TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Fakta Menarik Singa Gunung, Kucing Besar yang Suka Menyendiri

Jangan-jangan dia introver suka menyendiri

Unsplash/priscilladupreez

Singa gunung merupakan salah satu spesies kucing liar asli Amerika. Nama singa gunung diperoleh karena warna bulu kuning kecokelatan mereka mirip dengan singa dan hidup di daerah berbatu pegunungan. Biarpun bertubuh besar, singa gunung justru berada di subkeluarga yang sama dengan kucing peliharaan.

Tahukah kamu kalau spesies gunung memegang rekor Guinness karena memiliki nama sebutan terbanyak? Dalam bahasa Inggris saja, singa gunung memiliki lebih dari 40 nama! Simak 7 fakta menarik singa gunung yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Spesies singa gunung memegang rekor Guinness dengan nama sebutan terbanyak di dunia

Unsplash/ian_w

Spesies singa gunung memegang rekor Guinness dengan nama sebutan terbanyak di dunia. Bayangkan, dalam bahasa Inggris saja, singa gunung memiiliki lebih dari 40 nama! Kamu pasti mengenal sebutan lain singa gunung seperti cougar, puma, catamount, panther, mountain lion, mountain cat, red tiger, deer tiger, dan lain-lain. Bahkan kamu mungkin mengira bahwa mereka jenis kucing besar lain.

2. Kucing terbesar di subkeluarga kucing kecil

Pixabay/lintow-11672569

Biarpun bertubuh besar, singa gunung tidak berada di subkeluarga yang sama dengan kucing besar lain seperti singa, harimau, dan lain-lain. Singa gunung berada di subkeluarga felinae, kucing kecil dengan tulang hynoid yang membuat mereka bisa mendengkur, tetapi tidak bisa mengaum.

Singa gunung berada di subkeluarga yang sama dengan cheetah, lynx, dan kucing domestik atau kucing rumahan. Oleh sebab itu, singa gunung merupakan kucing terbesar di kelompok kucing kecil.

Baca Juga: Kucing 101: 8 Fakta Chausie, Kucing Ramah yang Kerap Dikira Liar

3. Kucing besar penyendiri

Unsplash/ian_w

Singa gunung dewasa cenderung tidak hidup berkelompok, kecuali kelompok yang terdiri dari induk dengan anak-anaknya. Ketika menginjak usia dua tahun, singa gunung mulai menyendiri. Namun, mengutip Discover Wildlife, beberapa ilmuwan di Panthera’s Teton Cougar Project menemukan bahwa singa gunung tidak sepenyendiri yang awal diduga. Mereka tetap saling bersosialisasi dengan frekuensi yang sama seperti kucing pada umumnya.

4. Terlahir dengan pola bintik-bintik dan bermata biru

Pixabay/skeeze-272447

Bayi singa gunung terlahir dengan pola bintik-bintik hitam kecokelatan pada bulu mereka. Pola ini akan hilang seiring mereka dewasa, hanya menyisakan pola hitam kecokelatan pada ujung ekor. Bayi singa gunung juga terlahir dengan mata biru. Sama seperti kucing domestik, mereka terlahir dengan mata tertutup. Setelah menginjak usia kurang lebih 16 bulan, mata mereka berubah kuning kehijauan.

5. Predator yang ditakuti, tapi bukan predator puncak

Pixabay/skeeze-272447

Tubuh besar dan berotot singa gunung membuat mereka sebagai predator yang ditakuti di habitatnya. Mereka juga terkenal sebagai ambush predator, di mana mereka mengintai mangsanya dan menyergap di saat yang tepat. Meskipun demikian, mereka bukan predator puncak di beberapa habitatnya. Mereka harus bersaing dengan predator kuat lainnya seperti beruang, serigala, dan spesies kucing besar lain sesuai dengan habitat mereka hidup.

Mengutip Discover Wildlife, seorang ahli ekologi hewan liar beserta koleganya menemukan bahwa serigala merupakan ancaman bagi singa gunung. Kawanan serigala membunuh anak-anak singa gunung tanpa memakannya, diduga untuk mengurangi persaingan. Kawanan serigala juga pernah terlihat mengejar singa gunung dewasa.

6. Bisa melompat hingga enam meter ke udara!

Unsplash/leahhuyghe

Singa gunung terkenal memiliki kaki belakang yang kuat. Mengutip Animal Sake, kaki ini bisa membuat mereka melompat enam meter tingginya ke udara. Dibantu dengan ekor panjang sebagai penyeimbang, kaki mereka membantu melewati tebing-tebing berbatu.

Baca Juga: Kucing 101: Mengenal Jenis Ashera, Kucing Termahal di Dunia

Verified Writer

Ina Suraga

Business inquiries: suraga.ina@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya