih lengkapnya, yuk simak ulasannya berikut ini!

1. Klasifikasi

ilustrasi lice (pixabay.com/Pete)

Dalam dunia biologi, kutu rambut dan kutu caplak masuk dalam kingdom dan filum yang sama, namun untuk kelas dan ordo keduanya berbeda. Kutu rambut dan kutu caplak masuk dalam kingdom animalia dan filum arthropoda. 

Kutu rambut masuk dalam kelas insecta yang ditandai dengan kepala, dada dan perut yang terpisah, serta tiga pasang kaki. Sedangkan subclass kutu rambut adalah pterygota, superordonya exopterygota dan ordonya phthiraptera. Sedangkan jika diklasifikasikan dalam spesies, mereka memiliki lebih dari 3.000 spesies

Sedangkan kutu caplak masuk kelas arachnida, subclass acari, superordo parasitiformes serta ordo ixodida. Hal ini ditandai dengan kepala dan dada yang menyatu serta empat pasang kaki pada saat dewasa. Selain itu, kutu caplak juga dibagi 3 famili yaitu ixodidae, argasidae dan nuttalliellidae. Ixodidae memiliki sekitar 700 famili, argasidae memiliki lebih dari 190 spesies serta nuttalliellidae hanya memiliki satu spesies.

2. Anatomi tubuh

ilustrasi anjing (pexels.com/Rachel Claire)

Kutu rambut memiliki antena pendek dengan mata majemuk. Kutu ini juga memiliki 6 kaki yang berkembang untuk beradaptasi pada inangnya. Selain kaki, kutu rambut memiliki mulut juga bagian penting untuk mengunyah dan menghisap darah.

Berbeda dengan kutu rambut, kutu caplak memiliki 8 kaki dengan ukuran berbeda antar spesies. Uniknya, kutu caplak bisa memiliki ciri khusus yang dipengaruhi oleh inang dan jenis spesiesnya. Kutu caplak ada yang berkaki putih, hitam, memiliki titik, guratan dan beberapa ciri lainnya. 

Badan kutu caplak dibagi menjadi dua bagian yaitu kapitulum anterior yang berisi bagian kepala dan mulut. Sedangkan yang kedua adalah idiosoma posterior yang berisi kaki, perut, dan organ reproduksi.

Dari dua perbedaan ini, anatomi yang sama adalah cakar. Keduanya memiliki cakar yang berguna untuk menempel di rambut atau bulu sehingga mudah untuk menghisap darah.

3. Lingkaran kehidupan

ilustrasi ticks (pexels.com/Erik Karits)

Untuk siklus hidup, kutu rambut memiliki tiga tahapan yaitu nit, nimfa dan dewasa. Siklus tersebut dilakukannya selama kurang lebih 1 bulan di kulit kepala manusia. Selain itu, kutu rambut biasanya bertahan hidup dari lahir hingga mati berada di tubuh inang. Namun uniknya, kutu rambut bisa hidup 2 hari tanpa makan atau nutrisi sedangkan nit atau telur bisa hidup 2 minggu tanpa nutrisi tapi memiliki kerentanan pada suhu.

Sedangkan kutu caplak, siklus hidupnya ada empat tahap yaitu telur, larva berkaki enam, nimfa berkaki delapan dan dewasa. Dalam perkembangannya, kutu caplak bisa memakan 3 inang yang berbeda dan dilakukannya selama 2 tahun. Namun jika badannya sudah penuh maka tubuh yang penuh darah tersebut akan terlepas dengan sendirinya.

4. Kebiasaan dan habibat

ilustrasi kucing (pexels.com/FOX)

Dalam menjalani siklus pertumbuhan, kutu rambut akan hidup dan berkembang biak pada kulit kepala manusia. Namun tak hanya kepala, ada juga yang hidup bagian tubuh lain atau kemaluan. Untuk itu, tak heran jika kutu rambut juga kadang ditemukan di sisir, pakaian, alas tidur dan tempat-tempat lainnya.

Metode yang digunakan kutu rambut untuk menemukan tempat yang cocok adalah dengan berdiam sejenak dan menempel pada kulit inang yang dianggap cocok.

Berbeda dengan kutu rambut, kutu caplak banyak yang hidup di dekat pohon, semak dan air. Alih-alih memilih kulit manusia, kutu caplak banyak ditemukan di kulit inang hewan seperti burung atau mamalia khususnya anjing dan kucing. Kutu caplak tak menunggu inang seperti kutu rambut, mereka mencari dengan cara mendeteksi dari bau, panas atau lembab yang ditemukan. 

Setelah menemukan inang yang cocok, kutu caplak akan menempel dan menghisap darah. Durasi 'makan' kutu caplak bisa dalam hitungan jam ataupun hari. Pemiliki hewan harus hati-hati karena kutu caplak sangat aktif di iklim hangat.

5. Penyakit yang dibawa

ilustrasi lice (pexels.com/Erik Karits)

Baik kutu rambut ataupun kutu caplak merupakan hewan pembawa penyakit. Kutu rambut membawa penyakit Rickettsial yang disebabkan oleh bakteri. Dimana penyakit ini bisa menyebabkan kondisi seperti Tifus, Rocky Mountain Spotted fever dan penyakit lain pada manusia. Gejalanya adalah gatal-gatal hebat karena ada kutu rambut dewasa di kulit kepala dan nits di batang rambut.

Sedangkan kutu caplak bisa menularkan penyakit Lyme, Babesiosis dan Hepatozoonosis. Penyebaran pada manusia bisa disebabkan karena berkontak dengan hewan yang ada kutu caplak pada kulit atau bulunya. 

Baca Juga: 8 Hewan Ini Suka Berpura-pura Menjadi Hewan Lain, Bisa Mirip Banget!

Verified Writer

mirqotul aliyah

twitter @miraliyah

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya