TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Famili Latimeriidae, Terdapat di Perairan Sulawesi 

Sering disebut fosil hidup

ilustrasi ikan Latimeria (Wikimedia Commons)

Famili Latimeriidae (keluarga ikan Latimeria) merupakan keluarga ikan purba yang dianggap sebagai fosil hidup. Ikan-ikan dalam famili ini ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit dan hanya terdapat dalam beberapa lokasi tertentu di dunia.

Meskipun demikian, famili ikan Latimeriidae menarik perhatian banyak ilmuwan karena sifatnya yang unik dan kisah evolusinya yang menarik. Dalam artikel ini, akan dibahas lima fakta menarik tentang famili Latimeriidae.

1. Fosil hidup

ilustrasi ikan Latimeria (commons.wikimedia.org/JoJan)

Salah satu fakta paling menarik tentang famili Latimeriidae adalah bahwa ikan dalam keluarga ini dianggap sebagai fosil hidup. Menurut Smithsonian Ocean, ikan Latimeria pertama kali ditemukan pada tahun 1938 oleh seorang ahli zoologi bernama Marjorie Courtenay-Latimer di pantai Afrika Selatan. Sejak ditemukan, ikan ini menjadi sangat menarik bagi para ilmuwan karena dianggap sebagai spesies yang hidup seperti fosil karena memiliki ciri-ciri anatomis yang mirip dengan ikan purba yang hidup sekitar 400 juta tahun yang lalu.

Meskipun ikan Latimeria sering dianggap sebagai fosil hidup, spesies ini masih dapat ditemukan di kedalaman laut tertentu. Ikan ini dapat hidup hingga kedalaman 700 meter dan hanya ditemukan di sekitar perairan yang memiliki suhu dan kondisi lingkungan yang spesifik. Ikan Latimeria memiliki ciri-ciri unik seperti sirip yang bergerak seperti kaki, serta skala tubuh yang lebih tebal dan lebih keras dibandingkan dengan ikan modern lainnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Konsumsi Ikan Mentah untuk Kesehatan, Nutrisi Jantungmu!

2. Berukuran besar

ilustrasi ikan Latimeria (commons.wikimedia.org/OpenCage)

Ikan Latimeria berukuran cukup besar dibandingkan dengan ikan modern pada umumnya. Melansir Animal Diversity, ikan betina berukuran lebih besar, dan memiliki rasio ketebalan dan tingkat metabolisme yang lebih tinggi daripada jantan. Massa rata-rata betina dewasa adalah 82,1 kg, dan panjang rata-rata 170 cm. Untuk jantan rata-rata massa 37,2 kg dan panjang 125 cm.

Ukuran yang besar ini membuat ikan ini menjadi predator yang tangguh di dalam lingkungan laut yang mereka huni. Meskipun demikian, mereka tidak agresif dan cenderung bersifat pemalu.

3. Terdapat dua spesies

ilustrasi ikan Latimeria (commons.wikimedia.org/Emoke Denes)

Menurut Fishbase, hingga saat ini, terdapat dua spesies yang diketahui dalam famili Latimeriidae, yaitu ikan Comoro Latimeria (Latimeria chalumnae) dan ikan Latimeria Sulawesi (Latimeria menadoensis). Kedua spesies ini ditemukan pada tahun 1938 dan 1997 masing-masing, dan hanya ditemukan di beberapa lokasi di Afrika dan Indonesia. Kedua spesies ikan Latimeria ini memiliki ciri-ciri yang mirip, seperti sirip berbentuk kaki dan skala tubuh yang lebih tebal.

Ikan Comoro Latimeria ditemukan pertama kali di perairan Afrika Selatan dan Komoro, sedangkan ikan Sulawesi Latimeria ditemukan di perairan Sulawesi, Indonesia. Meskipun demikian, kedua spesies ini memiliki populasi yang sangat terbatas, sehingga status konservasi mereka masih dianggap rentan.

4. Memiliki proses evolusi yang unik

ilustrasi ikan Latimeria (commons.wikimedia.org/Alberto Fernandez Fernandez)

Famili Latimeriidae memiliki sejarah evolusi yang unik dan menarik. Para ilmuwan memperkirakan bahwa ikan dalam keluarga ini merupakan keturunan dari ikan purba yang hidup pada masa Devonian sekitar 400 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, ikan-ikan purba seperti Coelacanth merupakan predator puncak di lingkungan laut. Namun, seiring berjalannya waktu, spesies ikan modern seperti hiu, paus, dan ikan pedang mengambil alih peran sebagai predator puncak.

Karena itu, ikan Latimeria dan keluarga Coelacanth mengalami perubahan adaptasi pada tubuh mereka. Mereka mempertahankan ciri-ciri yang memungkinkan mereka hidup di kedalaman laut yang dalam, seperti kemampuan untuk mengendalikan flotasi tubuh mereka. Mereka juga mempertahankan ciri-ciri kuno seperti tulang belakang yang mirip dengan tulang belakang ikan purba.

Baca Juga: 6 Jenis Ikan yang Paling Sering Dikonsumsi oleh Orang Jepang

Verified Writer

Kazu Zuha

Hanya seorang anak SMK yang menyukai pelajaran SMA. Cenderung seperti bunglon, bisa menjadi Kpopers, Wibu, Agamis, Anak Sosiologi, Anak Politik, dan lain lain sesuai situasi dan kondisi hehe

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya