TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tuntong, Kura-kura Air Tawar yang Mengalami Ancaman Kepunahan 

Melakukan migrasi sejauh 80,5–96,5 kilometer

Tuntong (commons.wikimedia.org/Ventus55)

Tuntong atau Batagur baska merupakan spesies kura-kura air tawar asal Asia Tenggara. Tuntong dapat ditemukan di Kamboja, Myanmar, Indonesia, dan Malaysia. Mereka juga dapat ditemukan di Bangladesh serta India. Dulu, tuntong juga tersebar di Singapura, Thailand, serta Vietnam tetapi kini sudah mengalami kepunahan secara regional.

Kura-kura ini sangatlah akuatik atau menghabiskan hampir seluruh waktunya berada di air. Namun ketika bertelur, mereka akan membuat sarang untuk telurnya di darat. Hewan ini memiliki habitat di sungai, tetapi dapat pula mengunjungi wilayah muara serta hutan bakau. Ada fakta apa lagi ya mengenai tuntong? Check this out!

1. Berubah warna ketika musim kawin

Tuntong (www.researchgate.net/Peter Praschag)

Tuntong dapat memiliki panjang tubuh hingga 60 cm, dengan rata-rata 40 cm. Berat tubuhnya dapat mencapai 18 kilogram. Tuntong memiliki cangkang atau karapas yang berwarna cokelat zaitun, sedangkan plastron atau bagian perutnya berwarna kekuningan. Bagian kepala dan leher hewan ini berwarna cokelat dan kemerahan.

Tuntong jantan yang memasuki musim kawin akan memiliki kepala dan leher berwarna hitam dengan permukaan cangkang berwarna merah tua atau jingga. Kaki bagian depan jantan juga akan berubah warna menjadi merah atau jingga. Selama periode musim kawin ini, warna pupil mata tuntong juga akan berubah menjadi cokelat pada betina dan menjadi kuning dan putih pada jantan.

2. Melakukan migrasi

Tuntong (www.inaturalist.org/ birdraghu-youtube)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tuntong menghabiskan sebagian besar waktunya di air dan hanya datang ke daratan untuk bertelur. Tuntong merupakan kura-kura yang melakukan migrasi musiman. Mereka akan bermigrasi sejauh 80,5–96,5 kilometer ke tempat mereka dulu menetas. Mereka merupakan hewan yang aktif di siang hari dan saat malam hari akan beristirahat di lubang berlumpur di wilayah perairan yang tengah surut.

Baca Juga: 7 Fakta Tuntong Laut, Kura-Kura Semangka yang Terancam Punah!

3. Telur diletakkan di lubang pasir

Tuntong (www.inaturalist.org/somebodyelse)

Musim kawin tuntong berlangsung pada bulan Desember hingga Maret. Setelah kawin, biasanya betina akan menghasilkan telur dalam tiga kelompok, yang masing-masing terdiri dari 10–34 telur. Telur ini akan diletakkan di sarang yang dibuat dalam bentuk lubang. Dalam satu lubang, bisa terdapat telur dari individu betina lainnya pula. Setelahnya, telur di dalam lubang akan ditutupi dengan pasir. Proses inkubasi telur tuntong ini akan terjadi selama 70–80 hari, bergantung pada suhu dan kedalaman sarang.

4. Bersifat omnivora

Tuntong (www.inaturalist.org/ygurjar)

Tuntong merupakan omnivora atau hewan pemakan segala. Mereka dapat memakan tumbuhan seperti tanaman yang berada di tepi perairan. Selain itu, tuntong juga memakan hewan-hewan berukuran kecil seperti kerang, krustasea, serta serangga.

5. Eksploitasi tuntong

Tuntong (www.inaturalist.org/rohanchak)

Tuntong banyak dieksploitasi untuk digunakan sebagai bahan makanan. Tuntong dianggap sebagai kura-kura paling lezat dan banyak dikirim ke pasar ikan di Calcutta, India. Bahkan telur tuntong juga banyak dikonsumsi sebagai makanan. Tuntong juga masih banyak diekspor secara ilegal dari Indonesia dan diperdagangkan dalam jumlah besar di Tiongkok.

Akibat eksploitasi besar-besaran ini, tuntong masuk ke dalam kategori critically endangered atau sangat terancam punah berdasarkan data IUCN. Saat ini jumlah populasi tuntong masih terus mengalami penurunan. Telah dilakukan upaya perkembangbiakan terhadap spesies kura-kura ini, dan tentunya kita sangat berharap upaya konservasi ini dapat berhasil.

Baca Juga: 7 Fakta Unik Kura-kura Sulcata, Reptil Raksasa Penghuni Gurun Afrika

Verified Writer

Fiti Aigaka

Mari mencari tahu lebih banyak lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya