TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Hewan Berawalan Huruf S, Ternyata Unik Semua!

Ada yang senang merebut makanan hewan lain

ilustrasi sloth (Pixabay/ Minke Wink)

Pernahkah kamu penasaran ada berapa jenis hewan yang ada di dunia ini? Tentunya jumlahnya banyak sekali. Para peneliti pun masih mendebatkan hal tersebut. Studi dalam Jurnal PLOS menyebutkan ada 7,7 juta spesies hewan di bumi ini, sementara IUCN menyebutkan ada setidaknya 2,16 juta spesies hewan yang telah terdokumentasi. Namun, banyak yang menduga daftar IUCN tersebut mengandung banyak duplikasi dan total spesies sebenarnya di bawah angka tersebut. 

Rasanya mustahil untuk bisa tahu semua spesies. Namun, tak ada salahnya untuk berkenalan dengan beberapa hewan istimewa yang berawalan huruf "S". Beberapa di antaranya bisa ditemukan di Indonesia, lho. Tak kenal maka tak sayang, yuk, kita simak nama sepuluh hewan yang berawalan huruf "S" berikut ini!

1. Serindit riau

serindit riau (commons.wikimedia.org/ Lip Kee)

Serindit riau atau serindit melayu adalah burung berbulu hijau terang yang tersebar di Semenanjung Thai-Malaysia hingga Sumatra dan Kalimantan, Indonesia. Burung bernama latin Loriculus galgulus ini berukuran 12--14,5 sentimeter dan bisa kamu temukan di berbagai tempat, mulai dari hutan, tepi hutan hingga taman.

Seperti hanging parrot pada umumnya, serindit riau senang bertengger terbalik di ranting pohon. Mereka juga suka mandi di air hujan dengan cara seperti itu. Unik, ya!

2. Sculpin

sculpin (commons.wikimedia.org/USFWS Midwest Region from Midwest Region)

Sculpin merupakan ikan yang bisa hidup di perairan air asin atau tawar. Mereka biasanya terdapat di kolam pasang surut dan perairan dangkal. Ikan ini memiliki persebaran yang luas, baik itu di Amerika Utara, Eropa dan Asia.

Dasar kolam merupakan tempat favorit sculpin. Mereka ikan benthic (penghuni dasar kolam) sehingga sculpin tidak memiliki swimming bladder atau kantung renang. Akibatnya, mereka jadi tidak pandai mengapung. 

Walaupun unik, mereka ternyata tidak punya nilai ekonomis bagi manusia. Dagingnya tidak terasa lezat, sehingga sculpin bukan termasuk ikan tangkapan nelayan.

3. Sea dragon

sea dragon (commons.wikimedia.org/Betty Wills (Atsme))

Sea dragon ialah kerabat dari kuda laut. Mereka bisa tumbuh hingga sepanjang 45 sentimeter. Biasanya sea dragon akan ditemukan di perairan dengan terumbu karang, lamun dengan kedalaman hingga 50 meter.

Walau memiliki bentuk fisik yang mirip kuda laut, sea dragon bisa dibedakan dari cara inkubasi telurnya. Kuda laut jantan memiliki kantong untuk menyimpan telur, sementara sea dragon tidak. Sea dragon akan menginkubasi telurnya di bagian dalam ekor hingga menetas. Proses ini memakan waktu sekitar 8 minggu.

4. Shrew

shrew (commons.wikimedia.org/ Hyun-tae Kim)

Hewan berikutnya yang berawalan huruf "S" ialah shrew, mamalia kecil dalam familli Soricidae yang terbagi menjadi 384 spesies yang berbeda. Mereka tersebar di hampir semua benua, kecuali Antartika dan Australia. Di Indonesia, house shrew dikenal dengan nama celurut atau curut.

Hewan ini bentuknya mirip tikus namun memiliki beberapa perbedaan. Mata dan telinganya lebih kecil, lalu moncong shrew maju dan melancip. Mereka bisa hidup di berbagai habitat seperti liang, taman, atau di dalam rumah. Selain bisa menyebarkan kuman dari kotorannya, bau tubuhnya cukup menyengat.

5. Skua

arctic skua (commons.wikimedia.org/ AWeith)

Skua ialah burung laut yang masuk dalam famili Stercorariidae dan genus Stercorarius. Mereka terdiri dari 7 spesies yang berbeda. Ada yang berhabitat di pesisir Atlantik, Artik, hingga Antartika. 

Sekilas skua mirip dengan burung camar, tapi badan predator ini lebih kekar. Panjang tubuh skua bisa mencapai 60 sentimeter. Mereka dikenal sebagai burung yang agresif dan senang merebut makanan milik burung lain. Britannica juga menyebutkan bahwa skua kerap mencuri telur atau anak penguin atau petrel untuk dikonsumsi.

Baca Juga: 5 Hewan yang Tumbuh Tanpa Orangtua, Tetap Tangguh dan Berhasil!

6. Springbok

springbok (commons.wikimedia.org/ Yathin S Krishnappa)

Hewan yang satu ini merupakan antelop lokal Afrika bagian barat daya. Kini springbok bisa ditemukan di Gurun Kalahari, Afrika Selatan, Namibia dan juga Botswana. Mereka senang berada di dataran tak berpohon.

Antelop bernama ilmiah Antidorcas marsupialis ini dapat dikenali dari rambut tubuhnya yang cokelat muda, dengan garis hitam dan area putih di bagian samping dan bawah perutnya. 

Springbok dikenal akan lompatannya yang  bisa mencapai 2 meter. Saat melompat terdapat bulu warna putih di bagian belakang tubuhnya yang menjadi tegak. Lompatan istimewa ini dikenal dengan nama pronking.

7. Sloth

ilustrasi sloth (Pixabay/ Minke Wink)

Sloth ialah mamalia arboreal yang menghuni hutan hujan di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Hewan ini terdiri dari enam spesies berbeda, di mana sloth pigmi (Bradypus pygmaeus) menjadi spesies yang paling langka keberadaannya.

Sloth memiliki sistem metabolisme yang unik. Akibatnya, mereka harus menghemat energinya dan bergerak dengan lambat. Mereka lebih banyak berdiam diri di atas pohon untuk menghindari jaguar dan ocelot. Namun, dengan maraknya deforestasi di habitatnya, sloth kehilangan pohon dan semakin terekspos dengan ancaman predator di dasar hutan.

8. Sugar glider

sugar glider (Unsplash/ Timur Garifov)

Kamu mungkin sudah familiar dengan hewan berawalan huruf "S" yang satu ini. Petaurus breviceps atau biasa dikenal dengan nama sugar glider memang cukup populer sebagai hewan peliharaan. Bentuk fisiknya imut, selain itu sifatnya juga bersahabat.

Sugar glider sejatinya tersebar di hutan-hutan Australia, Papua, dan Papua Nugini. Mereka ialah satwa arboreal dan hidup dalam kelompok kecil. Di habitat aslinya, hewan omnivora ini memakan berbagai hal dari mulai reptil dan burung kecil hingga nektar bunga dan getah pohon.

9. Saiga

antelop saiga (Commons.wikimedia.org/ Andrey Giljov)

Saiga ialah antelop yang tersebar di Asia Tengah seperti Kazakhstan, Ubzekistan, Mongolia, dan Rusia. Bisa dibilang saiga merupakan antelop dengan fisik terunik. Mereka mudah dikenali dari bentuk hidungnya yang "membengkak".

Terlihat aneh memang, tapi hidung antelop bernama ilmiah Saiga tatarica ini bisa membantunya untuk menyaring debu juga sebagai pengatur suhu untuk bertahan di cuaca ekstrim. Saat cuaca panas, hidung tersebut bisa membuat darahnya terasa dingin. Sementara di musim dingin, udara yang dihirup akan jadi hangat sebelum masuk paru-paru.

Verified Writer

Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya