Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Para peneliti di Universitas Athena berhasil merekonstruksi ulang wajah seorang remaja Yunani yang hidup lebih dari 9 ribu tahun lalu. Dalam proses pembuatan ulang wajah remaja ini, para penliti melibatkan ahli endokrinologi, ortopedi, saraf, patologi hingga radiologi.
1. Para ahli mencoba merekonstruksi wajah remaja Yunani bernama Avgi seakurat mungkin
Dikutip dari National Geographic, para ahli itu mencoba merekonstruksi ulang wajah Avgi, remaja Yunani seakurat mungkin. Tim rekonstruksi dipimpin oleh Manolis Papagrigorakis.
Tercatat tulang belulang Avgi menunjukkan jika ia adalah seorang remaja berusia 15 tahun. Sementara giginya menunjukkan dia berusia sekitar 18 tahun.
2. Kira-kira begini sosok remaja Yunani zaman batu
Selain tim dokter, Universitas Athena juga bekerja sama dengan Oscar Nilsson, seorang arkeolog Swedia dan pematung spesialisasi rekonstruksi. Dia bekerja dengan membawa begitu banyak wajah kuno.
"Zaman batu adalah periode yang sangat panjang dan ini tidak seperti zaman kita. Tapi secara fisik kita sangat mirip," ujarnya.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
3. Rekonstruksi ini berawal dari penemuan tengkoran Avgi di Gue Theopetra. Kini hasil rekonstruksi wajah itu dipamerkan di Acropolis Museum
Nilsson memulai dengan tengkorak Avgi yang ditemukan pada 1993 di gua Theopetra, di pusat Yunani dimana banyak ditemukan peninggalan masa Paleolitikum, Mesolitikum dan Neolitikum. Para peneliti melakukan CT Scan tengkorak.
Memakai pinter 3D, mereka membuat replika yang tepat dari pengukuran dan pemindaian tengkorak. Dari situ diketahui ketebalan daging dan titik-titik anatomi tertentu di wajah. Untuk warna kulit dan mata diambil dari ciri populasi umum masyarakat di wilayah itu.
Avgi adalah seorang remaja yang tinggal di Yunani pada akhir periode Mesolitik, sekitar 7000 sebelum masehi. Sedikit yang diketahui tentang hidup dan mati Avgi, namun kini para arkeolog dapat melihat wajah wanita kuno Yunani itu di Acropolis Museum, Jumat (26/1/2018).
