TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Siapa Paus Pertama dalam Gereja Katolik?

Namanya disebutkan berkali-kali dalam Alkitab

gambar Santo Petrus (commons.m.wikimedia.org/Wlkernan)

Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada tanggal 3 September 2024, menjadi momen istimewa bagi umat Katolik. Bagaimana gak istimewa, kunjungan Paus ke Indonesia bisa dibilang termasuk jarang. Kunjungan terakhir dilakukan oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989 lalu.

Rencananya, Paus Fransiskus akan melakukan sejumlah agenda selama berada di Indonesia. Ia juga akan mengadakan misa akbar di Gelora Bung Karno Jakarta. Setelahnya, ia berkunjung ke Papua Nugini pada 6 September 2024 mendatang.

Membahas tentang Paus, sejauh ini, terdapat 266 Paus yang telah menjalankan tugasnya sebagai pemimpin agama Katolik. Paus Fransiskus merupakan Paus yang kini menjabat. Jika Paus Fransiskus adalah pemimpin umat Katolik saat ini, lalu siapa paus pertama dalam gereja Katolik?

1. Paus merupakan seorang pemimpin agama Kristen Katolik

gambar Paus Fransiskus (instagram.com/franciscus)

Paus adalah kepala gereja, sekaligus juga pemimpin tertinggi dalam agama Katolik. Seorang Paus dipilih melalui pertemuan tertutup yang dilakukan oleh para pejabat gereja senior di Kapel Sistina yang berada di Vatikan, Eropa.

Proses pemilihan ini disebut dengan Konklaf. Setelah dipilih, Paus melakukan banyak tugas dan tanggung jawab. Di antaranya adalah menentukan posisi gereja dalam banyak isu, mengangkat uskup, dan memberikan penugasan kepada uskup tersebut ke wilayah tertentu.

2. Siapa Paus pertama dalam agama Katolik?

gambar Santo Petrus (commons.m.wikimedia.org/Wlkernan)

Paus pertama dalam agama Katolik adalah Saint Peter atau yang juga dikenal sebagai Santo Petrus. Ia adalah salah satu sahabat terdekat Yesus, sekaligus juga menjadi Paus pertama gereja Katolik. Dalam ajaran Katolik, ia merupakan pemimpin dari dua belas Rasul yang tercantum dalam Alkitab. Setelah penyaliban dan kebangkitan Kristus, Santo Petrus mulai menyebarkan agama Kristen kepada semua orang.

Bersama Paulus, Petrus melakukan perjalanan dan menetap di Roma, Italia. Gak hanya menyebarkan ajaran Kristen Katolik, Petrus juga diyakini sebagai orang yang membangun gereja pertama di Roma. Ribuan tahun berlalu setelah kepergiannya pada tahun 64 Masehi, kini ada lebih dari 260 orang yang pernah menduduki posisi terhormat sebagai pemimpin umat. Namun nama Santo Petrus tetap menjadi tokoh yang paling istimewa bagi penganut agama Kristen Katolik.

3. Namanya Santo Petrus disebutkan dalam Alkitab

gambar Santo Petrus (picryl.com)

Awalnya, Santo Petrus berprofesi sebagai nelayan bernama Simon. Ia kemudian bertemu Yesus yang memanggilnya dengan nama Kefas, atau Petros dalam Bahasa Yunani. Nama Santo Petrus ternyata beberapa kali disebutkan dalam Alkitab. Salah satunya di Matius 16:18-19, ketika Yesus memanggil Petrus dengan sebutan “Kefas”.

Dalam Bahasa Aramaic Kuno, kefas memiliki arti 'batu karang'. Batu karang di sini berarti Santo Petrus akan menjadi dasar fondasi bagi gereja Katolik. Gak hanya menjadi dasar bagi berdirinya gereja, ia juga disebut sebagai “Gembala Utama” yang bertugas untuk memimpin umatnya di Bumi, seperti seorang gembala yang menuntun kawanannya.

Baca Juga: Apa Itu Paus dalam Katolik? Ini Penjelasannya!

4. Wafatnya Santo Petrus

gambar penyaliban Santo Petrus (commons.m.wikimedia.org/Self-scanned)

Pada tahun 18 Juli tahun 64 Masehi, sebuah kebakaran besar terjadi di area pertokoan Circus Maximus, Roma. Api dengan cepat merambat kemana-mana, dan melalap rumah warga yang mayoritas terbuat dari kayu. Api memang berhasil dipadamkan beberapa hari setelahnya, namun saat itu terjadi, sekitar 70 persen kota sudah hangus. Saat kebakaran besar itu terjadi, Roma berada di bawah kekuasaan Kaisar Nero yang terkenal kejam.

Bukannya fokus menolong warga, sang kaisar justru menyalahkan orang-orang Katolik di Roma. Akibatnya, orang-orang ini pun mengalami penyiksaan. Mulai dari diumpankan ke binatang, hingga disalib. Santo Petrus menjadi salah satu orang yang meninggal karena disalib. Namun berbeda dari Yesus, ia lebih memilih disalib terbalik dengan kepala di bawah karena merasa dirinya gak layak meninggal seperti Yesus.

Verified Writer

Siti Marliah

Instagram: @sayalia

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya