TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Katak dan Kodok Unik dari Brasil, Ada yang Sekecil Kacang Polong

Banyak spesies yang memiliki bisa dan racun berbahaya

katak bruno (commons.wikimedia.org/ Renato Augusto Martins)

Brasil merupakan negara yang menduduki peringkat pertama dalam jumlah spesies amfibi dunia. Sekitar 13,5% amfibi global bisa ditemukan di negara ini. Selain newt, salamander dan sesilia (amfibi tak berkaki), keanekaragaman spesies katak dan kodok juga melimpah dan punya keunikannya masing-masing. Mereka dapat dibedakan dari segi ukuran, jenis diet yang variatif, serta mekanisme pertahanan diri. Memang sebagian katak dan kodok di Brasil tidak berbahaya, tapi ada juga yang memiliki racun atau bisa yang mematikan.

Tidak perlu menunggu lama lagi. Yuk, kita simak ulasan enam spesies katak dan kodok paling unik yang berhabitat di negara Brasil!

1. Katak boie, sering dikira daun kering

Proceratophrys boiei berkamuflase dengan lingkungan sekitarnya (commons.wikimedia.org/ Tamiranda)

Katak yang satu ini dikenal karena kemampuannya berkamuflase sebagai daun mati. Dialah Proceratophrys boiei atau yang biasa disebut katak boie. Ketika menerima rangsangan sentuhan, katak pemakan kumbang dan belalang ini akan mendatarkan tubuhnya dan merentangkan kaki-tangannya bak daun mati yang banyak terdapat di dasar hutan. 

Katak boie merupakan amfibi endemik Brasil dan hanya bisa ditemukan di dasar hutan hujan Atlantik di bagian tenggara negara ini. Kira-kira bila bertemu dengan katak boie, bisakah kamu membedakannya dari daun kering?

2. Katak bruno, bisanya sangat mematikan

katak bruno (commons.wikimedia.org/ Renato Augusto Martins)

Katak unik lainnya dari Brasil ialah katak bruno yang memiliki nama ilmiah Aparasphenodon brunoi. Saat katak lain mengandalkan racun di kulitnya untuk pertahanan diri, katak Bruno punya dua senjata sekaligus yaitu racun dan bisa. Hal ini sangat langka terjadi karena seperti yang kita tahu, bisa umumnya terdapat pada ular.

Katak bruno punya sebuah tulang tajam yang menonjol dari bagian tengkorak kepalanya. Bila merasa terancam, katak bruno akan melakukan headbutt dan 'menyuntikkan' bisa berbahaya dengan tulang tersebut kepada musuhnya.

Seberapa mematikan bisa katak bruno? Forbes melansir jika bisa katak bruno diperkirakan 25 kali lebih beracun dari bisa ular golden lancehead, salah satu ular paling berbisa di dunia. New Scientist menyebutkan bila satu gram bisa katak bruno bisa membunuh 80 orang atau 300.000 ekor tikus. Mengerikan!

3. Katak greening, punya bisa dan racun sekaligus

katak greening (commons.wikimedia.org/ Carlos Jared, Pedro Luiz Mailho-Fontana, Marta Maria Antoniazzi, Vanessa Aparecida Mendes, Katia Cristina Barbaro, Miguel Trefaut Rodrigues, Edmund D. Brodie Jr)

Selain katak Bruno, di Brasil kamu juga dapat menemukan Corythomantis greeningi atau katak greening yang punya bisa sekaligus racun di tubuhnya. Katak ini memiliki mekanisme yang sama dengan katak bruno untuk meracuni musuhnya yakni dengan menancapkan 'duri' yang ada di kepalanya.

Untungnya, bisa yang terkandung di tubuh katak greening tidak seberbahaya katak bruno. Bisanya 'hanya' dua kali lipat lebih toxic daripada ular golden lancehead, namun tetap bisa yang bisa menyebabkan berbagai kondisi serius.

4. Katak pumpkin toadlet, si kecil yang tak pandai melompat

Brachycephalus ephippium (commons.wikimedia.org/ Diogo Luiz)

Bentuk katak yang satu ini imut dan menggemaskan bak sekeping permen jagung. Di usia dewasanya, Brachycephalus ephippium hanya berukuran antara 12,5 hingga 19,7 milimeter saja. Kulitnya berwarna kuning atau oranye menyala seperti buah labu. Oleh karenanya, katak ini juga disebut dengan nama pumpkin toadlet.

Jauh dari stigma katak yang pandai melompat, katak pumpkin toadlet malah seringkali gagal mendarat di sasaran. Kaki pumpkin toadlet tergolong pendek dan mereka tidak punya keseimbangan yang baik. Katak ini lebih banyak ditemukan berada di dasar hutan primer dan sekunder di wilayah Atlantik Brasil.

Meski berukuran kecil, katak pumpkin toadlet punya sistem pertahanan diri yang baik. Animal Diversity melansir jika racun tetrodotoksin banyak ditemukan di bagian kulit, hati dan ovarium mereka. Racun yang juga ditemukan pada ikan buntal ini akan sangat berbahaya bagi predator yang berusaha memangsa pumpkin toadlet.

5. Kodok kutu brasil

kodok kutu brasil (dok. Renato Gaiga)

Katak pumpkin toadlet bukan cuma satu-satunya amfibi Brasil yang berukuran kecil. Kodok kutu brasil atau Brachycephalus pulex disebut para ahli sebagai hewan vertebrata terkecil di dunia. Dilansir dari BBC, ukuran kodok kutu brasil hanya sekitar 7--8 milimeter saja. Ukurannya tak lebih dari sebutir kacang polong! Sama seperti katak pumpkin toadlet, kodok ini juga tidak pandai melompat karena ukurannya yang kecil.

Verified Writer

Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya