TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hewan Endemik Peru, Persebarannya Sangat Terbatas!

Hidup di ekosistem berbeda-beda

viscacha gunung (commons.wikimedia.org/ James Sykes)

Peru termasuk salah satu negara dengan keanekaragaman hayati terbanyak di dunia. Menurut data terbaru dari Convention on Biological Diversity, Peru memiliki 20.585 spesies flora dan 5.585 spesies fauna di alamnya. Mayoritas hewannya hidup di hutan hujan tropis dataran rendah. Namun, ada juga yang hidup di ekosistem pesisir, tegalan dan pegunungan.

Apa saja contoh hewan endemik yang bisa kamu jumpai di Peru? Mari kenalan dengan lima di antaranya berikut ini.

1. Monyet wol berekor kuning

monyet wol berekor kuning (commons.wikimedia.org/ Platyrrhinus)

Lagothrix flavicauda merupakan salah satu spesies primata dari famili Atelidae. Hewan ini lebih dikenal dengan nama monyet wol ekor kuning. Wilayah persebarannya terbatas hanya di hutan hujan pegunungan di timur laut Peru. Mereka hidup di ketinggian 1.500–2.700 meter di atas permukaan laut. 

Monyet wol ekor kuning dapat diidentifikasi dari tubuhnya yang berambut tebal dan berwarna mahogani. Ketebalan rambutnya melebihi jenis monyet wol yang lain. Menurut NE Primate Conservancy, panjang tubuh primata ini sekitar 44–53 centimeter dengan ekor prehensil sepanjang 60–65 centimeter. Terdapat sebidang rambut kuning keemasan di bagian tengah ekornya.

Primata pemakan buah-buahan dan bunga ini termasuk salah satu primata paling terancam punah di dunia. Deforestasi, fragmentasi habitat, dan perburuan menjadi faktor pendorong kelangkaannya.

Baca Juga: 5 Fakta Yellow-tailed Black Cockatoo, Burung Endemik Australia

2. Viscacha gunung

viscacha gunung (commons.wikimedia.org/ Alex Lee)

Hewan endemik yang satu ini memiliki rupa mirip kelinci. Lagidium peruanum atau  viscacha gunung peru adalah namanya. Mereka merupakan hewan pengerat dari keluarga Chinchillidae. Habitatnya di pegunungan Andes di Peru, terutama di daerah berbatu pada ketinggian antara 3.000–4.000 meter di atas permukaan laut.

Viscacha gunung memiliki panjang tubuh antara 30 hingga 40 centimeter dengan ekor panjang yang dapat mencapai 40 centimeter. Warna bulunya bervariasi tergantung ketinggian lingkungan mereka. Menurut Animal Diversity, di ketinggian rendah, viscacha gunung akan berwarna abu tua sementara di tempat yang lebih tinggi cenderung berwarna cokelat. Seperti kelinci, hewan pemakan tumbuhan ini punya telinga besar dan bundar. Menggemaskan, bukan?

3. Apurímac spinetail

Apurímac spinetail (commons.wikimedia.org/ Jon Irvine)

Peru memiliki 100 spesies burung endemik dan salah satunya ialah Apurímac spinetail yang bernama latin Synallaxis courseni. Burung dari keluarga Furnariidae ini cuma bisa ditemukan di Lembah Apurímac, Peru. Habitatnya merupakan hutan pegunungan subtropis atau tropis yang lembap.

Apurímac spinetail berukuran kecil, dengan panjang sekitar 15 centimeter. Bulunya berwarna gelap dengan aksen cokelat kemerahan di bagian punggung dan sayap. Mereka memiliki ekor yang panjang dan tampak kaku.

4. Katak panah beracun peniru

katak panah beracun peniru (commons.wikimedia.org/ Gabsch)

Katak panah beracun peniru merupakan spesies amfibi endemik Peru yang berasal dari famili Dendrobatidae. Mereka hidup di hutan hujan tropis di dataran rendah Peru.

Katak ini berukuran sangat kecil yakni antara 1 hingga 2 centimeter saja. Beratnya sekitar 1,25 gram. Mereka memiliki warna tubuh mencolok yaitu kombinasi hitam, kuning, hijau, dan biru dengan corak beragam. Uniknya, katak bernama ilmiah Ranitomeya imitator ini punya keahlian mimikri atau meniru warna dan pola jenis katak beracun lainnya. Tujuannya tentu untuk menakuti predator.

Verified Writer

Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya