TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Unik Salamander Raksasa Jepang, Panjangnya Mencapai 1,5 meter!

Tahan gak makan hingga berminggu-minggu

salamander raksasa jepang yang dirawat di Kebun Binatang Ueno (commons.wikimedia.org/ J. Patrick Fischer)

Salamander ialah binatang amfibi yang unik. Bentuk rupanya bagai perpaduan antara kadal dengan kodok. Biasanya, salamander tumbuh hingga berukuran 15 centimeter. Namun, ada jenis salamander yang ukurannya jauh melebihi salamander biasa. Ia adalah salamander raksasa Jepang yang memiliki nama latin Andrias japonicus.

Ingin tahu lebih banyak mengenai salamander raksasa Jepang? Simak ulasan singkatnya berikut ini.

1. Ukuran tubuhnya bisa mencapai 1,5 meter

salamander raksasa jepang (commons.wikimedia.org/ RedGazelle15)

Salamander raksasa jepang merupakan salah satu dari enam jenis salamander yang ada pada genus Andrias, marga salamander raksasa. Dilansir Inaturalist, salamander raksasa Jepang dewasa dapat berkembang hingga sepanjang 1,5 meter dengan bobot 25 kilogram. Dengan ukuran tersebut, menurut Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute, spesies ini merupakan amfibi terbesar kedua di dunia, setelah spesies salamander raksasa China.

Gak hanya ukuran tubuhnya yang panjang, begitu pula dengan usia/angka harapan hidupnya. Dilansir Animaldiversity, salamander raksasa Jepang bisa hidup hingga lebih dari 50 tahun, lho!

2. Populasinya hanya ada di Jepang

salamander raksasa jepang yang ditemukan di prefektur Tottori (commons.wikimedia.org/ salamandra2021)

Bisa diketahui dari namanya jika salamander raksasa Jepang merupakan hewan asli dan endemik Jepang. Dilansir Inaturalist, populasinya banyak terdapat di daerah barat daya negara tersebut, misalnya di Kyushu, Shikokyu, dan Honshu.

Amfibi pemalu ini biasa ditemukan di wilayah pegunungan dan dataran tinggi yang memiliki perairan bersuhu dingin dan berarus cepat. Dilansir Smithsonian's, salamander raksasa Jepang banyak menghabiskan waktunya di dalam air. Pada siang hari, mereka akan bersembunyi di dasar sungai atau di bawah batu dan baru aktif di malam hari (nokturnal).

3. Punya ciri fisik yang khas

salamander raksasa jepang (commons.wikimedia.org/ harum.koh)

Meski berbadan jumbo, bentuk fisik salamander raksasa Jepang gak jauh beda dengan salamander lainnya. Dilansir Inaturalist, spesies ini memiliki kepala pipih, mata yang kecil, mulut yang lebar, serta tubuh yang panjang.

Namun, ia memiliki ciri fisik yang khas, yakni adanya bintil seperti kutil kecil di sekujur badannya serta keberadaan bintik-bintik berwarna cokelat dan hitam di kulitnya. Ternyata, bintik-bintik ini bisa membantunya berkamuflase dengan dasar sungai, lho. Jadi, ia gak mudah ditemukan oleh manusia karena membaur dengan baik dengan sekelilingnya.

Baca Juga: Tak Sama, Ini 5 Perbedaan Kadal dan Salamander yang Jarang Diketahui

4. Bisa bernafas melalui kulit

salamander raksasa jepang yang ditemukan di prefektur Hyogo (commons.wikimedia.org/ salamandra21)

Salamander raksasa Jepang dapat 'bernafas' melalui kulit. Dilansir Smithsonian's, jaringan kapiler pada permukaan kulitnya mampu membantu pertukaran gas karbon dioksida dan oksigen di dalam air. Meski demikian, salamander tetap butuh naik ke permukaan untuk mengambil udara.

Sebab, walau termasuk hewan akuatik, sejatinya salamander raksasa Jepang tidak punya insang. Dilansir Indopacificimages, satwa ini akan naik ke permukaan air setidaknya setiap 30 menit sekali.

5. Merupakan hewan karnivor

salamander raksasa jepang (commons.wikimedia.org/ Saigen Jiro)

Salamander raksasa Jepang ialah hewan karnivor. Dilansir Inaturalist, mereka memakan berbagai hewan yang berada di habitatnya. Misalnya, ikan, kepiting, udang karang, siput, atau cacing. 

Istimewanya, karena penglihatan mereka kurang baik, salamander raksasa Jepang harus mengandalkan inderanya yang lain untuk mencari mangsa. Dilansir Smithsonian's, mereka akan menggunakan indera penciuman dan perasanya yang sensitif untuk mendeteksi keberadaan mangsa di dalam air.

Meski terlihat gak agresif, salamander raksasa Jepang punya rahang kuat dan gigi-gigi kecil. Itu akan membuat hewan buruannya sulit melepaskan diri jika sudah tertangkap.

6. Sistem metabolismenya lambat

salamander raksasa jepang (commons.wikimedia.org/ Salamandra2021)

Sistem metabolisme hewan yang memiliki nama lokal Ōsanshōuo ini berlangsung amat lambat. Oleh karenanya, salamander raksasa Jepang bisa hidup tanpa makan apa pun selama berminggu-minggu. Meski tahan puasa makan, hewan akuatik ini gak bisa bertahan hidup beberapa hari tanpa adanya air.

Verified Writer

Laras Larasati

I am writing for healing.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya