TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Fakta Lutung Berwajah Ungu, Primata Endemik Sri Lanka yang Pemalu 

Wajahnya tidak berwarna ungu, melainkan cokelat kehitaman!

Lutung Berwajah Ungu (commons.wikimedia.org/Hirushini Dematagoda)

Lutung berwajah ungu merupakan spesies endemik dari Sri Lanka. Hewan dengan nama ilmiah Semnopithecus vetulus ini bersifat arboreal atau menghabiskan sebagian besar waktunya berada di atas pohon. Lutung ini juga merupakan hewan yang pemalu ketika berada di alam.

Lutung berwajah ungu dapat ditemukan di hutan berkanopi lebat pegunungan Sri Lanka. Hewan ini juga dapat ditemukan di bagian barat daya negara tersebut. Inilah fakta-fakta mengenai lutung berwajah ungu yang perlu kamu ketahui!

1. Jantan berukuran lebih besar dibandingkan betina

Lutung Berwajah Ungu (commons.wikimedia.org/Dan Lundberg)

Tidak sesuai dengan namanya, lutung berwajah ungu memiliki wajah berwarna cokelat kehitaman dengan sebagian besar tubuhnya berwarna abu-abu, cokelat tua, hingga kehitaman. Area di sekitar mata, hidung, dan mulut lutung ini tidak berambut, dan hanya ada rambut halus berwarna krem di bagian rahangnya yang mirip seperti janggut. Anak lutung berwajah ungu umumnya memiliki rambut berwarna lebih terang, yaitu cokelat hingga abu-abu muda.

Individu jantan memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan dengan betina. Rata-rata, lutung jantan memiliki berat sekitar 7–9 kg dengan panjang tubuh 50–67 cm, dan ekornya dapat mencapai 67–85 cm. Individu lutung betina umumnya memiliki berat kisaran 5–8 kg, dengan panjang tubuh 45–60 cm. Ekor betina dapat memiliki panjang sekitar 58–82 cm. 

2. Hewan folivora

Lutung Berwajah Ungu (commons.wikimedia.org/Kandukuru Nagarjun)

Hewan ini merupakan herbivora dengan makanan utama dedaunan atau disebut juga dengan folivora. Mereka menyukai daun yang masih muda karena kandungan proteinnya lebih tinggi. Beberapa daun favorit lutung berwajah ungu berasal dari tumbuhan Holoptelea integrifolia, Hydnocarpus venenata, serta Manilkara hexandra. Namun, terkadang lutung berwajah ungu juga dapat memakan buah, bunga, serta biji-bijian. 

3. Hidup secara berkelompok

Lutung Berwajah Ungu (commons.wikimedia.org/Lärchenholz)

Lutung berwajah ungu merupakan hewan yang aktif di siang hari. Mereka hidup dalam kelompok yang umumnya terdiri dari satu jantan dewasa, tujuh betina dewasa, serta keturunan mereka. Beberapa jantan juga dapat hidup dalam suatu kelompok yang beranggotakan jantan saja dan terdiri dari 2–14 individu. Lutung berwajah ungu menghabiskan sebagian besar waktunya berada di atas pohon. Mereka juga tidur di pohon-pohon tinggi yang seringkali berada di dekat sumber air.

4. Berkomunikasi menggunakan suara

Lutung Berwajah Ungu (commons.wikimedia.org/gailhampshire)

Lutung berwajah ungu berkomunikasi satu dengan lainnya menggunakan suara. Umumnya mereka banyak bersuara di siang hari ketika cuaca cerah yang biasanya ditujukan untuk mempertahankan wilayah mereka. Ketika terjadi pertemuan antarkelompok, para lutung akan mengeluarkan suara teriakan yang kuat disertai berbagai lompatan di antara cabang-cabang pohon. Lutung ini juga akan mengeluarkan suara seperti batuk yang pendek dan berulang saat sedang marah.

5. Pola asuh allomother

Lutung Berwajah Ungu (commons.wikimedia.org/R.M.S. Ratnayake)

Lutung berwajah ungu akan mencapai usia matang kelamin ketika berumur 4 tahun. Hewan ini memiliki periode kehamilan sekitar 6–7 bulan. Anak lutung akan disusui induknya selama 7–8 bulan, setelahnya mereka dapat hidup mandiri secara perlahan. Lutung ini mempraktikkan pola asuh allomothering, yaitu para induk lain dalam kelompok akan membantu merawat bayi mereka.

Verified Writer

Fiti Aigaka

Mari mencari tahu lebih banyak lagi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya