TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Pari Manta Raksasa, Spesies Ikan Pari Terbesar di Dunia

Pernah menjumpai hewan ini?

ilustrasi ikan pari manta raksasa di lautan (commons.wikimedia.org/Stevelaycock21)

Setiap jenis ikan memiliki banyak spesies, termasuk ikan pari yang memiliki sekitar 630 spesies di seluruh dunia. Salah satu spesies yang terkenal adalah pari manta. Ikan pari manta terbagi lagi ke dalam dua spesies berbeda, yaitu ikan pari manta karang (Mobula alfredi) dan ikan pari manta raksasa (Mobula birostris).

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada ukurannya. Ikan pari manta raksasa memiliki ukuran yang lebih besar daripada ikan pari manta karang. Karena ukurannya yang besar, pari manta raksasa menjadi spesies ikan pari terbesar di dunia, lho. Mau tahu lebih lanjut tentang hewan ini? Artikel ini akan membagikan beberapa informasi penting mengenai ikan pari manta raksasa.

1. Wilayah persebaran dan habitat

ilustrasi wilayah persebaran ikan pari manta raksasa (commons.wikimedia.org/MapLab)

Pari manta raksasa memiliki wilayah persebaran yang luas di seluruh lautan dunia. Mereka dapat ditemukan di perairan tropis, subtropis, dan beriklim sedang, seperti di Indonesia, Australia, Mozambik, Meksiko, dan Kepulauan Hawaii. Sebagian besar waktu mereka dihabiskan di lautan terbuka yang jauh dari daratan.

Hal tersebut membedakannya dengan ikan pari manta karang yang memiliki preferensi tinggal di daerah pesisir. Meskipun demikian, pada waktu-waktu tertentu,  ikan pari manta raksasa juga dapat terlihat di daerah pesisir. Selain itu, mereka juga dapat ditemukan di sekitar gunung laut, gugusan pulau di samudra, terumbu karang, dan padang lamun.

2. Memiliki ukuran yang besar sehingga menjadi spesies ikan pari terbesar

ilustrasi seorang penyelam yang berfoto dengan ikan pari manta raksasa (commons.wikimedia.org/Elias Levy)

Sesuai dengan namanya, ikan pari manta raksasa memiliki ukuran yang sangat besar. Lebar kedua sirip mereka dapat mencapai 7 meter dengan rata-rata berkisar antara 4 hingga 5 meter. Hal ini menjadi pembeda utama dengan saudara mereka, yaitu ikan pari manta karang, yang lebar siripnya jarang melebihi 4 meter. Bobot mereka juga sangat mengesankan karena bisa mencapai 2.000 kilogram dan mereka termasuk ikan yang berumur panjang karena bisa hidup sampai 40 tahun.

Dari ukurannya yang besar, ikan ini mendapatkan predikat sebagai ikan pari terbesar. Tentu saja, ukuran otaknya pun juga dapat dikatakan paling besar di antara kebanyakan ikan. Meskipun ukurannya sangat besar, pari manta raksasa tidak berbahaya bagi manusia. Beberapa orang bahkan sengaja menyelam untuk bisa berfoto di samping raksasa lautan ini.

3. Pemakan zooplankton

ilustrasi ikan pari manta raksasa di lautan (commons.wikimedia.org/Stevelaycock21)

Mungkin kita sering beranggapan bahwa hewan yang bertubuh besar akan memangsa hewan yang berukuran besar pula, padahal kenyataannya tidak selalu demikian. Beberapa hewan yang berukuran besar justru lebih suka memangsa hewan yang berukuran sangat kecil. Contoh hewan tersebut adalah ikan pari manta raksasa. Meskipun ukurannya sangat besar, ikan ini menjadikan zooplankton sebagai makanan utamanya.

Saat menangkap makanan, mereka berenang mengikuti arus air laut sambil membuka mulut lebar-lebar untuk menyaring makanan mereka. Mereka memiliki organ khusus untuk menjebak plankton saat air masuk ke mulut. Plankton yang terjebak akan ditelan dan dicerna oleh pari manta raksasa, sedangkan air akan kembali keluar melalui insang.

4. Memiliki tingkat reproduksi yang rendah

ilustrasi ikan pari manta raksasa di lautan (commons.wikimedia.org/jon hanson)

Ikan pari manta raksasa tergolong sebagai hewan ovovivipar. Mereka memiliki tingkat reproduksi yang rendah karena biasanya hanya melahirkan satu anak setiap dua hingga tiga tahun. Anak pari manta raksasa lahir dengan lebar sekitar 1.4 meter. Masa kehamilan diperkirakan berlangsung sekitar satu tahun.

Menurut Animal Diversity Web, musim kawin pari manta raksasa terjadi dari awal Desember hingga akhir April. Proses kawin dimulai dengan jantan yang mengejar betina untuk mengajaknya kawin. Ketika si betina menyetujui, si jantan akan menggigit sirip pektoral dan menempatkan dirinya di bawah tubuh betina. Kopulasi berlangsung sekitar 90 hingga 120 detik, kemudian jantan akan berenang menjauh. Jika ada jantan lain yang ingin mengajak si betina kawin, biasanya betina akan berenang pergi meninggalkan mereka.

Verified Writer

Lia Pramisti

Growing a field of flowers

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya